Laut Arafura maupun Laut Flores dengan karakteristik yang potensial. Distribusi dan aliran massa air dengan karakteristik bersuhu rendah akan terdorong masuk
dan mendominasi sekitar kwadran kajian lewat kemantapan sistem muson tenggara. Rataan bulanan nilai SPL data citra Aqua MODIS level 3 pada Kw-VI
periode Januari 2005 hingga Desember 2010 dapat disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Sebaran bulanan nilai SPL Kw - VI
Bulan Sebaran Suhu Permukaan Laut SPL
C 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Januari 29,07 30,16 30,13 30,33 29,61 27,92
Februari 31,04 30,33 31,03 28,88 29,62 30,41
Maret 30,67 29,93
29,74 30,31
29,52 30,86
April 29,17 30,30
29,45 29,01
30,34 30,84
Mei 28,83 29,25
29,48 27,63
29,19 29,63
Juni 27,93 27,55
28,18 27,34
28,36 27,48
Juli 27,35 27,16
27,70 27,14
27,60 27,48
Agustus 27,64 27,19
27,26 27,10
28,08 27,58
September 28,11 27,70 27,26 27,48 28,21 29,45 Oktober 29,11
27,43 29,15
28,71 28,31
29,75 November 30,09 29 30,13 30,05 29,78 31,10
Desember 30 30 30,41 30,85
30,06 30,06
c. Klorofil-a
Secara umum sebaran nilai rata-rata bulanan konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,09 mgm
3
Kw - I, bulan Mey 2009 hingga 2,00 mgm
3
Kw- VI, bulan Mey 2007. Fluktuasi temporal konsentrasi klorofil-a secara umum
menunjukkan pola musim Gambar 17, sedangkan pola variabilitas konsentrasi klorofil-a antar musim serta berdasarkan arah kajian dapat dilihat pada daftar
lampiran Lampiran 4. Konsentrasi klorofil-a periode MT cenderung lebih tinggi dibandingkan
periode MB. Konsentrasi klorofil-a periode MB berkisar antara 0,10 hingga 1,13 mgm
3
dengan sebaran nilai rata-rata mencapai 0,50 mgm
3
sedangkan konsentrasi klorofil-a pada periode MP I berkisar antara 0,10 hingga 1,21 mgm
3
, dengan sebaran nilai rata-rata mencapai 0,59 mgm
3
. Pada MT, konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,09 mgm
3
hingga 2,00 mgm
3
dengan rata-rata 0,72 mgm
3
. Dengan demikian maka rata-rata perbedaan konsentrasi klorofil-a antara periode MB dan MT adalah sebesar 0,21 mgm
3
, sedangkan periode MP II
berkisar antara 0,10 hingga 1,00 mgm
3
, dengan sebaran nilai rata-rata mencapai 0,41 mgm
3
. Tingginya konsentrasi klorofil-a periode MT mengindikasikan bahwa MT
merupakan periode penyuburan dimana peningkatan konsentrasi klorofil-a pada bagian barat wilayah kajian mencapai 1,18 mgm
3
di bulan Agustus. Secara temporal konsentrasi klorofil-a pada Kw-VI di bulan Mei 2007 dan September
2010 serta Kw-III di bulan Juli 2009 mengalami peningkatan secara ekstrim dimana hal tersebut diduga sebagai akibat limpasan dan sirkulasi massa air dari
perairan sekitar seperti Laut Arafura, perairan Kepulauan Aru dan perairan barat Papua pada saat muson tenggara dengan membawa berbagai nutrien dan unsur
hara yang berpotensi menyegarkan dan menyuburkan perairan setempat. Menurut Gaol 2006, konsentrasi klorofil-a di Laut Arafura pada saat angin
monsun tenggara berhembus lebih tinggi dibandingkan muson barat laut.
