PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
10 guru akan patuh terhadap kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kebijakan
apa yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah tersebut? A.
Siswa dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi dengan menambah nilai karena orang tuannya baik dan ketua BP3
B. Siswa dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi dengan menambah nilai dan ada
penanganan khusus di kelas berikutnya C.
Siswa dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi dengan catatan setelah dapat dilakukan ujian tambahan dengan nilai di atas 6
D. Siswa lebih baik tinggal kelas karena walaupun kurang sedikit dari standar nilai
kenaikan kelas tetapi masih belum memenuhi standar.
6 Soal Tingkat C6. Kata kunci yang dapat digunakan antara lain menghasilkan gagasan baru, produk, atau cara-cara baru. Merancang, mengkonstruksi, merencanakan,
menghasilkan, dan menemukan hal yang baru. Salah satu kelemahan soal pilihan ganda adalah untuk mengukur ranah tingkat tinggi. Oleh karena itu bagian ini tidak
diberikan contoh.
5. Telaah Soal Pilihan Ganda
Telaah soal pilihan ganda dilakukan dengan cara meminta kepada pakar atau paling tidak teman sejawat yang sebidang untuk melakukan koreksi terhadap soal yang telah dibuat
berdasarkan rambu-rambu penulisan pilihan ganda dan tingkatan ranah yang akan diukur. Untuk keperluan tersebut dapat digunakan lembar telaah soal pilihan ganda seperti
lembar berikut.
Tingkatan ranah Rambu-rambu penyusunan
C
1
C
1
C
1
C
1
C
1
C
2
C
2
C
2
C
2
C
2
C
3
C
3
C
3
C
3
C
3
C
4
C
4
C
4
C
4
C
4
Nomor soal
1 2
3 4
5
a Pokok soal sesuai indikator √
b Menanyakan hal yang lebih bermanfaat √
c Hanya berisi satu gagasan √
d Tidak ada petunjuk jawaban pada soal lain √
e Tidak terlalu mudah atau sulit √
f Bahasa yang digunakan baku √
g Bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan siswa √
h Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama √
i Hindari penggunaan kata-kata yang dapat dijadikan petunjuk dalam menjawab
√
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
11
Tingkatan ranah Rambu-rambu penyusunan
C
1
C
1
C
1
C
1
C
1
C
2
C
2
C
2
C
2
C
2
C
3
C
3
C
3
C
3
C
3
C
4
C
4
C
4
C
4
C
4
Nomor soal
1 2
3 4
5
j Hindari penggunaan kata-kata: biasanya, umumnya, seringkali, mungkin
√ k Pernyataan negatif diberi tanda khusus: cetak miring, tebal,
atau huruf besar √
l Tidak menggunakan pernyataan negatif ganda √
m Pilihan jawaban homogen dalam arti isi √
n Semua pilihan jawaban memungkinkan untuk berfungsi dengan baik
√ o Pilihan jawaban angka sebaiknya diurutkan
√ p Tersedian kunci jawaban
√ q Letak jawaban benar secara acak
√
Tingkat ranah yang diukur diberi tanda tertentu dilingkari atau tanda lain, sedang yang telah memenuhi rambu-rambu penyusunan diberi tanda cek. Selanjutnya direkap rambu-
rambu mana yang belum terpenuhi untuk diperbaiki.
6. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Butir soal yang telah disusun selanjutnya dilakukan ujicoba kepada siswa, dan hasil ujicoba dianalisis untuk mengetahui kualitas butir soal yang disusun. Analisis butir soal
pilihan ganda yang dilakukan meliputi analisis taraf kesukaran, daya pembeda, distraktor, dan distribusi distraktor.
1 Taraf Kesukaran Difficulty index
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Taraf kesukaran soal uraian
sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2009
P =
Di mana
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
12 JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Besarnay indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal.
0,0 1,0 sukar mudah
Contoh: Dari data hasil coba tes tulis, yang dilakukan terhadap 30 siswa dengan 20 butir, nilai taraf kesukaran kemudahan dan klasifikasi dari beberapa butir soal seperti pada
tabel.
Tabel Taraf Kesukaran
Butir soal JS
B TK
Klasifikasi 6
7 8
9
10 30
30 30
30 30
20 10
27 2
6 0,67
0,33 0,90
0,07 0,02
Baik Baik
Mudah Sukar
Sukar
Diadaptasi dari: Sutrisno, 2011.
