Fitoplankton dan Klorofil-a Arus

daerah yang mempunyai densitas yang sangat kuat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketebalan lapisan termoklin ini seperti pertukaran bahang, percampuran massa air oleh gelombang, pergerakan massa air secara mendatar dan gelombang dalam Hela and Leavastu, 1970. Suhu lautan selalu berubah-ubah terhadap ruang dan waktu. Penyebaran suhu umumnya disebabkan oleh gerakan massa air seperti arus dan turbulensi Hutagalung, 1988 dalam Radisho, 1997. Perubahan suhu dapat menyebabkan terjadinya sirkulasi dan stratifikasi air yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap distribusi organisme perairan Hela and Leavastu, 1970.

2.2.3 Fitoplankton dan Klorofil-a

Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang pergerakannya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitarnya, dalam trofik level disebut sebagai produsen utama perairan Odum, 1971. Fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis Nybakken, 1988. Fitoplankton di perairan merupakan salah satu komponen biologi laut yang penting terutama untuk memetakan potensi sumberdaya hayati laut. Hal ini didukung oleh kondisi bahwa cahaya di perairan Indonesia cukup banyak sepanjang tahun, sehingga apabila terjadi sedikit kenaikan atau penurunan kandungan klorofil perairan maka ini adalah diakibatkan oleh proses oseanografi termasuk adanya perubahan kontribusi jumlah kandungan zat makanan dari daratan Hendarti, 2008. Menurut Delvin 1975 dalam Nontji 2007, bahwa di dalam tumbuhan klorofil terdapat empat macam yaitu a, b, c dan d. Klorofil-a merupakan salah satu pigmen fotosintesis yang paling penting bagi tumbuhan yang ada di perairan. Klorofil-a merupakan pigmen yang paling umum terdapat pada fitoplankton sehingga hasil pengukuran kandungan klorofil-a sering digunakan untuk menduga biomassa fitoplankton suatu perairan. Konsentrasi klorofil-a erat kaitannya dengan tingkat produktifitas primer yang ditunjukan dengan besarnya biomassa fitoplankton yang menjadi rantai pertama makanan ikan pelagis kecil Syahdan, 2005. Sedangkan menurut Brown et al ., 1989, bahwa sebaran klorofil-a di dalam kolom perairan sangat tergantung pada konsentrasi nutrien. Nutrien memiliki konsentrasi rendah dan berubah-ubah pada permukaan laut dan konsentrasinya akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Sebaran dan konsentrasi klorofil-a mempengaruhi tingkat produktifitas primer di laut dimana, menurut Gabric and Parslow 1989, bahwa laju produktifitas primer di lingkungan laut ditentukan oleh berbagai faktor fisika. Faktor fisika utama yang mengontrol produksi fitoplankton di perairan eutropik adalah percampuran vertikal, penetrasi cahaya matahari kolom air dan laju tenggelam sel fitoplankton.

2.2.4 Kecerahan, Salinitas dan Oksigen Terlarut DO a. Kecerahan