Ancaman Pendatang Baru Lingkungan Industri

18 perusahaan atau suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses manajemen strategi meliputi tiga tahapan, yaitu perumusan strategi, penerapan strategi dan evaluasi strategi. Ketiga tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Penjabaran umum tentang manajemen strategi dijelaskan sebagai berikut: 1. Perumusan strategi meliputi perumusan misi, identifikasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, merumuskan tujuan jangka panjang, membangkitkan alternatif, dan memilih strategi yang terbaik. Formulasi strategi mencakup keputusan-keputusan yang terkait dengan bisnis apa yang akan dimasuki atau dihindari, bagaimana pengalokasian sumber daya, apakah melakukan diversifikasi, apakah memasuki pasar internasional, apakah melakukan merger atau bentuk joint venture lainnya. 2. Pelaksanakan strategi memerlukan persyaratan-persyaratan seperti menetapkan tujuan, kebijakan-kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi mencakup pengembangan budaya organisasi yang mendukung strategi, mengembangkan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan kembali usaha pemasaran, menyusun anggaran mengembangkan dan menggunakan sistem informasi dan menyesuaikan kompensasi dengan kinerja organisasi 3. Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dari proses manajemen strategik. Terdapat tiga aktivitas utama dalam tahapan evaluasi strategi, yaitu : 1 meninjau ulang faktor-faktor eksternal dan internal berdasarkan pada strategi yang sedang dilaksanakan; 2 melakukan pengukuran kinerja dan 3 mengambil tindakan perbaikan. Gambar 1 Model tahapan manajemen strategis secara komprehensif Sumber : David, 2009 Melakukan Audit Internal Melakukan audit Eksternal Mengemban gkan Pernyataan visi dan misi perusahaan Menetapkan tujuan jangka panjang Menciptaka n,mengevalu asi,memilih strategi Mengukur dan mengevalu asi kinerja Menetapkan strategi Isu-isu Manajemen Menerapkan strategi- pemasaran, keuangan, akuntasi,Litba ng dan Isu Perumusan Penerapan Evaluasi 19 Dalam perumusan strategi perusahaan menurut David 2009 pada Gambar 1 terbagi menjadi 3 tahap dimana : a Tahap pertama yaitu tahap input dimana penuyusun strategi membuat berbagai keputusan dalam matriks input menyangkut signifikasi relatif faktor-faktor ekternal dan faktor internal yang memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptkan serta mengevaluasi strategi alternatif. Dengan penilaian intuitif yang baik akan dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat. b Tahap kedua, tahap pencocokan dimana pencocokan strategi yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan keterampilan internalnya serta peluang resiko yang diciptakan oleh faktor eksternal. Pencocokan faktor-faktor ini merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal. c Dan tahap terkahir adalah tahap keputusan dimana berbagai alternatif strategi yang ditemukan dianalisis kembali dengan memeringkat strategi dalam skala 1-4 sehingga daftar prioritas strategi yang terbaik dapat dicapai. Terdapat tiga alasan mengapa manajemen strategi sangat penting untuk dilakukan. Pertama, hal tersebut dapat membedakan sebarapa baik kinerja organisasi. Kedua, manajemen strategi penting dilakukan untuk membantu manajer menghadapi situasi yang terus berubah. Alasan terakhir yaitu manajemen strategi membantu mengoordinasikan dan memfokuskan upaya karyawan pada apa yang penting Robbins dan Coulter 2009. Lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang dianalisis akan terlihat kondisi perusahaan berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Posisi perusahaan tersebut perusahaan akan mempertimbangkan memilih strategi yang tepat untuk perusahaan. Terdapat 15 pilihan alternatif strategi menurut Pearce dan Robinson 2008 yaitu : strategi pertumbuhan terkonsentrasi, strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi inovasi, strategi integrasi horisontal, integrasi vertikal, diversifikasi konsentris, diversifikasi konglomerasi, putar haluan, divestasi, liquidasi, kepailitan, usaha patungan, aliansi strategis serta konsorium, keiretsu dan chaebol. Kerangka Pemikiran Operasional Molases merupakan salah satu sumber bahan baku yang akan digunakan dalam memproduksi bioetanol. Hal ini dapat dipertimbangan untuk dikembangkan lebih lanjut melihat ketersediaan bahan baku molases. PTPN XI sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang memproduksi gula yang mempunyai area kebun tebu yang luas dan kapasitas produksi gula yang besar di Jawa Timur. Selain itu perusahaan mengolah hasil sampingan produksi gula berupa molases untuk dijadikan bioetanol. Namun permasalahan dalam pengembangan agroindustri yang bersifat kompleks, terdiri dari beberapa sub sistem yang saling terkait satu sama lain. Pengembangan dilakukan dengan melihat lingkungan perusahaan baik lingkungan internal potensi usaha, letak geografis, sarana prasarana, pegunaan teknologi, manajeman usaha, sumber daya manusia, fungsi kontrol, modal usaha, RD perusahaan, budaya kerja maupun lingkungan eksternalnya politik,