2 Daya Pembeda Discrimination index
Tes yang baik antara lain bila dapat membedakan antara siswa yang belajar dan siswa yang tidak belajar. Perbedaan hasil tes siswa yang belajar dengan yang tidak belajar
ditandai dengan daya pembeda. Untuk menghitung daya pembeda, data hasil uji coba perlu dicari kelompok siswa belajar kelompok atas dan kelompok siswa tidak belajar
kelompok bawah. Kelompok atas adalah 27 dari urutan nilai tertinggi siswa, sedang kelompok bawah adalah 27 dari nilai urutan terendah siswa. Dengan demikian
terlebih dulu skor total pada setiap siswa diurutkan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Berikutnya baru diambil 27 dari skor tertinggi atas dan 27 dari
skor terendah bawah.
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah sedang
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
13
Rumus daya pembeda: DP = dimana DP = daya pembeda, Up = jumlah
peserta kelompok atas yang menjawab benar, Low = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar, dan n = Jumlah kelompok atas atau bawah 27.
Contoh: Lakukanlah uji daya pembeda dari hasil uji coba soal di atas.
Tabel Skor Kelompok Belajar 27 Atas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20 ∑x
1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
14 2 1 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1
1 1
1 1
1 1
1 14
3 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
14 4 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1
1 1
1 1
1 14
5 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1
1 1
1 1
1 14
6 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 1
1 1
1 1
1 13
7 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
13 8 1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 1
1 1
1 1
1 1
1 13
9 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
1 1
1 1
1 1
1 12
∑ 6 2 6 7 5 9 4 5 1 8
9 5
5 5
7 8
9 7
8 5 121
Sumber : Sutrisno, 2011
Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut : DP = 0,00 sampai dengan 0,20 : jelek lebih baik dibuang
DP = 0,21 sampai dengan 0,30 : perlu perbaikan DP = 0,31 sampai dengan 0,40 : baik
DP = 0,41 sampai dengan 1,00 : baik sekali DP = negatif terbalik: sangat jelek, yang belajar menjawab salah dan yang tidak
belajar menjawab benar diadaptasi dari Ebel dalam Azwar, 2009.
Tabel Skor Kelompok Tidak Belajar 27 Bawah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20 ∑x
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
1 1
1 1
8 2 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1
1 1
8 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0
1 1
1 1
1 1
8 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0
1 1
1 1
1 1
8 5 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1
1 1
1 1
8 6 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1
1 1
1 7
7 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
1 6
8 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
1 1
1 6
9 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
1 1
6 ∑ 2 2 0 3 6 6 1 4 0
3 4
3 8
3 5
2 3
1 6
3 65
Sumber : Sutrisno, 2011
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
14 Hasil perhitungan dan klasifikasi daya pembeda dari beberapa butir soal seperti berikut.
Tabel Daya Pembeda dan Klasifikasinya
Butir soal Up
Low
n Low
Up DP
− =
Klasifikasi 11
12 13
14 15
9 5
5 5
7 4
3 8
3 5
0,56 0,22
-0,33 0,22
0,22 Baik sekali
Perlu perbaikan Jelek sekali
Perlu perbaikan Perlu perbaikan
3 Distraktor
Kehadiran distraktor pada suatu butir hendaknya dapat menjebak jawaban subjek siswa yang tidak belajar atau kurang memahami terhadap hal-hal yang diujikan. Oleh
karena itu distraktor harus berkemungkinan untuk dipilih sebagai jawaban oleh subjek. Distraktor dikatakan dapat berfungsi bila bisa menjaring minimal 2 dari jawaban
subjek ada yang menyebutkan minimal 5. Sebaliknya bila distraktor yang dipilih
kurang dari 2 dari jumlah subjek maka dikatakan distraktor tidak dapat berfungsi.
Contoh: Lakukanlah uji terhadap keberfungsian distraktor dari instrumen tes yang menggunakan 20 butir dengan 4 pilihan jawaban option. Untuk melakukan uji ini,
maka terlebih dulu ditabelkan pilihan jawaban setiap nomor soal masing-masing siswa. Selanjutnya masing-masing nomor soal dicari persentase pilihan jawaban. Hasil
keberfungsian distraktor dari beberapa butir soal seperti pada tabel berikut.
