PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
2
2. Kompetensi
Setelah mempelajari materi prinsip-prinsip dan pemanfaatan asesmen ini diharapkan peserta didik peserta PLPG dapat:
a. Menyusun tes pilihan ganda pada tingkatan ranah: mengenal C1, pemahaman C2,
penerapan C3, analisis sintesis C4, evaluasi C 5, dan menciptakan creating C6. b.
Menelaah dan menganalisis butir tes pilihan ganda dengan benar; c.
Menyusun tes uraian pada tingkatan ranah C1, C2, C3, C4, C5, dan C6 dengan benar; d.
Menelaah dan menganalisis tes uraian dengan benar; e.
Menyusun asesmen otentik f.
Menyusun instrumen asesmen model rubrik g.
Menyusunan asesmen portofolio
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari masing-masing kegiatan belajar dalam modul ini diuraikan sebagai berikut.
1.1 Memahami prinsip-prinsip asesmen dan pemanfaatannya 2.1 Mengembangkan test pilihan ganda pada ranah C1, C2, C3, C4, dan C5.
2.2 Menganalisis butir test pilhan ganda berdasarkan taraf kesukaran, daya pembeda, distraktor, dan distribusi distraktor
3.1 Menyusun test uraian pada tingkatan ranah C1, C2, C3, C4, dan C5. 3.2 Menelaah dan menganalisis tes uraian berdasar tingkat kesulitan dan daya pembeda
4.1 Menyusun asesmen otentik 5.1 Menyusun asesmen Portofolio
5.2 Menyusun Rubrik
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
3
Kegiatan Pembelajran 2 Prinsip-prinsip Asesmen dan Pemanfaatannya
1. Pendahuluan
Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang kondisi siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran maupun hasil belajarnya. Informasi yang dikumpulkan
tersebut selanjutnya dianalisis dan hasil analisis tersebut digunakan sebagai balikan terhadap pembelajaran, maupun sebagai bahan pengambilan keputusan terhadap status siswa evaluasi.
Agar diperoleh informasi yang relevan, objektif dan komprehensif tentang kondisi siswa, dalam KTSP diamanatkan digunakannya asesmen berbasis kelas ABK. ABK menunjuk
pada penggunaan berbagai metode dan prosedur asesmen yang disesuaikan dengan kondisi rill di sekolah dalam mencapai SK dan KD. Dalam rangka memperoleh informasi yang akurat
mengenai kompetensi yang telah dicapai anak, maka perlu digunakan berbagai alat asesmen, baik tes maupun non-tes.
Asesmen dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar dinyatakan dengan kompetensi, yaitu seperangkat tindakan cerdas penuh tanggungjawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas dibidang pekerjaan tertentu. Kompetensi berisi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Pencapaian kompetensi dasar ditandai dengan pencapaian kompetensi ketuntasan belajar, yaitu perubahan perilaku yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan matapelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, karakteristik peserta didik. Indikator
dirumuskan dalam katakerja operasional terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat asesmen.
Pelaksanaan asesmen dilandaskan pada amanat Undang Undang No 20 tahun 2006 tentang Sisdiknas, dan Sesuai Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan
yang terkait dengan tugas utama guru professional adalah melakukan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melaksanakan asesmen.
2. Prinsip-prinsip Asesmen
Asesmen dalam pembelajaran mempunyai prinsip-prinsip 1 merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran, 2 mencerminkan masalah dunia nyata, 3 menggunakan
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
4 berbagai ukuran, metode, teknik dan kriteria sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman
belajar, dan 4 bersifat holistik, mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Selain itu kualitas intrumen soal didasarkan pada validitas dan reliabilitasnya.
Pemilihan metode asesmen harus didasarkan pada target informasi yang ingin dicapai. Informasi yang dimaksud adalah hasil belajar yang dicapai siswa. Menurut Stiggins
1994:3,67 lima kategori target hasil belajar yang layak dijadikan dasar dalam menentukan jenis asesmen yang akan digunakan oleh pengajar. Kelima hasil belajar tersebut adalah: 1 knowledge
outcomes , merupakan penguasaan siswa terhadap substansi pengetahuan suatu mata pelajaran;
2 reasoning outcomes, yang menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuannya dalam melakukan nalar reason dan memecahkan suatu masalah; 3 skill
outcomes , kemampuan untuk menunjukkan prestasi tertentu yang berhubungan dengan
keterampilan yang didasarkan pada penguasaan pengetahuan; 4 product outcomes, kemampuan untuk membuat suatu produk tertentu yang didasarkan pada penguasaan pengetahuan; dan 5
affective outcomes , pencapaian sikap tertentu sebagai akibat mempelajari dan mengaplikasikan
pengetahuan. Stiggins 1994: 83 menawarkan empat jenis metode asesmen dasar. Keempat metode
tersebut adalah pertama, selected response assessment, termasuk ke dalamnya pilihan ganda multiplechoice items,
benar-salah true-false items, menjodohkan atau mencocokkan matching exercises
, dan isian singkat short answer fill-in items. Kedua, essay assessment, dalam asesmen ini siswa diberikan beberapa persoalan kompleks yang menuntut jawaban tertulis
berupa paparan dari solusi terhadap persoalan tersebut. Ketiga, performance assessment, merupakan pengukuran langsung terhadap prestasi yang ditunjukkan siswa dalam proses
pembelajaran. Asesmen ini terutama didasarkan pada kegiatan observasi dan evaluasi terhadap proses dimana suatu keterampilan, sikap, dan produk ditunjukkan oleh siswa. Kempat, personal
communication assessment , termasuk ke dalamnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
guru selama pembelajaran, wawancara, perbincangan, percakapan, dan diskusi yang menuntut munculnya keterampilan siswa dalam mengemukakan jawabangagasan. Oleh karena itu untuk
keperluan ini akan dibahas asesmen respon pilihan ganda, asesmen respon uraian, asesmen otentik, dan asesmen portofolio.
PLPG, PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang
5
3. Pemanfaatan Asesmen