Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara VI Persero
11 3 Tambahkan alkohol netral 15 ml dan n-Heksan 10 ml pada minyak dan
tambahkan dua 2 tetes indikator Thymol Blue TB 1. 4 Titrasi dengan larutan kalium hidroksida 0,1 N.
5 Titrasi diakhiri jika terbentuk warna biru yang dapat bertahan selama sekitar 30 detik.
6 Pengamatan dilaksanakan secara duplo. ALB =
ml KOH x N KOH x 256 berat contoh x 1000
x 100 ........................................................1
Kadar Air KA Air yang terkandung pada minyak hanya dalam jumlah kecil. Hal ini terjadi
karena proses alami pada tanaman dan akibat perlakuan di pabrik, serta penimbunan. Cara uji :
1 Contoh minyak sawit yang akan ditimbang diaduk sampai homogen, bila perlu dipanaskan di atas titik cairnya supaya homogen.
2 Contoh minyak sawit sekitar 10.000 g ke dalam petridish yang sudah ditentukan berat kosongnya A.
3 Contoh yang sudah ditimbang ditempatkan ke dalam oven pada suhu 103 C
selama tiga 3 jam, kemudian contoh dari oven didingankan ke dalam desicator selama 15 menit.
4 Contoh ditimbang dengan teliti sampai diketahui susut berat tidak lebih 0,05 setiap 30 menit B.
5 Pengamatan dilakukan dengan duplotriplo. KA =
A−B A
x 100 ..................................................................................2
Kadar Kotoran KK Kotoran yang terdapat dalam minyak adalah kotoran yang dapat larut dalam
n-Heksan dan petroleum ether. Cara uji : 1 Contoh yang akan ditimbang diaduk sampai homogen, bila perlu dipanaskan
di atas titik cair supaya homogen. 2 Contoh ditimbang 20 g C ke dalam beaker glass yang sudah ditentukan berat
kosongnya B setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 60
menit. 3 Beaker glass dan kertas saring dicuci sampai filtratnya bebas dari
minyaklemak. 4 Kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105
C selama 60 menit. 5 Contoh didinginkan dalam desicator selama 15 menit dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan. KK =
A−B C
x 100 ..................................................................................3