Suhu KONDISI DALAM BANGUNAN

Gambar 17. Grafik kecepatan angin di lingkungan sekitar bangunan. Dari Gambar 17 terlihat bahwa gerakan udara pada waktu siang hari lebih dapat dirasakan dibandingkan pada waktu malam hari. Rata-rata kecepatan angin tertinggi ditunjukkan pada pukul 12.00 sebesar 0.87 ms. Rata-rata kecepatan angin dapat dirasakan 0.5 ms mulai dari pukul 08.30 sampai pukul 13.30. Untuk arah datangnya angin cenderung berubah-ubah pada wilayah tersebut. Namun berdasarkan data pada Lampiran 1 terlihat bahwa udara bergerak rata-rata kearah Utara dan Timur Laut. Sehingga ini sangatlah menguntungkan bagi rumah yang berorientasi ke arah Utara-Selatan karena selain pengudaraan di dalam bangunan akan lebih baik juga dapat mengurangi panas di dalam rumah.

5.4 KONDISI DALAM BANGUNAN

5.4.1 Suhu

Suhu merupakan parameter utama yang berpengaruh dalam penentuan kenyamanan suatu bangunan. Permasalahan utama yang umumnya dihadapi di daerah tropis adalah suhu udara yang tinggi. Suhu udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan ketidaknyamanan. Berdasarkan penelitian CEP Brookes dikutip oleh Olgyay dalam Karyono 2001 menyatakan bahwa masyarakat yang tinggal di kawasan tropis mencapai tingkat nyaman pada suhu udara 23.4 o C hingga 29.4 o C. 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00 m s Pukul Grafik Rata-rata Kecepatan Angin di Lingkungan Gambar 18. Grafik perbandingan suhu pada rumah tradisional Baduy dengan lingkungan di sekitar bangunan. Gambar 19. Grafik perbandingan suhu pada rumah Modern dengan lingkungan sekitar bangunan. Terlihat pada Gambar 18 dan 19 suhu di dalam rumah tradisional Baduy akan lebih rendah ]dibandingkan dengan lingkungan mulai dari pukul 07.00 sampai dengan 17.00 10.5 jam. Rata-rata suhu lingkungan pada pukul 07.00 adalah 24.67 o C dan suhu bagian depan rumah Baduy sebesar 24.5 o C. Suhu lingkungan pukul 17.00 sebesar 27.17 o C dan suhu bagian depan rumah 26.67 o C. Suhu di dalam rumah Modern akan lebih rendah dari suhu lingkungan sekitarnya mulai dari pukul 07.30 sampai 16.00 8.5 jam. Suhu lingkungan pada pukul 07.30 sebesar 26.57 o C dan bagian depan rumah 26.2 o C. Suhu pada pukul 16.00 sebesar 28.1 o C dan suhu bagian depan rumah sebear 28.1 o C. Ini juga terlihat pada Lampiran 10 dan 11 dimana perbedaan suhu dengan lingkungan yang lebih besar pada rumah Baduy dibandingkan dengan rumah Modern. 5 10 15 20 25 30 35 40 o C Pukul Perbandingan Suhu dalam Rumah Baduy pada Ketinggian 100 m dengan Lingkungan Lingkungan Depan Tengah Dapur 5 10 15 20 25 30 35 40 o C Pukul Perbandingan Suhu dalam Rumah Modern pada Ketinggian 100 cm dengan Lingkungan Lingkungan Depan Tengah Dapur Pada Gambar 18 terlihat bahwa suhu di dalam rumah Baduy pada malam hari tidak jauh berbeda dengan lingkungan. Sedangkan pada Gambar 19 terlihat bahwa suhu pada malam hari di dalam rumah Modern di atas suhu lingkungan. Lampiran 12 memperlihatkan bahwa pada malam hari mulai dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 05.00 semua suhu bagian depan rumah Modern memiliki suhu yang lebih tinggi dari 25 o C sedangkan pada rumah Baduy suhu bagian depan rumah yang lebih tinggi dari 25 o C hanya dari pukul 18.00 sampai 24.00. Ini dikarenakan pancaran radiasi dari dinding rumah Modern hasil akumulasi panas pada siang hari. Tabel 6. Rataan suhu di dalam bangunan pada waktu-waktu tertentu Pukul Baduy, Z=100 cm o C Modern, Z=25cm o C Modern, Z=100 cm o C Depan Tengah Dapur Depan Tengah Dapur Depan Tengah Dapur 02.00 24.2 24.8 23.8 25.5 24.8 24.3 26.7 25.7 24.7 04.00 23.8 24.7 23.7 24.8 24.7 23.7 25.7 24.9 24.3 06.00 23.7 24.3 24 24.5 24 23.8 25 24 23.8 08.00 25 25.2 24.7 26.6 25.6 24.8 26.7 25.7 24.9 10.00 27.2 27.7 26.2 28.7 28.2 26.4 29.1 28.2 26.4 12.00 29.3 29.3 28.2 30.5 29.4 27.4 30.6 29.8 27.6 14.00 28.8 29.7 28.3 30.5 29.3 27.8 30.7 29.3 27.8 16.00 27.7 27.7 27.2 27.7 26.9 26.7 28.1 27.7 26.7 18.00 26.2 26 25.8 27.2 26. 7 25.5 27.4 26.7 25.5 20.00 25.7 26 25.7 27.5 26. 7 25.8 27.6 26.8 26 22.00 25.7 26 25.5 26.5 25.8 25.5 26.7 25.8 25.6 24.00 25.2 25.5 24.3 26.2 25.5 24.7 26.5 25.7 25.2 Max 29.7 30.2 28.8 31.1 30.2 28 31.2 30.2 28 Min 23.7 24.3 23.7 24.5 24 23.6 25 24 23.7 Pada Tabel 6 tampak bahwa suhu udara di dalam bangunan untuk rumah tradisional Baduy lebih rendah dibandingkan dengan rumah Modern. Namun untuk suhu udara pada bagian tengah rumah tradisional di bandingkan dengan Modern pada ketinggian 1 meter di atas pukul 02.00 perbedaan suhu yang terjadi tidaklah telalu jauh. Hal ini dikarenakan rumah Modern yang dipakai untuk pengukuran memiliki atap yang tinggi. Dengan atap yang tinggi ini jarak untuk perpindahan panas secara konveksi dari atap akan semakin besar. Pada rumah Modern, suhu udara pada ketinggian 25 cm lebih rendah dibandingkan suhu udara pada ketinggian 100 cm. Misalkan saja pada pukul 02.00 bagian depan rumah, pada Tabel 6 suhu pada ketinggian 25 cm sebesar 25.5 o C dan pada ketinggian 1 meter sebesar 26.7 o C. Ini dikarenakan efek buoyancy yang terjadi pada udara. Dimana udara panas akan naik ke atas dikarenakan massa jenisnya yang berkurang dan berganti dengan udara dingin yang turun ke bawah dikarenakan gravitasi bumi. Namun perbedaan suhu pada ketinggian 25 cm dan 100 tidaklah berbeda nyata. Suhu tertinggi dalam bangunan baik pada rumah tradisional Baduy ataupun Modern terjadi pada pukul 13.30, hal ini dikarenakan panas yang diterima oleh bangunan tidak langsung disalurkan tetapi mengalami pengakumulasian panas pada material bangunan terlebih dahulu. Rata-rata suhu pada pukul 13.30 untuk bagian depan, tengah, dan dapur rumah Baduy sebesar 29.67 o C, 30.17 o C, dan 28.83 o C. Sedangkan rata-rata suhu bagian depan, tengah, dan dapur pada pukul 13.30 sebesar 31.17 o C, 30.17 o C, dan 28 o C. Dengan mengacu pada standard kenyamanan untuk daerah tropis yang berdasarkan penelitian CEP Brookes, dapat dilihat bahwa rumah tradisional lebih nyaman dibandingkan dengan rumah Modern karena suhu pada rumah Modern yang lebih besar dari 29.4 o C mulai dari pukul 11.00 – 14.30 sedangkan pada rumah Baduy mulai dari pukul 12.30 – 14.00.

