Tabel 2 Data sekunder berdasarkan sumber dan informasi yang diperoleh
No Sumber Data
Keterangan 1.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Besar.
a. Hasil tangkapan, nilai produksi,dan jenis
ikan b.
Rencana strategis DKP Kabupaten Aceh Besar
c. Jumlah dan jenis unit penangkapan.
2. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Besar. a.
Keadaan umum daerah penelitian b.
Letak geografis daerah penelitian c.
Jumlah penduduk dan d.
Keadaan perikanan secara umum.
3.3 Analisis Data
3.3.1 Pengukuran kapasitas pemanfaatan
Pengukuran kapasitas pemanfaatan capacity utilization dianalisis dengan menggunakan teknik data envelopment analysis DEA, analisis data
menggunakan software AB.QM version 3.0, yang dilanjutkan menggunakan program microsoft excel version 2007. Dalam analisis tersebut menggunakan
model panel data dengan multi input terdiri dari input tetap fixed input dan input
berubah variable input, single output total tangkapan. Input tetap terdiri dari 1 volume kapal GT, 2 mesin utama PK, 3 panjang jaring m. Variable
input terdiri dari: 1 ABK orang, 2 lampu watt, 3 palkah m
3
, dan 4 trip total.
Langkah pertama tentukan vektor output sebagai u dan vektor input sebagai x. Ada m outputs, n inputs dan j unit penangkapan ikan atau pengamatan. Input
dibagi menjadi fixed input x
f
dan variable input x
v
.. Kapasitas output dan nilai pemanfaatan sempurna dari input, selanjutnya dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut Tsitsika et al. 2008:
λ θ
θ
, ,
1 z
Max
subject to
∑
=
≤
J j
jm j
jm
u z
u
1 1
,
θ output dibandingkan DMU
, 1
jn J
j jn
j
x x
z ≤
∑
= j
x n
∈
∑
=
=
J j
jn jn
jn j
x x
z
1
,
λ
v
x n
∈
, ≥
j
z ,
,..., 2
, 1
J j
= ,
≥
jn
λ n = 1,2,....,N,
Keterangan:
1
θ
= nilai pengukuran untuk setiap observasi 1 u
j
= output untuk tahun ke-j yaitu 1 output hasil tangkapan
xjn
= input ke-n yang digunakan, terdiri dari 1 input tetap jumlah upaya masing-masing alat tangkap
j
λ
= tingkat
penggunaan input
variabel ke-n zj
= intensitas penggunaan variabel z
j
adalah variabel intensitas untuk j tahun pengamatan;
1
θ
nilai efisiensi teknis atau proporsi dengan mana output dapat ditingkatkan pada kondisi produksi
pada tingkat kapasitas penuh; dan
jn
λ
adalah rata-rata pemanfaatan variabel input variabel input utilization rate, VIU, yaitu rasio penggunaan input secara
optimum x
jn
terhadap pemanfaatan Inputan dari pengamatan x
jn
. Kapasitas
output pada efisiensi teknis technical efficiency capacity output,
TECU kemudian didefinisikan dengan menggandakan
1
θ dengan produksi sesungguhnya. Kapasitas pemanfaatan CU, berdasarkan pada output
pengamatan, kemudian dihitung dengan persamaan berikut:
1 1
1
θ θ
= =
u u
TECU
Metode penghitungan ini kemungkinan besar mengandung bias, karena pembilang dalam penghitungan CU, output pengamatan, tidak dihasilkan pada
tingkat efisiensi teknis. Untuk mengatasinya kedua input baik variabel dan fixed
harus dibatasi oleh kondisi sekarang. Efisiensi teknologi dari output, pada level observasi.
z
Max
, 2
θ
θ Subject to
∑
=
≤
J j
jm j
jm
u z
u
1 2
,
θ m = 1,2,....,m,
,
1 jn
J j
jn j
x x
z
∑
=
≤
n = 1,2,....,n,
, ≥
j
z
j =
1,2,....,j,
, ≥
jn
λ n
∈ x
v
Diasumsikan j=1,2....,J adalah jumlah kapalperahu yang diobservasi sebagai decision making units
DMU. Keterangan:
1
θ
= nilai pengukuran untuk setiap observasi 1 u
j
= output untuk tahun ke-j yaitu 2 output hasil tangkapan dan biaya operasional
xjn
= input ke-n yang digunakan, terdiri dari 1 input tetap jumlah input atau n=5
j λ
= tingkat penggunaan input variabel ke-n zj = intensitas penggunaan variabel
Efisiensi teknis kemudian diukur sebagai:
2
1
θ
= TE
Keterangan: TE = Efisiensi teknis
Kapasitas pemanfaatan dalam kondisi efisiensi teknis yang tak bias kemudian di hitung sebagai:
1 2
1 2
θ θ
θ θ
= =
u u
CU
3.3.2 Pendugaan parameter ekonomi