4 KEADAAN UMUM
4.1 Letak dan Kondisi Geografis
Keadaan geografi Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki luas laut yang cukup besar. Secara geografis Kabupaten Aceh
Besar berada pada batas astronomis 05° 02’–05° 08’ Lintang Utara dan 95° 0’-95°
08’ Bujur Timur. Batas wilayah Kabupaten Aceh Besar sebagai berikut 1 sebelah utara dengan Selat Malaka dan Kota Banda Aceh; 2 sebelah selatan
dengan Kabupaten Aceh Barat; 3 sebelah barat dengan Samudera Indonesia; dan 4 sebelah timur dengan Kabupaten Pidie. Panjang garis pantai Kabupaten Aceh
Besar 295 km, dengan wilayah laut sebesar 2.150,80 km
2
yang diserahkan wewenangnya untuk dikelola dan dimanfaatkan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 45 tahun 2009 yaitu 4 mil dari garis pantai ke laut sedangkan luas daratan sebesar 1.390 km
2
. Sehingga Kabupaten Aceh Besar memiliki laut lebih luas di bandingkan dengan daratan sebesar 15,5. Luas wilayah laut Kabupaten Aceh
Besar sebesar 83.546,80 km
2
yang terdiri laut Kabupaten 2.150,80 km
2
, luas Provinsi 4.301,60 km
2
dan laut zona ekonomi exklusif ZEE seluas 75.458,50 km
2
.
4.2 Potensi perikanan tangkap
Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten di Pemerintah Aceh yang memiliki potensi sumberdaya ikan. Jumlah perkiraan produksi laut sebesar
11.131 ton terdiri dari perairan ikan pelagis diperkirakan 2,0 tonkm
2
dan ikan demersal sebesar 3,2 tonkm
2
. Potensi ikan yang telah dimanfaatkan sebesar 5.057,2 ton per tahun 45,43 dan peluang untuk dikembangkan sebanyak 6.074
ton 54,56 DKP Aceh Besar 2010. Data yang dikumpulkan petugas statistik perikanan belum akurat disebabkan
masih banyak terjadinya perjualan hasil tangkapan ke daerah lain yang dekat dengan daerah fishing groud. Sedangkan data yang dikumpulkan hanya hasil
pendaratan ikan di PPI yang ada di Aceh Besar. Jumlah produksi perikanan tangkap terdiri dari sumberdaya ikan pelagis kecil, ikan pelagis besar dan berbagai
ikan demersal. Jumlah produksi hasil tangkapan ikan periode tahun 2005-2010 di
Kabupaten Aceh Besar terjadi peningkatan dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Gambar 11.
Ikan tongkol menempati produksi tertinggi dan meningkat setiap tahun sejak tahun. Tahun 2005 produksi sebesar 416,35 ton meningkat menjadi sebesar
1.613,64 ton pada tahun 2009. Ikan layang tahun 2005 sebesar 695,36 ton meningkat menjadi sebesar 1.430,02 ton pada tahun 2008, dan sedikit terjadi
penurunan produksi pada tahun 2009 menjadi sebesar 1.362,97 ton. Ikan tuna yang pada tahun mulai tahun 2005 sebesar 3,24 ton menjadi sebesar 110,73 ton
pada tahun 2007, kemudian mengalami penurunan produksi pada tahun 2008 menjadi 96,87 ton dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2009 sebanyak
369,18 ton. Beberapa jenis ikan mengalami penurunan jumlah produksi, seperti ikan
layur sebanyak 34,36 ton pada tahun 2006, turun menjadi 32,70 ton pada tahun 2009. Ikan selar mengalami peningkatan tiap tahun mulai tahun 2005 sebanyak
18,74 menjadi sebanyak 191,34 ton pada tahun 2008, terjadi penurunan produksi pada tahun 2009 sebanyak 86,05 ton. Gambar 11 menunjukkan produksi ikan
ekonomi penting.
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010
Gambar 11 Jumlah produksi ikan ekonomis penting di Kabupaten Aceh Besar selama tahun 2005-2010.
‐ 200.00
400.00 600.00
800.00 1,000.00
1,200.00 1,400.00
1,600.00 1,800.00
KgTahun
2005 2006
2007 2008
2009
4.3 Alat tangkap