Tabel Distraktor
Butir soal a
b c
d Keterangan
1 2
3 4
5 33
27 37
27 37
10 30
3 60
50 13
53 13
60 7
30 7
3 Semua berfungsi baik
Semua berfungsi baik Semua berfungsi baik
d tidak berfungsi b tidak berfungsi
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
15
4 Distribusi Distraktor
Pada bagian ini akan dilihat bagaimana distribusi jawaban, terutama jawaban yang tidak benar distraktor. Dengan memperhatikan distribusi jawaban yang tidak benar maka
akan diketahui:
□ Distraktor mana yang terlalu mencolok terlihat kesalahannya, sehingga tidak dipilih oleh siswa yang tidak belajar atau dapat dikatakan mempunyai daya pengecoh yang
jelek. □ Distraktor mana dapat menyesatkan bagi kelompok siswa yang belajar, yaitu siswa
yang belajar memilih alternatif jawaban yang salah Masrun, 1979: 30. Kondisi idealnya dalam distribusi distraktor adalah 1 pilihan terbanyak kelompok
yang belajar adalah pada jawaban yang benar, 2 pilihan jawaban salah jebakan dipilih kelompok belajar lebih sedikit daripada kelompok tidak belajar, 3 semua
pilihan jawaban salah jebakan pernah dipilih oleh kelompok tidak belajar. Contoh: Lakukan analisis distribusi distraktor dari data hasil uji coba di atas. Langkah
pertama yang perlu dilakukan adalah membuat tabel pilihan jawaban kelompok siswa belajar atas dan siswa tidak belajar bawah. Jumlahkan masing-masing alternative
jawaban baik pada kelompok siswa belajar maupun kelompok siswa tidak belajar. Selanjutnya buatlah tabel perbandingan jumlah alternatif pilihan pada kelompok belajar
dan tidak belajar untuk masing-masing butir soal.
Jawaban Kelompok Belajar 27 Atas
No 01 02 03 04 05 06
07 08
09 10
11 12
13 14 15
16 17 18 19 20 1
a c
a b
c d
d d
d c
a a
b c
d d
c a
a d
2 c
d a
a c
d a
c c
c a
b c
c d
d c
a c
b 3
c d
a b
a d
a c
c c
a b
c c
d d
c a
c b
4 c
b c
b c
d d
d b
c a
a b
a c
d c
d c
c 5
c d
a b
c d
a c
c c
a b
c c
d d
c a
c a
6 c
b c
b a
d d
d d
c a
a b
d d
d c
c c
d 7
d d
a b
a d
a c
c c
a b
c c
d d
c a
c b
8 c
a a
a a
d d
d c
b a
a b
b d
d c
a c
d 9
a a
c b
c d
d d
d c
a a
b a
c c
c a
c a
∑a 2
2 6
2 4
- 4
- -
- 9
5 -
2 -
- -
7 1
7 ∑b
- 2
- 7
- -
- -
1 1
- 4
5 1
- -
- -
- 4
∑c 6
1 3
- 5
- -
4 5
8 -
- 4
5 2
1 9
1 8
1 ∑d
1 4
- -
- 9
5 5
3 -
- -
- 1
7 8
- 1
- 3
Sumber : Sutrisno, 2011
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
16
Jawaban Kelompok Tidak Belajar 27 Bawah
01 02 03 04
05 06
07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17
18 19
20 1
A a c
a c
d d
d d
a c
a b
c c
b d
d c
b 2
C b c
a c
d d
b d
c a
c b
a b
c d
b c
c 3
A d c
a c
d d
b a
a d
a b
b d
c a
a c
b 4
A d c
b a
d d
b d
d b
d a
a d
d c
c c
5 A a
c c
a d
d d
d c
a b
b a
d d
a d
a b
6 B a
c a
a d
c a
a a
c a
b c
b a
c d
c c
7 B c
b c
c a
a d
a a
d b
b d
d a
a d
a d
8 C a
c a
c a
c d
d c
d c
b a
c b
c d
c c
9 A b
c b
c c
d c
a d
a d
a c
d a
d c
a d
∑a 5 4
- 5
3 2
1 -
4 5
4 3
1 3
- 3
3 1
3 -
∑b 2 2 1
3 -
- -
3 -
- -
3 8
1 2
2 -
1 -
3 ∑c
2 1 8
1 6
1 1
2 -
3 2
2 -
3 2
2 3
1 6
4 ∑d
- 2 -
- -
6 7
4 5
1 3
1 -
2 5
2 3
5 -
2
Sumber : Sutrisno, 2011 Hasil analisis distribusi distraktor dari butir soal nomo 1 dan 2, seperti terlihat pada tabel
berikut.
Butir Option
No 1 a
b c
d Upper
2 6
1 Lower
5 2
2 Jumlah
7 2
8 1
Butir Option
No 2 a
b c
d Upper
2 2
1 4
Lower 4
2 1
2 Jumlah
6 4
2 6
Jawaban yang benar kunci jawaban ● Option d, tidak berfungsi sebagai
pengecoh karena tidak dipilih oleh siswa yang tidak belajar.
Jawaban benar ● Option d menyesatkan kelompok yang
belajar, karena siswa yang belajar banyak memilih option ini dan lebih
banyak dibanding yang tidak belajar
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
17
Kegiatan Belajar 4 Asesmen Respon Uraian Essay Response Assessment
1 . Uraian Materi
Asesmen respon uraian adalah pertanyaan atau soal yang jawabannya tidak tersedia dan berbentuk uraian atau karangan. Asesmen uraian ini dapat dibagi menjadi tipe uraian objektif
dan tipe uraian bebas.
2. Tes Uraian Objektif