Penilaian Indeks dan Status Keberlanjutan
masing kuadran dalam diagram mempunyai karakteristik faktor yang berbeda Bourgeois dan Jesus 2004, sebagai berikut:
o Kuadran pertama faktor penentu atau penggerak driving variables: memuat
faktor-faktor yang mempunyai pengaruh kuat namun ketergantungannya kurang kuat. Faktor-faktor pada kuadran ini merupakan faktor penentu atau penggerak
yang termasuk ke dalam kategori faktor paling kuat dalam sistem pengembangan pertanian perkotaan.
o Kuadran dua faktor penghubung leverage variables: menunjukkan faktor yang
mempunyai pengaruh kuat dan ketergantungan yang kuat antar faktor, faktor- faktor dalam kuadran ini sebagian dianggap sebagai faktor atau peubah yang kuat.
o Kuadran tiga faktor terikat output variables: mewakili faktor output, dimana
pengaruhnya kecil tetapi ketergantungannya tinggi. o
Kuadran empat faktor bebas marginal variables: merupakan faktor marginal yang pengaruhnya kecil dan tingkat ketergantungannya juga rendah, sehingga
faktor ini bersifat bebas dalam sistem.
Gambar 8. Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam model sistem pengembangan pertanian perkotaan.
Lebih lanjut Bourgeois 2007 bahwa terdapat dua tipe sebaran variabel dalam grafik pengaruh dan ketergantungan yaitu: 1 tipe sebaran yang cenderung
mengumpul pada diagonal kuadran empat ke kuadran dua. Tipe ini menunjukkan bahwa sistem yang dibangun tidak stabil karena sebagian besar variabel yang
dihasilkan termasuk variabel marginal atau leverage variable. Hal ini menyulitkan
dalam membangun skenario strategis untuk masa mendatang; 2 tipe sebaran yang mengumpul di kuadran satu ke kuadran tiga, sebagai indikasi bahwa sistem yang
dibangun stabil karena memperlihatkan hubungan yang kuat, dimana variabel penggerak mengatur variabel output dengan kuat. Selain itu dengan tipe ini maka
skenario strategis bisa dibangun lebih mudah dan efisien. Tahapan berikutnya dari analisis prospektif adalah analisis morfologis
dengan tujuan untuk memperoleh domain kemungkinan masa depan agar skenario strategis yang diperoleh relevan. Tahapan ini dilakukan dengan mendefinisikan
beberapa keadaan yang mungkin terjadi di masa mendatang dari semua variabel kunci dari setiap dimensi keberlanjutan pertanian perkotaan. Kemudian dilanjutkan
dengan identifikasi variabel-variabel kunci dan keadaan yang mungkin terjadi di masa depan tertera pada Tabel 7.
Tabel 7. Variabel-variabel kunci dan beberapa keadaan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Faktor Keadaan yang mungkin terjadi di masa mendatang
1 1A 1B 1C
2 2A 2B 2C
3 3A 3B 3C
.... .... .... ....
n nA nB nC
Analisis morfologis diteruskan dengan analisis konsistensi untuk mengurangi dimensi kombinasi variabel-variabel kunci dalam merumuskan
skenario di masa yang akan datang melalui identifikasi saling ketidaksesuaian di antara keadaan-keadaan variabel kunci incompatibility identification. Analisis
prospektif adalah membangun skenario atas dasar faktor-faktor kunci di atas setelah dikurangi dengan keadaan yang peluangnya kecil untuk terjadi secara bersamaan
mutual incompatible state. Tahapan akhir dari analisis prospektif adalah membangun skenario strategi
kebijakan pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan. Skenario ini merupakan kombinasi dari beberapa keadaan variabel-variabel kunci yang mungkin
terjadi di masa mendatang dikurangi dengan kombinasi keadaan yang tidak mungkin terjadi secara bersamaan. Secara umum skenario yang disusun atas 3
skenario berdasarkan kemungkinan atau perkiraan kemampuan intervensi kinerja sistem atau kemampuan pemangku kebijakan dalam intervensi yaitu skenario I
pesimis adalah melakukan perbaikan minimal sesuai kemampuan saat ini pada atribut yang buruk dan kurang berkelanjutan, skenario II moderat adalah
melakukan perbaikan kondisi sedang secara bertahap pada atribut kurang berkelanjutan dan atribut lainnya dan skenario III optimis adalah melakukan
perbaikan pada semua atribut kondisi maksimal.