Gambar 17 Pola sebaran konsentrasi klorofil-a tiap kwadran kajian
Analisis sebaran nilai dan konsentrasi klorofil-a berdasarkan arah kajian baik arah utara maupun selatan menunjukan bahwa konsentrasi klorofil-a
cenderung lebih tinggi pada Kw-II dan III dibandingkan Kw-I. Peningkatan konsentrasi klorofil-a umumnya lebih duluan terjadi di Kw-II dan III daripada
Kw-I namun justeru Kw-I lebih duluan mengalami penurunan konsentrasi klorofil-a. Kondisi yang sama juga terjadi di bagian selatan area kajian dimana
konsentrasi klorofil-a Kw-V dan VI cenderung lebih tinggi dibanding Kw-IV, dan ke-dua kwadran tersebut lebih duluan mengalami peningkatan konsentrasi
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
Jan …
A p
ril Jul
Oktbr Jan
… A
p ril
Jul Oktbr
Jan …
April Jul
Oktbr Jan
… April
Jul Oktbr
Jan …
April Jul
Oktbr Jan
… April
Jul Oktbr
Mg m
3
Kw 1 Kw 2
Kw 3 Kw 4
Kw 5 Kw 6
klorofil-a. Sisi timur area kajian sangat produktif dibandingkan sisi barat karena umumnya sebaran konsentrasi klorofil-a tertinggi pada sekitar area tersebut yaitu
pada kwadran VI, III, V dan II. Hal tersebut tidak terlepas dari intensitas dan periodesasi sistem muson tenggara yang berperan dalam hal distribusi dan
percampuran massa air sehingga aliran permukaan dari perairan sekitar akan berperan dalam penyegaran maupun peningkatan kesuburan pada kwadran-
kwadran kajian dimaksud. Hal tersebut berarti bahwa peningkatan kesuburan perairan sekitar Kepulauan Kei periode MT bukan karena adanya fenomena
upwelling namun karena limpasan massa air dari perairan sekitar terutama dari
Laut Arafura dan perairan Kepulauan Aru serta perairan barat Papua. Hasil penelitian Moore et al., 2003, di perairan Laut Banda hingga perairan
Kepulauan Kei bahwa, konsentrasi klorofil-a tertinggi pada kedalaman 40 hingga 70 m dimana semakin ke arah timur maka konsentrasi klorofil-a akan semakin
tinggi Gambar 18.
Gambar 18 Sebaran konsentrasi klorofil-a sekitar Laut Banda berdasarkan kedalaman perairan Moore et al., 2003.
Laju produktifitas primer di laut juga di pengaruhi oleh sistem angin muson. Hal ini berhubungan dengan daerah asal dimana massa air diperoleh.
Dari pengamatan sebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Indonesia diperoleh bahwa konsentrasi klorofil-a tertinggi di jumpai pada muson tenggara, dimana
pada saat tersebut terjadi upwelling di beberapa perairan terutama di perairan Indonesia bagian timur. Sedangkan klorofil-a terendah dijumpai pada muson
barat laut. Pada saat itu perairan Indonesia tidak terjadi upwelling dalam skala besar sehingga nilai konsentrasi nutrien di perairan lebih kecil Amri, 2002.
Rata-rata sebaran nilai bulanan konsentrasi klorofil-a pada Kw-I secara temporal berkisar antara 0,10 mgm
3
pada periode MB, Desember 2010 hingga 1,18 mgm
3
periode MT, Agustus 2006. Umumnya peningkatan konsentrasi klorofil-a pada Kw-I selama periode MT sedangkan kondisi sebaliknya
mencakup periode MB, MP I dan MP II. Konsentrasi klorofil-a pada tahun 2006 khususnya periode MT cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun lainnya.
Rata-rata sebaran nilai bulanan konsentrasi klorofil-a data citra Aqua MODIS level 3 pada Kw-I periode Januari 2005 hingga Desember 2010 disajikan pada
Tabel 16. Tabel 16 Rataan bulanan konsentrasi klorofil-a Kw - I
Bulan Konsentrasi klorofil-a mgm
3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari
0,23 0,15 0,16 0,15 0,11 0,23 Februari
0,18 0,15 0,17 0,15 0,14 0,14 Maret
0,23 0,12 0,26 0,26 0,11 0,12 April
0,14 0,16 0,12 0,16 0,11 0,15 Mei
0,56 0,11 0,28 0,81 0,09 0,16 Juni
0,50 0,56 0,73 0,73 0,39 0,33 Juli
0,54 1,11 0,55 0,51 0,60 0,41 Agustus 1,05 1,18 0,83 0,59 0,79 0,26
September 0,88 1,10 1,05 0,60 0,65 0,65 Oktober 0,86 0,76 0,31 0,64 0,70 0,15
November 0,16 0,45 0,22 0,20 0,42 0,12 Desember 0,17 0,24 0,19 0,11 0,14 0,10
Konsentrasi klorofil-a pada Kw-II umumnya mengalami peningkatan pada periode MT. Secara umum konsentrasi klorofil-a pada Kw-II berkisar
