1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laut merupakan hamparan masa air yang tersusun dari berbagai unsur fisik maupun kimia serta selalu berinteraksi dengan komponen alam lainnya
terutama atmosfer, yang menyebabkan terjadinya siklus hidrologi. Interaksi yang terjadi mengakibatkan kondisi laut menjadi dinamis sehingga akan mempengaruhi
kondisi perairan. Secara geografis perairan sekitar Kepulauan Kei merupakan perairan yang
khas dan unik karena berhubungan langsung dengan beberapa perairan yang masing-masing memiliki karaketeristik tersendiri. Hubungan antar perairan
tersebut memungkinkan adanya saling interaksi sehingga akan mempengaruhi kondisi perairan setempat. Selain persoalan interaksi antar perairan, kondisi
perairan sekitar Kepulauan Kei juga dipengaruhi faktor musim yang diperkirakan dapat menyebabkan fluktuasi parameter oseanografi yang dapat menimbulkan
dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan sumberdaya yang ada.
Perairan sekitar yang berhubungan langsung dengan perairan Kepulauan Kei antara lain seperti Laut Banda, Laut Seram, Laut Arafura, Laut Flores serta
perairan barat Papua yang sangat dominan dipengaruhi sistem angin muson. Laut Banda merupakan salah satu wilayah perairan yang sangat produktif,
dikenal sebagai salah satu daerah upwelling di Indonesia yang dapat memberikan kontribusi bagi tingginya tingkat kesuburan perairan di daerah tersebut Nontji,
1993 ; Wirtky, 1961. Proses kejadian fenomena upwelling sebagai indikator kesuburan perairan di Laut Banda disebabkan oleh adanya variabilitas musim
yang didominasi oleh angin muson Indonesia Armondo. Selain itu, Laut Arafura termasuk perairan potensial karena berbatasan
dengan pantai barat Papua yang banyak mendapat kontribusi dari muara-muara sungai. Arah selatan berhubungan dengan batas ZEE sedangkan ke arah barat
berhubungan dengan Laut Banda dan Samudera Hindia. Menurut Monintja 2006, bahwa Laut Arafura memiliki karakter yang unik, hal ini disebabkan
karena kontur dasar lautnya. Laut Arafura berada pada paparan benua
continental self yang luas sehingga penambahan kedalaman kearah laut terjadi secara gradual.
Baik Laut Banda maupun Laut Arafura dipengaruhi oleh muson barat laut dan muson tenggara yang terjadi secara periodik tiap tahun dimana, setiap
perubahan musim akan memberikan dampak tersendiri terhadap perairan sekitar. Menurut Nurjaya 2006, bahwa pada musim timur southeast monsoon massa air
akan terdorong ke barat dan mengalir ke Laut Flores serta Laut Jawa. Fenomena transport mendatar ini berkaitan erat dengan fenomena upwelling yang terjadi di
Laut Banda dan Arafura yang mengakibatkan terangkatnya lapisan thermocline discontinuity layer menjadi sekitar 60 meter.
Proses taikan air upwelling yang terjadi di suatu perairan akan mempengaruhi kondisi kehidupan fitoplankton, hidrologi dan pengayaan nutrisi
dari perairan tersebut Sediadi, 2004. Pengayaan nutrisi perairan akan mempengaruhi peningkatan konsentrasi klorofil atau fitoplankton dimana
menurut Raharjo et al., 1982, fitoplankton akan berperan dalam siklus atau peredaran mata rantai makanan yang terjadi pada suatu perairan.
Variabilitas dan karakteristik serta interaksi antar parameter oseanografi perairan sekitar Kepulauan Kei berdasarkan posisi geografis maupun pengaruh
faktor musim merupakan fenomena menarik yang penting untuk dipelajari namun sejauh ini belum banyak studi yang dilakukan di wilayah tersebut. Ketersediaan
data parameter oseanografi secara berkesinambungan juga sangat penting dalam mempelajari interaksi antar parameter maupun berbagai fenomena di laut untuk
pengelolaan secara berkesinambungan. Menurut Fitriah 2007, bahwa informasi mengenai parameter-parameter oseanografi sangat dibutuhkan untuk pengelolaan
sumberdaya ikan secara optimum dan lestari. Cakupan wilayah laut yang luas merupakan kendala utama dalam hal
pengumpulan data sehingga ketersediaan data oseanografi tentang perairan Indonesia pada umumnya dan lebih khusus perairan sekitar Kepulauan Kei sangat
minim. Menurut Moore et al., 2003, bahwa secara umum ketersedian data oseanografi perairan Indonesia khususnya Laut Banda relafif sedikit.
Perkembangan teknologi penginderaan jauh inderaja satelit untuk pemantauan lingkungan laut menjadi salah satu metode alternatif yang dapat
dimanfaatkan untuk penyediaan data parameter oseanografi. Melalui teknologi inderaja, kebutuhan akan data lingkungan laut yang berhubungan dengan
perubahan ruang dan waktu, menjadi lebih mudah diperoleh sehingga dapat dikatakan bahwa metode penginderaan jauh merupakan alternatif dalam
menjawab ketersediaan data secara berkesinambungan baik secara spasial maupun temporal Gaol, 2003.
Informasi lingkungan perairan dari data satelit telah banyak digunakan seperti SPL, konsentrasi klorofil-a, total material terlarut total suspended matter
dan anomali tinggi permukaan laut Hendiarti, 2008.
1.2 Tujuan dan Manfaat