Diagram Sebab Akibat Analisis Pengendalian Mutu Minyak Kelapa Sawit pada PTPN VI Jambi

10 Tabel 2 Persyaratan mutu TBS Sumber : Standardisasi Pengolahan Kelapa Sawit Ditjenbun 2010

2. Pengendalian mutu dalam proses produksi

Pengendalian mutu dalam proses produksi dilakukan setiap hari, meliputi pengawasan terhadap penerimaan dan pemeriksaan bahan baku, mesin yang digunakan, tenaga kerja dan kebersihan PKS. Proses produksi harus mengikuti prosedur yang berlaku, sehingga menghasilkan minyak dan inti sawit yang sesuai dengan mutu yang diharapkan. Semua proses yang dilakukan selalu dipantau oleh bagian quality control QC.

3. Pengendalian mutu hasil produksi

Kelapa sawit yang telah diolah menjadi minyak dan inti sawit akan diambil contoh untuk dilakukan uji laboratoriumnya.

a. Minyak sawit

Setiap jam selama produksi berlangsung, contoh minyak diambil 500 cc dari oil dryer dikumpulkan selama satu satu 1 shift 10 jam kerja dan dianalisis. Contoh diambil secara komposit yaitu dari bagian atas, tengah dan bawah dengan alat pengambil contoh. Petugas pengambil contoh adalah orang yang terlatih dan harus bertanggungjawab terhadap kebenaran contoh. Sedangkan untuk standar mutu minyak sawit disajikan di Tabel 3. Tabel 3 Standar mutu minyak sawit No. Indikator Persyaratan 1. ALB 2,5-3,5 maks 2. Kadar air KA 0,15 maks 3. Kadar kotoran KK 0,02 maks Sumber : Standardisasi Pengolahan Kelapa Sawit Ditjenbun 2010 ALB ALB merupakan salah satu indikator mutu minyak. ALB terbentuk karena terjadinya proses hidrolisa minyak menjadi asam. Cara uji : 1 Contoh minyak dipanaskan di atas titik cair, kemudian dikocok hingga cairan tampak homogen. 2 Timbang contoh minyak yang telah homogen tiga 3 g dalam gelas erlenmeyer. No. Uraian Persyaratan 1. Buah sangat mentah fraksi 00 2. Buah mentah fraksi 0 ≤3 3. Buah kurang matang fraksi I ≤ 85 4. Buah matang I fraksi II 5. Buah matang II fraksi III 6. Buah lewat matang fraksi IV ≤ 10 7. Buah sangat matang fraksi V ≤ 2 11 3 Tambahkan alkohol netral 15 ml dan n-Heksan 10 ml pada minyak dan tambahkan dua 2 tetes indikator Thymol Blue TB 1. 4 Titrasi dengan larutan kalium hidroksida 0,1 N. 5 Titrasi diakhiri jika terbentuk warna biru yang dapat bertahan selama sekitar 30 detik. 6 Pengamatan dilaksanakan secara duplo. ALB = ml KOH x N KOH x 256 berat contoh x 1000 x 100 ........................................................1 Kadar Air KA Air yang terkandung pada minyak hanya dalam jumlah kecil. Hal ini terjadi karena proses alami pada tanaman dan akibat perlakuan di pabrik, serta penimbunan. Cara uji : 1 Contoh minyak sawit yang akan ditimbang diaduk sampai homogen, bila perlu dipanaskan di atas titik cairnya supaya homogen. 2 Contoh minyak sawit sekitar 10.000 g ke dalam petridish yang sudah ditentukan berat kosongnya A. 3 Contoh yang sudah ditimbang ditempatkan ke dalam oven pada suhu 103 C selama tiga 3 jam, kemudian contoh dari oven didingankan ke dalam desicator selama 15 menit. 4 Contoh ditimbang dengan teliti sampai diketahui susut berat tidak lebih 0,05 setiap 30 menit B. 5 Pengamatan dilakukan dengan duplotriplo. KA = A−B A x 100 ..................................................................................2 Kadar Kotoran KK Kotoran yang terdapat dalam minyak adalah kotoran yang dapat larut dalam n-Heksan dan petroleum ether. Cara uji : 1 Contoh yang akan ditimbang diaduk sampai homogen, bila perlu dipanaskan di atas titik cair supaya homogen. 2 Contoh ditimbang 20 g C ke dalam beaker glass yang sudah ditentukan berat kosongnya B setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 60 menit. 3 Beaker glass dan kertas saring dicuci sampai filtratnya bebas dari minyaklemak. 4 Kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 60 menit. 5 Contoh didinginkan dalam desicator selama 15 menit dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan. KK = A−B C x 100 ..................................................................................3

b. Inti Sawit

Setiap jam selama proses produksi berlangsung, contoh inti diambil 1 kg dari kernel silo sebelum masuk ke kernel bin selanjutnya dikumpulkan selama satu shift dan dianalisis. Indikator mutu inti sawit, yakni KA dan KK disajikan dalam Tabel 4.