5.4.2 RH Udara

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh Tipe Gating System Terhadap Karakteristik Aliran Logam Material Aluminium A356 Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

2 61 87

MAKNA SOSIAL PASAR BAGI KONSUMEN(Studi Makna Sosial Pasar Tradisional dan Pasar Modern bagi Ibu – Ibu Rumah Tangga Di Desa Genteng KulonKecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi)

0 3 2

Konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten.

0 3 120

Studi Gerakan Sloshing terhadap Tangki Kotak (Rectangular Tank) Dengan dan Tanpa Pelat Memanjang (Baffle) Akibat Gerakan Rolling Kapal Dengan Metode Computational Fluid Dynamics (CFD)

0 0 6

Desain dan Analisis Sistem Pengkondisian Udara Berbasis Computational Fluid Dynamics (CFD) pada Kereta Ukur Sulawesi di PT. INKA (Persero)

0 0 6

Analisis Pengaruh Mekanisme Passive Variable- Pitch pada Turbin Sumbu Vertikal Darrieus Cascade Terhadap Efisiensi Turbin Hidrokinetik Berbasis Computational Fluid Dynamics

0 1 6

Dasar-dasar Computational Fluid Dynamics dengan FLUENT CFD

0 13 13

Level Kognitif Lingkup Materi Teater Daerah Setempat Teater Nusantara Teater Tradisional dan Modern Mancanegara di Asia Teater Tradisional dan Modern Mancanegara di Luar Asia

0 2 6

Analisis dan Simulasi Distribusi Suhu Udara pada Kandang Sapi Perah Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD)

0 0 11

Level Kognitif Lingkup Materi Teater Daerah Setempat Teater Nusantara Teater Tradisional dan Modern Mancanegara di Asia Teater Tradisional dan Modern Mancanegara di Luar Asia

0 3 6