Pemodelan Sistem Penyusunan Model Kebijakan Pengembangan Pertanian perkotaan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Keberadaan Wilayah DKI Jakarta

Berdasarkan data BPS 2010, bahwa usia kota DKI Jakarta 484 tahun merupakan usia yang tidak lagi muda untuk ukuran sebuah kota, banyak hal telah dialami sebagai ibukota negara. Provinsi DKI Jakarta, memiliki status istimewa dan diberikan otonomi khusus berdasarkan Undang-undang No. 292007. Sebagai penyandang status khusus, dimana seluruh kebijakan mengenai pemerintahan maupun anggaran ditentukan pada tingkat provinsi karena lembaga legislatif hanya ada pada tingkat provinsi. Wilayah provinsi dibagi dalam 5 wilayah kota dan 1 kabupaten administrasi yaitu Kepulauan Seribu yang tertera pada Tabel 8. Tabel. 8. Jumlah wilayah kecamatan dan kelurahan serta luas wilayah provinsi DKI Jakarta. No. Wilayah kota dan kabupaten Luas wilayah km 2 Jumlah kecamatan Jumlah kelurahan 1. Jakarta Selatan 141,27 10 65 2. Jakarta Timur 188,03 10 65 3. Jakarta Pusat 48,13 8 44 4. Jakarta Barat 129,54 8 56 5. Jakarta Utara 146,66 6 31 6. Kep. Seribu Daratan 8,70 2 6 Jumlah 662,33 44 267 Keterangan : SK Gubernur KDH DKI Jakarta No. 171 Tahun 2007. Sumber : BPS 2010.

4.2. Geografi dan Topografi

Jakarta sebagai ibukota negara republik Indonesia yang berada di dataran rendah pantai Utara bagian Barat Pulau Jawa. Berdasarkan BPS 2010, bahwa kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata +7 meter diatas permukaan laut, terletak pada posisi 6°12′ Lintang Selatan dan 106°48′ Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, adalah berupa daratan seluas 662,33 km 2 dan berupa lautan seluas 6.977,5 km 2 . Wilayah DKI memiliki tidak kurang dari 110 buah pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu, dan sekitar 27 buah sungaisalurankanal yang digunakan sebagai sumber air minum, usaha perikanan, pertanian dan usaha perkotaan lainnya. Berdasarkan bentang alam, maka di sebelah Utara membentang pantai dari Barat sampai ke Timur sepanjang ±35 km yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai dan 2 buah kanal. Batas wilayah DKI Jakarta yakni di sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan provinsi Jawa Barat, sebelah Barat berbatasan dengan provinsi Banten, sedangkan di sebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa. Wilayah DKI Jakarta bertopografi bentuk datar dan agak datar dengan kelerengan 0 – 2,5 , 2,5 - 5 , dan 5 - 7 . Wilayah DKI Jakarta merupakan rendah dengan ketinggian tempat berkisar antara 0 - 2,5 - 5 - 7 m dpl. Sebagian besar 39.13 mempunyai relief datar dengan lereng 1 – 3 . 4.3. Sosial dan Ekonomi 4.3.1. Kondisi Penduduk Kondisi penduduk DKI Jakarta mengalami pertambahan setiap waktu, menyebabkan tingkat kepadatan penduduk meningkat. Kondisi ini menjadikan kota sebagai yang terpadat di Indonesia. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 dan tahun 2010 terjadi penambahan kepadatan penduduk dari 12.603 jiwa km 2 pada tahun 2000 menjadi 14.476 jiwa km 2 di tahun 2010, berarti penambahan kepadatan adalah sebesar 1.873 jiwakm 2 . Data menunjukkan bahwa sebaran penduduk dan laju pertumbuhan meningkat setiap tahunnya. Laju pertumbuhan terlihat di wilayah kota Jakarta Timur, mengalami jumlah penduduk tertinggi namun laju pertumbuhannya rendah dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9 . Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan per wilayah kota dan kab. adm. di DKI Jakarta Tahun 2010. No. Wilayah kota dan kab.adm Jumlah penduduk Jiwa Laju pertumbuhan 1. Jakarta Selatan 2.057.080 1,43 2. Jakarta Timur 2.687.027 1,36 3. Jakarta Pusat 898.883 0,27 4. Jakarta Barat 2.278.825 1,81 5. Jakarta Utara 1.645.312 1,49 6. Kep. Seribu daratan 21.071 2,02 Jumlah 9.588.198 8,38 Sumber : BPS 2010 Berdasarkan hasil sensus penduduk sementara 2010, maka jumlah penduduk dan perbandingan laki-laki dan perempuan wilayah propinsi DKI Jakarta