antara 0,22 mgm
3
periode MB, Februari 2008 hingga 1,17 mgm
3
periode MT, September 2006. Konsentrasi klorofil-a pada Kw-II cenderung tinggi
karena posisi kwadran pada bagian tengah arah utara daerah kajian yang banyak mendapat masukan dari perairan-perairan pesisir yang berpotensi menyegarkan
dan meningkatkan konsentrasi klorofil-a. Kontribusi terbesar yang berpengaruh terhadap kondisi pada Kw-II adalah berasal dari perairan selatan kepala burung
Papua serta perairan sekitar Kepulauan Aru, terutama saat berlangsungnya
periode muson tenggara. Rata-rata sebaran nilai bulanan konsentrasi klorofil-a data citra Aqua MODIS level 3 pada Kw-II periode Januari 2005 hingga
Desember 2010 dapat disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Rataan bulanan konsentrasi klorofil-a Kw - II
Bulan Konsentrasi klorofil-a
mgm
3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari
0,62 0,64 0,39 0,27 0,81 0,52 Februari
0,93 0,40 0,88 0,22 0,31 0,43 Maret 0,64
0,34 0,42
0,57 0,28
0,27 April 0,64
0,40 0,73
0,48 0,35
0,37 Mei 0,92
0,31 0,81
0,93 0,39
0,89 Juni 1,16
1,13 0,93
1,07 0,86
1,14 Juli 1,13
0,82 0,93
1,05 0,59
1,03 Agustus 1,1
1,02 0,85
0,87 0,65
0,77 September 1,03 1,17 0,95 0,60 1,06 1,06
Oktober 0,96 1,13
0,69 1,05
0,68 0,87
November 0,93 1,00 0,55 0,86 0,63 0,53 Desember 0,70 0,86 0,59 0,40 0,65 0,42
Kw-III realtif subur sepanjang tahun karena adanya pasokan nutrien lewat limpasan massa air dari perairan sekitar. Rata-rata sebaran nilai bulanan
konsentrasi klorofil-a data citra Aqua MODIS level 3 pada Kw-III periode Januari 2005 hingga Desember 2010 dapat disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Rataan bulanan konsentrasi klorofil-a Kw - III Bulan Konsentrasi
klorofil-a mgm
3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari
0,73 0,39 0,86 0,36 0,58 0,46 Februari
0,78 0,35 1,13 0,48 0,27 0,78 Maret
0,37 0,48 0,49 0,34 0,80 0,28 April
0,66 0,50 0,64 0,91 1,04 0,70 Mei
1,11 0,62 0,52 0,89 0,26 0,34 Juni
1,13 0,54 0,74 0,63 0,73 0,58 Juli
0,79 1,32 0,77 0,61 1,61 0,38 Agustus 1,17 1,04 0,97 1,35 0,48 0,34
September 1,01 1,02 1,14 1,16 0,63 0,63 Oktober 0,95 0,66 0,87 0,58 0,74 0,98
November 0,66 0,52 0,46 0,29 0,40 0,90 Desember 0,26 0,44 0,72 0,11 0,29 0,23
Rata-rata sebaran nilai konsentrasi klorofil-a secara temporal pada Kw-III berkisar antara 0,11 mgm
3
periode MB, Desember 2008 hingga 1,61 mgm
3
periode MT, Juli 2009. Peningkatan konsentrasi klorofil-a pada Kw-IV umumnya di periode MT,
walaupun pada tahun 2009 dan 2010 terjadi penyimpangan dan pergeseran dalam hal puncak tertinggi konsentrasi klorofil-a. Sebaran konsentrasi klorofil-a secara
temporal pada Kw-IV berkisar antara 0,1 mgm
3
Desember 2005, April dan November 2010 hingga 1,40 mgm
3
Agustus 2006. Sebaran konsentrasi klorofil-a antar musim pada Kw-IV secara temporal relatif lebih rendah
dibandingkan kwadran kajian lainnya. Rata-rata sebaran nilai bulanan konsentrasi klorofil-a data citra Aqua MODIS level 3 pada Kw-IV periode
Januari 2005 hingga Desember 2010 disajikan pada Tabel 19. Tabel 19 Rataan bulanan konsentrasi klorofil-a Kw - IV
Bulan Konsentrasi klorofil-a
mgm
3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari
0,14 0,12 0,13 0,15 0,12 0,15 Februari
0,14 0,14 0,14 0,23 0,17 0,15 Maret 0,11
0,13 0,19
0,16 0,80
0,13 April 0,12
0,15 0,13
0,11 1,04
0,10 Mei 0,27
0,12 0,15
0,27 0,15
0,12 Juni 0,57
0,32 0,45
0,30 0,25
0,19 Juli 0,55
0,56 0,70
0,43 0,34
0,21 Agustus 0,63
1,40 0,64
0,62 0,32
0,23 September 0,66 0,71 0,74 0,34 0,42 0,42
Oktober 0,49 0,47
0,19 0,17
0,23 0,82
November 0,13 0,23 0,15 0,12 0,20 0,10 Desember 0,10 0,17 0,11 0,11 0,13 0,98
Sebaran konsentrasi klorofil-a pada Kw-V secara temporal berkisar antara 0,12 mgm
3
periode MP I, Februari 2009 hingga 1,16 mgm
3
periode MT, Agustus 2006. Posisi kwadran kajian di arah selatan selalu mendapat
penyegaran lewat aliran massa air yang masuk dalam meningkatkan kesuburan perairan setempat baik dari Laut Arafura maupun Laut Flores.
