keseimbangan open access telah terjadi penggunaan sumberdaya yang berlebihan, yang menurut Gordon disebut sebagai economic overfishing.
2.5 Perumusan Strategi
Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan sumberdaya perikanan adalah analisis SWOT, karena memiliki kelebihan yang sederhana
fleksibel, menyeluruh, menyatukan dan berkolaborasi. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui keterkaitan antara faktor internal dengan faktor eksternal,
sehingga dapat menghasilkan kemungkinan alternatif strategis Rangkuti 2005. SWOT merupakan perpaduan faktor-faktor kekuatan strengths, kelemahan
weaknesses, peluang opportunities dan ancaman threats. Gambar 9 menunjukkan diagram analisis SWOT.
3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif
4. mendukung strategi defensive
2. Mendukung strategi diversifikasi
Sumber: Rangkuti 2005
Gambar 9 Diagram Analisis SWOT. Keterangan dari masing-masing kuadran dalam gambar menurut Rangkuti
2005 adalah sebagai berikut: Kuadran 1 :
Merupakan situasi menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang diterapkan di situasi ini adalah kebijakan pertumbuhan.
Kuadran 2 : Meskipun ada ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan
dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi deversifikasi produk pasar.
PELUANG
KEKUATAN KELEMAHAN
ANCAMAN
Kuadran 3 : Kuadran ini perusahaan mempunyai peluang dalam melaksanakan
kebijakan, tetapi terdapat kelemahan-kelemahan yang harus dikurangi.
Kuadran 4 : Merupakan
situasi tidak menguntungkan karena dalam menentukan dan melaksanakan suatu program terdapat berbagai
kelemahan internal dan ancaman dari eksternal. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
Kekuatan Strengths dan Peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan Kelemahan Weaknesses dan Ancaman Threats. Apabila
diterapkan secara tepat, asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang berpengaruh untuk merancang suatu strategi yang berhasil. Tabel 1 menunjukkan
matrik IFAS . Tabel 1 Matrik IFAS
Faktor Internal Bobot
Rating Bobot Rating
1. Kekuatan
…………….
2. Kelemahan
…………….
Total 1,0
Langkah-langkah pembuatan matriks IFAS adalah sebagai berikut 1 pengisian faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada IFAS serta
peluang dan ancaman pada EFAS; 2 pembobotan pada kolom 2 antara 0-1, nilai 1,0 untuk faktor yang dianggap sangat penting dan 0,0 untuk faktor yang dianggap
tidak penting; 3 pemberian nilai rating pada kolom 3. Rating adalah pengaruh yang diberikan faktor, nilai 1 untuk pengaruh yang sangat kecil dan nilai 4 untuk
pengaruh yang sangat besar; 4 kolom 4 adalah hasil perkalian bobot dan rating; 5 menjumlah total skor yang didapatkan dari kolom 4. Nilai total menunjukkan
reaksi organisasi terhadap faktor internal dan eksternal. Nilai 1,00-1,99 menunjukkan posisi internal atau eksternalnya rendah, nilai 2,00-2,99
menunjukkan posisi internal atau eksternalnya rata-rata, sedangkan nilai 3,00-4,00 menunjukkan posisi internal atau eksternalnya kuat Rangkuti 2005.
Matrik internal eksternal IE dikembangkan dari model general electric GE-Model. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan pengunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Strategi korporat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama,
yaitu: 1
Gwowth strategi yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel 1,2 dan 5 atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8. Didesain untuk mencapai
pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit atau kombinasi ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan
produk baru, menambah kualitas produk atau jasa dan meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.
2 Stability strategi adalah strategi yang ditetapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan. 3
Retrenchment strategi sel 3,6, dan 9 adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
Menurut David 2006, Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi yang berbeda, yaitu:
1 Divisi yang masuk dalam sel I, II dan IV merupakan kondisi tumbuh dan
membangun. Strategi yang digunakan adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau strategi integratif
intregasi ke depan, intregasi ke belakang dan integrasi horizontal. 2
Divisi yang masuk dalam sel III, V dan VII merupakan strategi pertahanan dan pelihara. Strategi yang banyak digunakan adalah penetrasi pasar dalam
pengembangan pasar. 3
Divisi yang masuk dalam sel VI, VIII dan IX merupakan kondisi yang tidak menguntungkan. Strategi yang digunkan adalah strategi defensif divestasi
dan likuidasi.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian