Kelimpahan ikan karang dan herbivor

Gambar 11 memperlihatkan perbandingan antara tutupan terumbu karang dengan tutupan makroalga, dimana perubahan keseimbangan komunitas telah terjadi pada stasiun pengamatan II dan IV. Hal ini di tunjukkan dengan tingginya tutupan makroalga serta rendahnya tutupan terumbu karang, sehingga komunitas terumbu karang perlahan mulai digantikan oleh komunitas makroalga. Hal ini sesuai dengan teori bahwa penurunan tutupan karang akan disertai dengan meningkatnya tutupan makroalga Hay 1997; Lirman 2001; Jompa dan Mc Cook 2003; Diaz Pulido dan Mc Cook 2008. Kecepatan pertumbuhan alga yang dapat memberikan dampak negatif terhadap komunitas karang dianggap hanya muncul jika terjadi pengkayaan nutrien Lapointe et al. 2004. Tetapi dilaporkan fakta baru bahwa jenis turf algae, Anotrichium tenue dan Corallophila huysmansii dapat tumbuh menutupi dan melukai jaringan karang porites Jompa dan Mc Cook 2003. Gambar 11. Perbandingan antara tutupan terumbu karang dengan tutupan makroalga

3.4 Kelimpahan ikan karang dan herbivor

Hasil pengambilan data ikan karang Pulau Semak Daun yang dilakukan pada 4 stasiun penelitian stasiun I, II, III dan IV, terdapat 88 jenis spesies ikan karang yang terbagi ke dalam 21 family ikan karang. Dari seluruh stasiun penelitian yang diamati, diperoleh nilai kelimpahan ikan karang sebesar 9.880 individu per hektarnya. Kelimpahan beberapa jenis ikan ekonomis penting yang diperoleh dari penelitian ikan kakap Lutjanidae yaitu 40 individuha, ikan kerapu Serranidae 60 individuha, ikan baronang Siganidae 290 individuha, ikan kakaktuaParrotfish Scaridae 230 individuha, dan ikan ekor kuning Caesionidae 325 individuha. Selama pengambilan data dilakukan ikan Napoleon Cheilinus undulatus tidak dijumpai Gambar 12. Gambar 12. Kelimpahan beberapa jenis ikan ekonomis penting di Perairan pulau Semak Daun 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 STASIUN I STASIUN II STASIUN III STASIUN IV Tutupan makroalga Tutupan Terumbukarang 100 200 300 400 Kakap Lutjanidae Kerapu Serranidae Baronang Siganidae Kakak tua Scaridae Ekor kuning Caesionidae Ikan kepe-kepe Chaetodontidae yang merupakan ikan indikator kesehatan terumbu karang memiliki kelimpahan 290 individuha. Menurut Chabanet et al. 1997 terdapat korelasi positif antara Ikan kepe-kepe Chaetodontidae dengan tutupan terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan ikan karang individuha kelompok ikan mayor, ikan target dan ikan indikator berturut-turut adalah 8.495 individuha, 1095 individuha dan 290 individuha, sehingga perbandingannya adalah 29 : 4 : 1 ini berarti bahwa untuk setiap 34 ikan yang di jumpai pada satu hektar terumbu karang di perairan terumbu karang pulau Semak Daun, kemungkinan besar komposisinya adalah 29 individu ikan mayor, 4 individu ikan target dan 1 individu ikan indikator. Untuk pengelompokan ikan herbivor berdasarkan Williams dan Pollunin 2001, diperoleh hasil bahwa total jumlah ikan herbivor yang di temui selama pengamatan adalah 34.220 ekorha dengan rata-rata kelimpahan 8.555 ekorha, kelimpahan total ikan herbivor family Pomacentridae adalah 32.140 ekorha dengan rata-rata 8.035 per hektar terbanyak untuk perairan Pulau Semak Daun, sementara total family Scaridae adalah 920 ekorha dengan rata-rata 230 per hektar dan total family Siganidae adalah 1.160 ekorha dengan rata-rata 290 per hektar Tabel 8. Tabel 8. Kelimpahan rata-rata ikan herbivor Pulau Semak Daun No Family Ikan Kelimpahan Per Hektar Total Rata-rata Herbivor Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV 1 Pomacentridae 3.660 12.880 7.260 8.340 32.140 8.035 2 Scaridae 300 240 160 220 920 230 3 Siganidae 380 400 380 1.160 290 Sumber: Diolah dari data primer, 2013 Kelimpahan ikan herbivor dapat dilihat pada setiap stasiun pengamatan berdasarkan data kelimpahan ikan karang perairan Pulau Semak Daun Lampiran 4. Kelimpahan ikan Pomacentridae tertinggi terdapat pada stasiun II berjumlah 12.880 ekorha, dan yang terendah pada stasiun I berjumlah 3.660 ekorha. Kemudian untuk kelimpahan ikan Scaridae tertinggi terdapat pada stasiun I dengan 300 ekorha. Dan kelimpahan ikan Siganidae tertinggi terdapat pada stasiun II dengan 400 ekorha dan tidak ditemukan di stasiun III. Makroalga merupakan biota yang sangat cepat menempati setiap ruang yang kosong. Jika herbivor dihilangkan dari kawasan tersebut, larva karang sulit mendapatkan substrat keras untuk menempel dan tumbuh. Larva planula karang sangat membutuhkan kehadiran hewan herbivor untuk membuka ruang yang penuh makroalga sehingga dapat menjadi tempat penempelan. Kehadiran hewan herbivor juga dibutuhkan anakan karang agar makroalga tidak menghalanginya dari sinar matahari. Laju kelulusan hidupan koloni karang dilaporkan rendah dengan adanya makroalga yang tumbuh didekatnya Lirman 2001. Beberapa penelitian dengan menggunakan analisis korelasi, menyatakan bahwa antara ikan herbivor dengan tutupan alga memiliki korelasi negatif. Artinya peningkatan satu satuan ikan herbivor maka akan terjadi penurunan alga, hal ini sesuai dengan penelitian oleh Williams and Polunin 2001; Idjadi et al. 2006. Kedua peneliti ini menggunakan sejumlah data survey kelimpahan ikan herbivor dan tutupan karang, hasilnya ditemukan kelimpahan ikan herbivor berkorelasi negatif dengan tutupan makroalga. Kebanyakan ikan herbivor menyenangi turf algae sebagai makanannya Morissey 1985. Turf algae memiliki ukuran kurang dari 2 cm dan tidak mengandung bahan kimia yang tidak disukai ikan. Ikan herbivor sangat suka memakan tumbuhan yang kecil ukurannya, strukturnya yang sederhana dan berkumpul Sale 1991. Aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan menentukan distribusi ikan herbivor. Kelimpahan ikan herbivor menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman air. Ikan herbivor lebih menyenangi daerah dangkal karena aktivitas fotosintesis didaerah tersebut sangat cepat, sehingga selalu tersedia makanan baginya untuk metabolisme dan pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan oleh Jompa dan McCook 2002; Littler et al. 2005 yang menyimpulkan bahwa penambahan nutrien saja tidak dapat menimbulkan kematian pada terumbu karang, begitu juga dengan mengeluarkan ikan herbivor saja tidak secara langsung mematikan terumbu karang. Hal ini disebabkan herbivor lain dapat memangsa makroalga misalnya bulu babi sea urchin. Tidak terlihatnya peran ikan herbivor pada model pembentukan asosiasi antara karang keras dengan makroalga disebabkan oleh dominannya ikan-ikan dari famili Pomacentridae di perairan Kepulauan Seribu. Studi tentang peran Pomacentridae oleh Wilkinson et al. 1984 menemukan bahwa ikan Pomacentridae bersifat teritori Sale 1991 yaitu dengan menjaga area makanannya dapat membuat perubahan pada komposisi jenis makroalga terutama pada jenis dari kelas red algae menjadi blue-green algae. Karena blue green memiliki kemampuan lebih cepat dalam menfiksasi senyawa nitrogen Bellwood et al. 2004 pada saat proses fotosintesis.

3.5 Kondisi Kesuburan Perairan