Lokasi dan Waktu Penelitian

- + - Marikultur Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian: Pengelolaan Perairan Pulau Semak Daun Berdasarkan Daya Dukung Lingkungan dalam Upaya Pelestarian Ekosistem Terumbu Karang Studi Kasus: Perairan Pulau Semak Daun Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 2 METODE PENELITIAN

2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Perairan Pulau Semak Daun, Kelurahan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu KAKS Daerah Khusus Ibukota Jakarta DKI Jakarta yang secara geografis terletak pada 106°2000 Bujur Timur BT hingga 106°5700 BT dan 5°1000 Lintang Selatan LS hingga 5°5700 LS. Lokasi ini dipilih karena merupakan lokasi dilaksanakannya kegiatan sea ranching. Secara grafis lokasi penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei sampai dengan Juli 2013. Perairan dangkal Semak Daun memiliki luas 315,19 ha. Kawasan perairan dangkal tersebut terdiri atas lima goba seluas 33,3 ha dan reeflat seluas 281,89 ha. Kawasan perairan potensial seluas 2 ha dapat digunakan untuk sistem sekat enclosure, 9,99 ha untuk keramba jaring apungKJA cage culture, 40,7 ha untuk sistem kandang pen culture, dan 262,31 untuk long line. Sementara, kawasan perairan potensial untuk sea ranching meliputi semua kawasan, selain kawasan untuk sistem sekat dan sistem kandang BAPEKAB 2004. Kualitas Air Kegiatan Antropogenik Terumbu Karang Hidrooseanografi Pengelolaan perairan berdasar daya dukung jumlah optimal KJA dalam upaya pelestarian ekosisten terumbu karang Makro Alga Ikan Herbivor Ikan Kerapu Pakan Sumbangan Bahan Organik antropogenik Sumbangan Bahan Organik Marikultur Nutrien? Trumbu karang? Makroalga? Ikan Herbivor? Sumber : Working Paper PKSPL-IPB, 2006 Gambar 2. Lokasi penelitian di Kepulauan Seribu Penentuan titik pengamatan ditentukan berdasarkan keterwakilan seluruh ekosistem terumbu karang perairan Semak Daun. Terdapat 5 titik pengamatan dalam penelitian ini Gambar 3. Titik pengamatan 1 satu ditempatkan di daerah terumbu karang pada sisi bagian barat perairan Semak Daun yang jauh dari aktivitas KJA pada 106°33980 BT dan 05°43627 LS. Titik pengamatan 2 dua ditempatkan di daerah terumbu karang pada bagian utara perairan semak daun yang berada dekat dengan aktifitas KJA pada 106°36215 BT dan 05°42933 LS. Titik pengamatan 3 tiga ditempatkan di daerah terumbu karang yang memiliki kondisi karang yang sangat baik pada sisi bagian timur perairan semak daun pada 106°36744 BT dan 05°43515 LS. Titik pengamatan 4 empat ditempatkan pada bagian selatan perairan semak daun yang merupakan selat sempit antara Pulau Semak Daun dengan Pulau Karya dan dekat dengan pulau-pulau padat penduduk dengan koordinat 106°36046 BT dan 05°43751 LS. Titik pengamatan 5 lima ditempatkan pada perairan dalam goba sekitar aktifitas KJA pada 106°35530 BT dan 05°43239 LS. Sumber : Working Paper PKSPL-IPB, 2006 Gambar 3. Penentuan Titik Lokasi Sampling Untuk pengambilan data tutupan karang, alga dan ikan herbivor dilakukan pada seluruh stasiun kecuali titik pengamatan 5 lima yang terletak pada perairan goba pada 106°35530 BT dan 05°43239 LS. Hal ini dilakukan dengan alasan berdasarkan survey awal daerah perairan goba tersebut bersubstrat pasir sehingga kecil kemungkinan terumbu karang hidup di lokasi tersebut dan menurut masyarakat sekitar di perairan goba tersebut banyak terdapat ikan barakuda Sphyraena jello, sehingga nantinya bisa membahayakan bagi penyelam.

2.2 Metode Pengumpulan Data