Rata-rata sebaran nilai bulanan konsentrasi klorofil-a data citra Aqua MODIS level 3 pada Kw-V periode Januari 2005 hingga Desember 2010
disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20 Rataan bulanan konsentrasi klorofil-a Kw - V Bulan
Konsentrasi klorofil-a mgm
3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari
0,22 0,22 0,18 0,21 0,18 0,21 Februari
0,19 0,24 0,18 0,16 0,12 0,17 Maret 0,30
0,31 0,57
0,15 0,23
0,16 April 0,74
0,31 0,25
0,21 0,18
0,32 Mei 1,01
0,45 0,46
1,14 0,20
0,22 Juni 1,01
0,81 0,46
0,41 0,41
0,32 Juli 0,75
0,78 0,83
1,09 0,36
0,38 Agustus 0,88
1,16 1,12
0,55 0,51
0,33 September 0,98 0,78 1,01 0,53 0,75 0,75
Oktober 0,42 0,80
0,58 0,24
0,46 0,15
November 0,83 0,45 0,25 0,20 0,31 0,14 Desember 0,13 0,27 0,17
0,28 0,16
0,18 Konsentrasi klorofil-a pada Kw-VI secara temporal berkisar antara 0,21
mgm
3
periode MP I, Februari 2008 hingga 2,00 mgm
3
periode MT, Mey 2007. Rata-rata sebaran nilai bulanan konsentrasi klorofil-a data citra Aqua
MODIS level 3 pada Kw-VI periode Januari 2005 hingga Desember 2010 dapat disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21 Rataan bulanan konsentrasi klorofil-a Kw - VI
Bulan Konsentrasi klorofil-a mgm
3
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari
0,88 0,45 1,12 0,90 1,06 0,64 Februari
0,73 0,70 1,06 0,21 0,32 0,93 Maret 1,01
1,05 0,94
0,35 0,54
0,92 April 1,08
1,02 0,36
1,21 0,94
0,98 Mei 1,30
0,87 2,00
0,61 0,32
1,18 Juni 1,18
0,86 1,13
0,43 1,16
0,51 Juli 0,75
1,04 1,13
0,67 0,58
0,54 Agustus 1,10
1,01 1,34
1,03 0,53
0,57 September 0,65 0,47 1,01 0,42 1,05 1,97
Oktober 0,42 1,08
1,02 0,96
0,57 0,88
November 0,83 0,79 0,89 0,79 0,89 0,55 Desember 0,79 0,94 0,86
0,74 1,02
0,98 Umumnya konsentrasi klorofil-a periode MB relatif rendah namun pada
tahun tertentu terjadi peningkatan baik pada periode MP II maupun periode MB. Konsentrasi klorofil-a pada Kw-VI cenderung lebih tinggi dibandingkan kwadran
kajian lainnya karena adanya interaksi dengan perairan sekitar serta tenggang
waktu kejadian muson tenggara yang relatif lama. Peningkatan konsentrasi klorofil-a secara ekstrim juga terjadi pada bulan Mei tahun 2007 dan September
2010 yang diduga sebagai dampak dari limpasan massa air yang mengandung berbagai unsur hara sehingga memicu terjadinya hal tersebut.
Umumnya sisi timur area kajian relatif lebih subur dibandingkan sisi barat. Distribusi massa air yang berasal dari lokasi-lokasi tertentu yang
mengalami percampuran akan terdorong dan terbawa aliran arus permukaan selama berlangsungnya muson tenggara sehingga dapat menjangkau keseluruhan
daerah kajian, terutama pada sisi timur. Penelitian Wetsteyn et al., 1990, mendapatkan bahwa konsentrasi
klorofil tinggi di Laut Arafura namun bukan karena limpasan sungai tetapi pengayaan dari lapisan tercampur secara vertikal yang rendah salinitas dengan air
yang kaya nutrisi dari lapisan yang lebih dalam. Di bagian timur Laut Banda dan di Cekungan Aru, terjadi pengayaan nutrisi secara merata dari lapisan tercampur
sedangkan di stasiun penelitian bagian barat laut Kepulauan Aru dan barat daya Kepulauan Kei profil nutrisi bergeser naik ke zona fotik.
d. Anomali Tinggi Paras Laut ATPL