Data Penginderaan Jauh Data lapangan in-situ

3.3.1 Data Penginderaan Jauh

Data penginderaan jauh yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data rata-rata bulanan beberapa parameter arah dan kecepatan angin, suhu permukaan laut, klorofil-a, arus dan tinggi paras laut. Jenis dan sumber data penginderaan jauh yang digunakan disajikan pada Tabel 8 : Tabel 8 Jenis dan sumber data yang digunakan Parameter Data Sumber SPL dan koorofil-a Aqua MODIS level 3, resolusi 4 km format HDF rata-rata bulanan tahun 2005 – 2010 http:oceancolor.gsfc.nasa.gov Pola arus permukaan TOPEX Poseidon, OSCAR http:www.oscar. noaa.gov Arah dan kecepatan angin QuikSCAT monthly mean wind fields time_resolution one month, spatial_resolution 0.5 deg, 2005 - 2009 http:www.ifremer.frcersaten datadownloadgriddedmwfqsc at.htm TPL Envisat, Sea Surface Height Deviation, Aviso 0.25 degrees, Global Science Quality 2005 - 2009 http:oceanwatch.pfeg.noaa.go vthreddsdodsCsatellite TAsshd

3.3.2 Data lapangan in-situ

Pengamatan lapangan in-situ dilakukan terhadap beberapa parameter oseanografi seperti yang disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Data parameter oseanografi in-situ Parameter yang diukur Sumber Iluminasi cahaya Lapang Kecepatan angin Lapang Kecerahan perairan Lapang Salinitas ‰ Lapang Suhu perairan Lapang Kecepatan arus Lapang Oksigen terlarut DO Lapang Klorofil-a Lapang Angin dan curah hujan Kepulauan Kei tahun 2005 – 2009 BMG Stasiun Bandara Dumatubun Langgur– Maluku Tenggara 3.4 Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Sebaran Spasial dan Temporal Parameter Oseanografi dari Satelit

1. Pola angin

Penentuan musim yang terjadi di perairan sekitar Kepulauan Kei berdasarkan hasil unduhan data rata-rata angin bulanan periode 2005 hingga 2009 yaitu data QuickSCAT producer agency IFREMER dan producer institution CERSAT . Data unduhan terdiri dari data ASCII American Standard Code for Information Inter Change dan vektor dengan format awal adalah text txt serta resolusi spasial 1,5 x 1,5 . Arah dan kecepatan angin ditentukan berdasarkan komponen zonal U dan meridional V yang diproses dengan menggunakan perangkat lunak ODV Ocean Data View versi 3.4.2 - 2008, dimana untuk mendapatkan peta arah dan kecepatan angin secara spasial maka data diekstrak dalam format netcdf .nc. Data yang masih dalam skala global di-cropping dan di-filtering sesuai batasan koordinat area kajian selanjutnya diperjelas dan dipertegas batas darat serta laut selanjutnya anotasi hingga memunculkan arrow sebagai simbol arah angin. Selain itu, kejelasan arah dan distribusi frekwensi kecepatan angin dalam bentuk wind rosse berdasarkan data ASCII dilakukan dengan perangkat lunak WRPLOT View-Freeware version 7.0.0. Gambaran variabilitas bulanan secara temporal dari setiap kwadran kajian, berdasarkan data ASCII. Data dieksport dan dikonversi dari bentuk format text txt serta di-filtering sesuai batasan koordinat masing-masing kwadran kajian selanjutnya ditabulasikan dengan perangkat lunak Microsoft Excel 2007.

2. Pola arus

Data arus berupa data TOPEX Poseidon, OSCAR rata-rata bulanan periode 2005 hingga 2010. Data unduhan terdiri dari data ASCII dalam bentuk .txt, yang selanjutnya dikonversi dan di-filtering berdasarkan domain area kajian menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Arah dan kecepatan arus ditentukan berdasarkan komponen zonal U dan meridional V dimana visualisasi arah arus menggunakan perangkat lunak Surfer versi 9.0. Pola arus berhubungan dengan sebaran parameter oseanografi lainnya seperti suhu permukaan laut SPL dan konsentrasi klorofil-a sehingga peta arus di-overlay dengan peta contur dari masing-masing parameter tersebut berdasarkan perangkat lunak Surfer versi 9.0.

