9
Ikan dipelihara dengan pemberian pakan berupa pellet at satiation. Penyiponan dilakukan setiap pagi dan sore dengan pergantian air sebanyak 20
setiap hari. Pengukuran laju pertumbuhan harian dilakukan dengan mengukur bobot ikan awal dan bobot ikan akhir sedangkan kelangsungan hidup ikan selama
pemeliharaan yaitu setiap hari dengan mengamati kondisi ikan.
2.4.2.5 Laju Pertumbuhan Harian Bobot Harian
Laju pertumbuhan bobot harian α ditentukan berdasarkan selisih bobot
rata-rata akhir Wt dengan bobot rata-rata awal Wo pemeliharaan kemudian dibandingkan dengan waktu pemeliharaan t dengan rumus dari Huisman 1989:
100 1
x w
wt t
− =
α
2.4.2.6 Oksigen Terlarut DO, Karbon Dioksida CO
2
, Derajat Keasaman, dan Suhu
Parameter kualitas air yang meliputi oksigen terlarut, karbon dioksida, derajat keasaman dan suhu diukur setiap 4 jam selama 24 jam.
2.4.2.7 Rancangan Percobaan
Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL dengan empat perlakuan yaitu:
1 20 gram zeolit + 10 gram C-aktif + 12
minyak cengkeh + 700 e nila BEST 2
20 gram zeolit + 10 gram C-aktif + 24 minyak cengkeh + 700 e nila BEST
3 20 gram zeolit + 10 gram C-aktif + 36
minyak cengkeh + 700 e nila BEST 4
20 gram zeolit + 10 gram C-aktif + 48 minyak cengkeh + 700 e nila BEST
Masing-masing perlakuan terdiri dari 2 ulangan. Model rancangan yang digunakan yaitu:
ij i
Yij ε
τ µ
+ +
=
Steel dan Torrie 1982
Keterangan: Yij
= Data hasil pengamat pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ
= Nilai tengah data i
τ
= pengaruh perlakuan ke-i
ij
ε = kesalahan percobaan pada perlakuan ke-j dan ulangan ke-i
10
2.4.2.8 Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tingkat kematian ikan, data kualitas air oksigen terlarut, CO
2
, nilai pH, suhu, dan total amoniak nitrogen, dan bobot ikan. Data tersebut akan digunakan untuk
menghitung parameter yang diamati meliputi derajat kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot harian, dan NH
3.
2.4.2.9 Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis ragam Anova dengan uji F pada selang kepercayaan 95 menggunakan program Ms.Excel 2007 dan SPSS 17.0.
Apabila berpengaruh nyata, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji Tukey. Adapun parameter yang dianalisis adalah tingkat
kelangsungan hidup dan nilai kualitas air selama proses transportasi seperti total amoniak nitrogen TAN, oksigen terlarut DO, karbon dioksida CO
2
, derajat keasaman pH, dan suhu. Selain itu, laju pertumbuhan harian dan tingkat
kelangsungan hidup pascatransportasi.
2.4.2.10 Histologi
Tahap histologi merupakan tahapan pengamatan sel pada benih yang ditransportasikan. Tahap ini diawali dengan mematikan benih dan diambil bagian
insangnya. Setelah itu, insang tersebut difiksasi dengan larutan Bouin’s selama 48 jam. Tahap selanjutnya yaitu tahap dehidrasi, di mana air dalam sel dikeluarkan
dengan cara direndam dalam bahan kimia dimulai dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Pertama-tama, jaringan yang dipilih direndam alkohol 70
selama 48 jam, lalu dilanjutkan dengan direndam berturut-turut dengan alkohol 80, 90, dan 95 dengan masing-masing perendaman adalah 2 jam.
Selanjutnya jaringan tersebut direndam dalam alkohol 100 selama 1 jam. Kemudian di clearing. Pada tahap ini jaringan yang telah direndam sebelumnya di
dalam alkohol 100, direndam di dalam alkohol - xylol, xylol I, xylol II, dan xylol III selama 30 menit untuk setiap bahan perendaman. Tahapan selanjutnya
adalah impregnasi. Tahapan ini dilakukan dengan merendam jaringan dari tahapan sebelumnya dengan parafin cair di dalam oven. Pengulangan dilakukan
11
sebanyak 3 kali dalam tahapan ini dan dilakukan selama 45 menit untuk setiap perendaman. Setelah itu, dilakukan tahap bloking yaitu mencetak jaringan agar
lebih mudah dipotong. Pemotongan jaringan dilakukan dengan mikrotom dan selanjutnya potongan tersebut disusun pada gelas objek. Tahap berikutnya adalah
tahapan pewarnaan yang dilakukan dengan dihidrasi terlebih dahulu. Gelas preparat tersebut direndam dengan xylol sebanyak 2 kali dengan lama
perendaman 1 menit untuk setiap xylol, lalu alkohol 95, 90, 80, 70, dan 50, masing-masing 2 menit kemudian direndam dengan akuades. Setelah itu,
jaringan pada gelas preparat tersebut direndam dengan pewarna hematoksilin selama 3 menit lalu dibilas dengan air. Tahapan berikutnya adalah tahap dehidrasi
yang dilakukkan dengan perendaman gelas objek tersebut di dalam alkohol 70, 80, 90, 95, dan 100 sebanyak 2 kali dan selama 2 menit untuk
perendaman. Perendaman selanjutnya adalah xylol sebanyak 3 kali selama 2 menit untuk setiap perendaman. Setelah itu preparat diberi perekat berupa entelan dan
dilekatkan dengan gelas penutup kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 40
o
C selama 24 jam. Setelah itu diamati dengan mikroskop.
12
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.1.1 Penelitian Pendahuluan
3.1.1.1 Kemampuan Puasa Ikan
Hasil uji kemampuan puasa benih ikan nila BEST yang dipelihara sebanyak 30 ekor menunjukkan bahwa ikan nila BEST dapat bertahan hidup
selama 7 hari dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 100. Berikut merupakan data kemampuan puasa ikan nila BEST Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila BEST Selama Pemuasaan Hari