Pengendalian mutu bahan baku
12 Tabel 4 Standar mutu inti sawit
No. Indikator
Persyaratan 1.
KA 7,0 maks
2. KK
6,0 maks Sumber: Standardisasi Pengolahan Kelapa Sawit Ditjenbun 2010
KA Air dalam inti sawit ada dalam jumlah kecil. Hal ini terjadi karena proses
alami sewaktu pembuahan dan akibat perlakuan di pabrik pada waktu penimbunan. Cara uji :
1 Contoh inti sawit digiling halus. 2 Timbang contoh inti sawit halus sebanyak 10g A.
3 Masukkan ke dalam oven selama tiga 3 jam pada suhu 105
C. 4 Masukkan ke dalam desicator untuk didinginkan B.
KA =
A−B A
x 100 ..................................................................................4
KK KK inti sawit adalah cangkang gabungan dari biji utuh, biji setengah pecah,
cangkang dan sampah. Cara uji : 1 Ambil contoh inti sawit dari contoh per shift 1 kg A.
2 Pisahkan menjadi inti utuh, inti pecah, biji utuh dan biji setengah pecah. 3 KK inti adalah cangkang gabungan dari biji utuh, biji setengah pecah,
cangkang bebas sampah B. KK =
B A
x 100 ......................................................................................5
Proses Produksi
Minyak sawit yang dihasilkan dari proses produksi harus memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan untuk meningkatkan daya saing. Minyak sawit
adalah minyak yang diperoleh dari proses pengempaan daging buah segar kelapa sawit. Tahapan produksi kelapa sawit adalah
1 Penerimaan Bahan Baku TBS
Tahapan awal yang penting dari seluruh proses produksi kelapa sawit sampai menjadi CPO, proses penerimaan TBS harus benar-benar diperhatikan,
karena menyangkut mutu hasil akhir dari CPO, jika yang diterima buah dalam keadaan baik dan sesuai standar, maka dengan proses produksi yang baik akan
menghasilkan produk dengan mutu dan kuantitas sesuai yang diharapkan. TBS yang masuk ke pabrik mula-mula ditimbang di jembatan timbang untuk
mengetahui jumlah TBS yang diterima. Kemudian TBS dipindahkan ke loading ramp sebagai tempat penimbunan sementara, kemudian buah yang
ditimbun dimasukkan ke lori untuk selanjutnya ke dalam sterilizer bejana rebusan.
13
2 Perebusan
Perebusan TBS di dalam bejana horizontal dengan menggunakan uap panas 120º-140ºC dengan tekanan kerja 2,6–3 kgcm² dan lama perebusan 90–
105 menit. Tujuan dari perebusan menonaktifkan enzim-enzim lipase perusak minyak, melunakkan daging buah agar mudah lepas dari biji, mengurangi
kadar air biji agar perbandingan lapisan minyak lebih baik, melekangkan inti dari cangkangnya, menggumpalkan globulin putih telur, melemahkan ikatan
brondolan dengan tangkainya dan membantu memecahkan daging sel, sehingga minyak mudah keluar dari serat dan menghambat kenaikan ALB dari
minyak yang terdapat didalam TBS. Di dalam masa berlangsungnya perebusan, langkah utama yang perlu diperhatikan adalah dearasi, yaitu pengeluaran udara
dari dalam rebusan, pemberian tekanan dan suhu udara yang cukup, pembuangan air kondesat secara teratur dan kontinu dan kondisi buah.
3 Pemipilan
Setelah direbus, tandan buah dimasukkan ke dalam alat penebah tresher. Tujuannya untuk melepaskan brondolan. Proses pemipilan berlangsung akibat
adanya bantingan tandan buah di dalam alat penebah, yang berputar dengan kecepatan 22–24 revolution per minute rpm. Dalam pengoperasian tresher,
hal yang perlu diperhatikan adalah pengaturan buah yang masuk ke dalam alat penebah disesuaikan dengan kapasitas alat, sehingga tidak terjadi kelebihan
kapasitas.
4 Pengempaan
Sebelum proses pengempaan dilakukan proses pengadukan digester. Fungsi digester adalah untuk melumatkan daging buah agar pada proses
pengepresan minyak dengan mudah untuk dipisahkan dari serabut dan biji, melepaskanmemecah sel-sel minyak dari daging buah pericarp,
menghasilkan ekstraksi minyak yang optimum pada saat pengempaan, memisahkan daging buah dan biji. Suhu pengadukan dibuat antara 90-95
°C yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap langsung. Jarak pisau dengan
dinding digester maksimal 15 cm. Brondolan yang jatuh dari tresher masuk conveyor below, lalu menuju
conveyor bottom cross, lalu ke fruit elevator sampai ke conveyor distributing. Conveyor distributing mendistribusikan brondolan-brondolan ke digester. Saat
proses digester, berondolan dilumatkan sebelum masuk ke mesin pengempa. Di mesin pengempa, dilakukan pengempaan brondolan dengan putaran 13 rpm.
Minyak hasil pengempaan akan ditampung oleh oil gutter kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan, sedangkan ampas press terdiri dari fiber
dan nut, masuk ke cake breaker conveyor CBC.
5 Pemisahan minyak dari sludge
Minyak hasil pengempaan merupakan minyak mentah yang masih banyak mengandung kotoran. Dari sand trap tank minyak mentah disaring di vibro
separator. Minyak yang keluar dari vibro separator dialirkan ke crude oil tank COT untuk ditampung sementara.
Pada COT ini minyak dipanaskan dengan steam melalui sistem pipa pemanas dan suhu dipertahankan 90-95°C. Dari sini minyak dipompakan ke
Continuous Settling Tank CST. Panas yang diberikan menyebabkan