3. Suhu Permukaan Laut SPL

Pengolahan data SPL dari citra Aqua MODIS level 3 rata-rata bulanan menggunakan algoritma Miami Pathfinder Pathfinder, 2001. Pengolahan data sebaran SPL berdasarkan data unduhan citra Aqua MODIS level 3 resolusi 4 x 4 km, berupa composite data bulanan perairan sekitar Kepulauan Kei tahun 2005 hingga 2010, dengan menggunakan perangkat lunak SeaDAS 5.2. Umumnya luaran hasil olahan perangkat lunak SeaDAS 5.2 terdiri dari citra, histogram dan data ASCII. Untuk mendapatkan peta contur sebaran SPL secara spasial yang bebas awan dan informatif maka data ASCII diolah dengan perangkat lunak Surfer versi 9.0 , yang sebelumnya data di-filtering berdasarkan domain dari masing-masing kwadran kajian. Variabilitas sebaran SPL per kwadran kajian secara temporal berdasarkan perata-rataan data ASCII selama enam tahun sesuai persamaan yang diusulkan Mattjik dan Sumertajaya 2006. Hasil perata-rataan bulanan sebaran SPL di plot dalam bentuk grafik dan tabel untuk melihat nilai dan pola sebaran menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. 4. Data Konsentrasi dan Sebaran Klorofil-a Pengolahan data konsentrasi dan sebaran klorofil-a berdasarkan data unduhan citra Aqua MODIS level 3 resolusi 4 x 4 km, berupa composite data bulanan perairan sekitar Kepulauan Kei tahun 2005 hingga 2010, dengan menggunakan perangkat lunak SeaDAS 5.2. Algoritma OC3M adalah algoritma yang digunakan dalam pengolahan citra satelit MODIS untuk mendapatkan nilai konsentrasi klorofil-a perairan dalam skala global McClain and Feldman, 2004. Data ASCII di-filtering berdasarkan domain masing-masing kwadran kajian kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Surfer versi 9.0 dengan out-put peta countur klorofil-a yang di over-lay dengan peta arus untuk mendapat gambaran tentang sebaran klorofil-a secara spasial. Selanjutnya gambaran tentang sebaran dan nilai konsentrasi klorofil-a secara temporal berdasarkan perata-rataan data ASCII selama enam tahun sesuai persamaan yang diusulkan Mattjik dan Sumertajaya 2006. Hasil perata-rataan bulanan nilai dan konsentrasi klorofil-a di plot dalam bentuk grafik dan tabel menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 .

5. Anomali Tinggi Paras Laut ATPL

Untuk mempelajari perubahan tinggi muka laut maka digunakan data Envisat, Sea Surface Height Deviation AVISIO 0,25 rata-rata bulanan periode 2005 hingga 2009, yang diperoleh dari Live Access Server LAS. Pengamatan terhadap perubahan muka laut untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kejadian anomali positif di atas level surface maupun anomali negatif di bawah level surface . Data ASCII tentang ATPL di-filtering berdasarkan domain dari masing- masing kwadran kajian dengan perangkat lunak Microsoft Excel 2007, pengolahan selanjutnya dengan perangkat lunak Surfer versi 9.0 untuk mendapatkan informasi tentang sebaran ATPL secara spasial. Sebaran ATPL secara temporal berdasarkan hasil filtering data ASCII yang diplot dalam bentuk tabel dan grafik menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Sebaran spasial dan temporal ATPL akan memberikan informasi kemungkinan adanya anomali positif di atas level surface maupun anomali negatif dibawah level surface sekaligus juga sebagai petunjuk dalam mempelajari pola dan sebaran arus serta ketebalan lapisan termoklin.

6. Curah hujan

Data curah hujan diperoleh dari Kantor Badan Meteorologi BMG setempat dalam bentuk tabulasi data berupa jumlah curah hujan mm harian yang dirata-ratakan menjadi data bulanan periode 2005 hingga 2009. Data di-plot dalam bentuk grafik dan tabel dengan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 untuk analisis pola curahan bulanan dan jumlah hari hujan.

3.4.2 Distribusi Nilai Parameter Oseanografi In-situ