37
E. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu dengan menjabarkan data-data yang diperoleh
dengan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan metode Islamicity Performance Index.
F. Definisi Operasional Variabel
Dalam menghitung Islamicity Performance Index, penulis melakukan ekplorasi dari indikator atau perhitungan yang digunakan dalam proposal
Hameed, dkk. mengenai Alternatif Pengungkapan dan Perhitungan Kinerja pada Bank Syariah.
28
Kelima indikator Hameed, dkk. 2004 tersebut
yaitu: 1.
Profit Sharing Ratio
Indikator ini mengukur seberapa besar bank syariah mencapai tujuannya tersebut,yakni menyalurkan dana ke sektor produktif dengan
skema profit sharing yang digunakan mudharabah dan musyarakah. Total pembiayaan mencakup transaksi bagi hasil, sewa-menyewa, jual beli,
pinjam-meminjam, dan multijasa. Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi bagi hasil yang merupakan bentuk dari seberapa jauh
bank syariah telah berhasil mencapai tujuan atas eksistensi mereka.
28
Shahul Hameed,dkk., Alternative Disclosure Performance Measure For Islamic Banks, h.19
38
Formula perhitungan profit-sharing ratio ialah sebagai berikut :
Formula tersebut diterapkan dalam mengukur profit-sharing pada BPRS yang ada di Provinsi Banten. Sehingga kita dapat melihat jelas bagaimana
penerapan aktivitas
profit-sharing dari
tiap BPRS
kemudian membandingkannya.
2. Zakat Performance Ratio
Zakat merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Muslim, yakni menafkahkan sebagian harta berdasarkan ketentuan dari Al-
Qur’an dan Hadits. Menurut Hameed,dkk., kinerja bank syariah seharusnya didasari
dengan pembayaran zakat oleh bank syariah untuk menggantikan kinerja konvensional yaitu, Earning Per Share
29
. Formula perhitungannya ialah sebagai berikut :
Kesuksesan suatu BPRS semestinya didasari oleh asset bersih. Sehingga, jika asset bersih pada BPRS lebih tinggi,tentunya BPRS akan membayar
zakat lebih tinggi.
29
Ibid., h.19.
���ℎ ℎ + �� �
� ℎ total pembiayaan
Zakat Aktiva Bersih