Profit-Sharing Ratio Islamicity Performance Index IPI

21 Kekayaan bersih ialah aset bank yang terbebas dari utang. Artinya, semakin besar kekayaan bersih, idealnya semakin besar bank menyalurkan zakat. Menurut PSAK 101, aktivitas pengelolaan zakat disajikan dalam laporan dana zakat pada laporan keuangan syariah. Penyajian informasi pengelolaan dana zakat merupakan wujud kepedulian entitas syariah dalam memenuhi kewajiban sosialnya kepada masyarakat. 14 Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah tidak hanya menjalankan aktivitas bisnisnya saja, tetapi juga menjalankan aktivitas syariah, yakni menyalurkan zakat kepada yang berhak menerimanya. Beberapa manfaat dari zakat bagi masyarakat dan bagi perekonomian yaitu: 15  Meningkatkan tingkat konsumsi agregat: dalam perekonomian dimana zakat diterapkan, kelompok penerima zakat jelas akan memiliki tambahan disposable income . Peningkatan disposable income ini akan meingkatkan konsumsi mereka menjadi lebih baik.  Meningkatkan tingkat tabungan nasional: selain meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat dalam suatu perekonomian, trasfer zakat juga akan meningkatkan kemampuan kelompok 14 Rifqi Muhammad, Akuntansi keuangan Syariah, Yogyakarta: P3EI Press, 2008, h.133. 15 Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia, Jakarta : Prenada Media Group, 2015, h. 20. 22 penerima zakat untuk menabung karena disposable income mereka meningkat, dan  Meningkatkan efisiensi alokatif : dalam perekonomian dengan kesenjangan pendapatan yang lebar, permintaan pasar banyak didominasi oleh permintaan barang dan jasa non-primer dari kalangan masyarakat kaya. Dengan adanya transfer zakat dari masyarakat kaya ke masyarakat miskin yang merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat, permintaan barang dan jasa dari masyarakat miskin yang umumnya merupakan kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, akan meningkat. Permintaan yang lebih tinggi untuk kebutuhan dasar tersebut akan mempengaruhi komposisi produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi alokasi sumber daya menuju ke sektor-sektor yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat yang lebih luas. Penyaluran zakat juga dihitung dalam Islamicity Performance Index guna melihat seberapa besar usaha bank syariah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Equitable Distribution Ratio

Apabila merujuk kepada teori distribusi Islam, menurut Antonio, pada dasarnya Islam memiliki dua sistem distribusi utama, yakni distribusi 23 secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar serta sistem distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat. Sistem distribusi pertama, bersifat komersial, berlangsung melalui proses ekonomi. Menurut Qardhawi, ada empat aspek terkait keadilan distribusi, yaitu : 1 gaji yang setara bagi para pekerja; 2 profit atau keuntungan untuk pihak yang menjalankan usaha atau yang melakukan perdagangan melalui mekanisme bagi hasil; 3 biaya sewa tanah serta alat produksi lainnya; 4 tanggung jawab pemerintah terkait dengan peraturan dan kebijakannya. Adapun sistem yang kedua, yakni sistem yang berdimensi sosial, yakni mendistribusikan pendapatan kepada orang-orang yang tidak mampu terlibat dalam proses ekonomi berupa zakat, infak, sedekah. 16 Firman Allah SWT QS An-Nahl [16] : 90 ع ْ ْ قْ ت سْحإْ ْ عْ مْ ه ء شْحفْ { ك ت ْم ع ْم ظع ْغ ْ ْ 00 } Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran. QS. 16:90 Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan yang diperoleh bank syariah kepada stakeholder-nya. Stakeholder yang dimaksud adalah penerima qardh, pegawai bank, pemegang saham, dan 16 Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam : Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo, 2009, h. 119.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri)

19 71 125

Analisis kelayakan pembiayaan mikro pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam: studi kasus pada BPRS Al Salaam Cabang Cinere

2 10 82

Efisiensi bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) di Indonesia periode tahun 2011-2013

0 5 51

Efisiensi Kinerja Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

2 10 47

PENGARUH FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PERIODE 2013-2015

0 3 10

ANALISIS PERKEMBANGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) TAHUN 2014-2015 DI WILAYAH KEBUMEN (Studi Kasus di Kebumen)

1 10 145

PENGARUH FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PERIODE 2013-2015

1 8 102

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data

1 5 18

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data E

0 4 20

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Periode 2013-2015.

0 4 12