KERANGKA PEMIKIRAN Formulasi Strategi Bisnis PASA Djatiroto di Lumajang Jawa Timur

14 perusahaan. Dengan demikian bila perusahaan memiliki produk yang kurang bersaing akan dievaluasi kembali dan dikembangkan lebih lanjut untuk penyempurnaan produk tersebut.

6. Sistem Informasi Manajemen

Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajemen. Sistem informasi manajemen yang efektif mengumpulkan, mengodekan, menyimpan, mensintesiskan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategi. Sistem informasi perusahaan yang baik akan memudahkan perusahaan dalam melihat laporan dari data-data perusahaan yang disimpan pada tahun-tahun sebelumnya maupun informasi- informasi terkini tentang perusahaan. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor diluar perusahaan yang mempengaruhi dimana faktor tersebut menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan maupun ancaman yang harus dihindari. Perusahaan harus dapat menjawab dengan baik dengan menyerang maupun bertahap terhadap faktor-faktor dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau yang meminimalkan dampak ancaman potensial. Dalam Pearce dan Robinson 2008, ada tiga kategori faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal yaitu : faktor lingkungan jauh, lingkungan operasional dan lingkungan industri.

1. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar jangkauan perusahaan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan. Faktor- faktor yang terdapat pada lingkungan jauh adalah politik, ekonomi, sosial, teknologi dan ekologi. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi perusahaan, memberikan kesempatan, ancaman dan kendala kepada perusahaan, tetapi perusahaan secara individu tidak dapat mempengaruhi lingkungan jauh ini. Menurut Pearce dan Robinson 2008, faktor-faktor yang termasuk ke dalam lingkungan jauh adalah faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi dan ekologi.

a. Faktor Politik

Faktor politik merupakan faktor dimana berhubungan dengan hukum dan peraturan yang dibuat di lingkungan industri tersebut dengan demikian akan mempengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan strategi perusahaan. Faktor politik dikenakan pada perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang anti trust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, perlindungan terhadap pekerja, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Faktor politik cenderung akan membatasi dan mengurangi potensi laba perusahaan akan tetapi ada beberapa peraturan yang dirancang untuk melindungi perusahaan. Faktor politik ini akan mempengaruhi fungsi pemasok dimana akses sumber daya pihak swasta akan dibatasi oleh pemerintah. Fungsi pelanggan dimana kebutuhan barang 15 dan jasa, pemerintah dapat menciptakan, mempertahankan, meningkatkan bahkan meniadakan banyak peluang besar.

b. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor yang berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal dari faktor ekonomi yaitu : ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dibelanjakan, kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer dan laju inflasi.

c. Faktor Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup di lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik. Kekuatan faktor eksternal bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui pengendalian penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan.

d. Faktor Teknologi

Teknologi digunakan untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan tercapainya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Hal ini bisa terjadi pada perusahaan besar dan perusahaan kecil yang sedang berkembang.

e. Faktor Ekologi

Faktor ini berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya seperti air, tanah, udara yang mendukung kehidupan. Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang utama diakibatkan oleh polusi. Saat ini perusahaan diharuskan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mempertimbangkan masalah ekologi dalam pengambilan keputusannya saat menjalankan dan mengoperasikan perusahaannua.

2. Lingkungan Industri

Menurut Michael E Porter dalam Perace dan Robinson 2008, konsep lingkungan industri merupakan landasan pemikiran strategis dan perencanaan bisnis. Suatu perusahaan dalam jangka panjang akan mampu bertahan jika berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima kekuatan yang membentuk suatu struktur persaingan dalam industri yang terdiri : ancaman pendatang baru, kekuatan daya tawar menawar pemasok, kekuatan daya tawar pembeli, ancaman produk subtitusi dan persaingan diantara anggota industri.

a. Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru ke suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan seringkali mempunyai sumber daya yang cukup besar. Keseriusan pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi pesaing yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Ada enam sumber utama dalam hambatan masuk yaitu : 1 skala ekonomi yang mencakup produksi, riset, 16 pemasaran dan jasa; 2 diferensiasi produk dimana perusahaan mempunyai identitas merek; 3 kebutuhan modal, 4 hambatan biaya bukan karena skala akan tetapi karena pengalaman, teknologi yang dimiliki, akses bahan baku maupun aset; 5 akses kesaluran distribusi dimana semakin terbatas saluran ini, semakin terikat saluran dengan pesaing yang ada maka akan semakin sulit untuk masuk kedalam industri tersebut; 6 kebijakan pemerintah menghambat dengan cara penerapan lisensi, pembatasan akses bahan baku, intensif pajak dan peraturan lainnya.

b. Daya Tawar Menawar Pembeli

Kelompok pembeli yang kuat adalah jika : 1 pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah yang banyak, 2 produk yang terbeli tidak terdeferensiasi atau standar, 3 produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar, 4 pembeli menerima laba rendah, 5 produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli, 6 produk industri tidak menghasilkan penghematan energi bagi pembeli, 7 pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik.

c. Daya Tawar Menawar Pemasok

Pemasok menggunakan kekuatannya untuk dapat menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Kelompok pemasok yang terkuat adalah jika : 1 didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi dari pada industri di tempat mereka menjual produknya, 2 produk pemasok bersifat unik atau terdeferensiasi atau jika terdapat biaya pengalihan, 3 pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri,4 pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju keindustri pembelinya, 5 industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok.

d. Ancaman Produk Subtitusi

Penetapan batas harga tertinggi produk subtitusi dapat membatasi potensi suatu industri. Ancaman produk subtitusi terjadi jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk dan mendeferensiasikannya. Produk pengganti yang harus diperhatikan adalah : 1 kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri, 2 dihasilkan oleh industri yang memiliki laba bersih tinggi.

e. Persaingan Anggota Industri

Persaingan diantara kalangan anggota industri terjadi karena perebutan posisi dan dengan menggunakan berbagai taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Faktor yang menyebabkan persaingan antara anggota industri adalah : 1. Jumlah peserta dalam persaingan banyak dan setara dalam hal kekuatan. 2. Pertumbuhan industri lambat, mengakibatkan perebutan bagian pasar yang dilakukan perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. 3. Produk atau jasa tidak terdeferensiasi atau tidak membutuhkan biaya pengalihan. 4. Biaya tetap tinggi atau produk mudah rusak menyebabkan keinginan untuk menurunkan harga. 5. Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar.