Analisis Regresi Linear Sederhana

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan beserta pembahasannya yang meliputi deskripsi data hasil penelitian, uji hipotesis, dan pembasahan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan status data yang menjelaskan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun deskripsi data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi harga rerata mean M, modus Mo, median Me, standar deviasi atau simpangan baku SD, kategori variabel hasil belajar industri kreatif dan kesiapan menempuh praktik industri di SMK Negeri 1 Ngawen. Disamping itu deskripsi data penelitian juga disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan histogram.

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Ngawen yang terletak didesa Tancep, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul tepatnya diperbatasan sebelah utara Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. SMK Negeri 1 Ngawen merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di kabupaten Gunungkidul. Program keahlian yang terdapat di SMK Negeri 1 Ngawen adalah program keahlian teknik jaringan dan komputer, program keahlian teknik kendaraan ringan, program keahlian teknik alat berat, dan program keahlian busana butik yang memiliki prestasi cukup baik di Kabupaten Gunungkidul bahkan ditingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai 58 sekolah muda yang berdiri tahun 2005 namun sudah memiliki perkembangan cukup baik dalam prestasi akedemik maupun non akademiknya. Mata Diklat Industri Kreatif sebagai subjek dalam penelitian ini merupakan mata pelajaran muatan lokal yang terdapat di sekolah. Mata Diklat Industri Kreatif merupakan mata pelajaran muatan lokal wajib yang harus diikuti oleh seluruh bidang keahlian Tata Busana Busana Butik sebagai mata pelajaran yang mendukung mata diklat produktif kejuruan tata busana. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa dengan jumlah sampel sebesar 51 siswa yang merupakan siswa kelas XII program keahlian busana butik SMK Negeri 1 Ngawen tahun ajaran 20162017. Data hasil penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu hasil belajar industri kreatif X dan variabel terikat yaitu kesiapan menempuh praktik industri Y. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil instrumen berupa lembar angket yang diberikan pada siswa dan dokumentasi berupa pengumpulan data hasil belajar industri kreatif. Data yang diperolah, disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing- masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Deskripsi data terdiri dari beberapa aspek yaitu mean, median, modus, standar deviasi dan penilaian pengkategorian. 2. Gambaran hasil belajar industri kreatif Data variabel hasil belajar industri kreatif siswa kelas XII tata busana SMK Negeri 1 Ngawen tahun ajaran 2016 2017 diperoleh dari dokumentasi nilai rapot siswa. Berdasarkan hasil analisis yang diolah menggunakan software SPSS 16.00 For Windows dari 51 siswa memiliki nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 77. Sekolah menuntut siswa mendapatkan nilai minimal 75 untuk pembelajaran 59 industri kreatif. Siswa yang belum memenuhi KKM sebesar 75 harus mengikuti remidial atau perbaikan nilai. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi hasil belajar industri kreatif siswa kelas XII SMK Negeri 1 Ngawen. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Tabel Variabel Hasil Belajar Industri Kreatif SMK Negeri 1 Ngawen. No Kelas Interval Frekuensi Frekuansi Relatif Frekuensi Komulatif 1 88,5 – 90,8 12 23,52 100 2 86,2 – 88,5 9 17,64 76,44 3 83,9 – 86,2 10 19,60 58,8 4 81,6 – 83,9 9 17,64 39,2 5 79,3 – 81,6 7 13,72 21,56 6 77,0 – 79,3 4 7,84 7,84 Jumlah 51 100 Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan frekuensi terbesar variabel hasil belajar industri kreatif siswa kelas XII SMK Negeri 1 Ngawen pada kelas interval 88,5 – 90,8 sebanyak 12 siswa 23,52. Sedangkan yang paling sedikit terdapat pada kelas interval 77,0 – 79,3 sebanyak 4 siswa 7,84. Sisanya berada pada kelas interval 83,9 – 86,2 sebanyak 10 siswa 19,60, kelas interval 86,2 – 88,5 dan 81,6 – 83,9 masing- masing sebanyak 9 siswa 17,64. Terakhir kelas interval 79,3 – 81,6 sebanyak 7 siswa 13,72. Tabel 6. Kriteria Pencapaian Kompetensi Belajar Nilai Kategori 75 Kompeten memenuhi KKM 75 Tidak Kompeten belum memenuhi KKM 60 Berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi belajar tersebut maka dapat diketahui bahwa siswa SMK Negeri 1 ngawen memenuhi kriteria pencapaian kompetensi belajar sebesar 100 51 siswa.

3. Gambaran Kesiapan menempuh praktik industri

Data tentang kesiapan menempuh praktik industri dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen angket dengan jumlah item sebanyak 20 butir pernyataan. Jumlah responden sebanyak 51 siswa dengan skor yang digunakan yaitu 1 sampai 4 4 menunjukkan Sangat Setuju, 3 menunjukkan Setuju, 2 menunjukkan Tidak Setuju dan 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju. Berdasarkan hasil analisis yang diolah menggunakan Statistic Product and Moment SPSS versi 16.0 for windows untuk variabel hasil belajar industri kreatif adalah sebagai berikut: Tabel 7. Deskripsi Data Kesiapan Menempuh Praktik Industri No Deskripsi Data Nilai 1 Jumlah N 51 2 Mean 72,14 3 Median 73 4 Modus 80 5 Standar Deviasi 5,9 6 Skor Minimum 60 7 Skor Maksimum 80 Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa hasil kesiapan siswa menunjukkan nilai rata- rata mean sebesar 72,14 yang berarti kesiapan siswa untuk menempuh praktik industri sudah memenuhi kriterian ketuntasan minimal. Nilai median sebesar 73, modus 80 dan standar deviation sebesar 5,9.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEMAMPUAN SOFT SKILLS TERHADAP KESIAPAN KERJA Kontribusi pengalaman praktik kerja industri dan Kemampuan soft skills terhadap kesiapan kerja Siswa kelas xII akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun ajaran 2016

0 3 12

KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEMAMPUAN SOFT SKILLS TERHADAP KESIAPAN KERJA Kontribusi pengalaman praktik kerja industri dan Kemampuan soft skills terhadap kesiapan kerja Siswa kelas xII akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun ajaran 2016

0 2 16

MANFAAT HASIL BELAJAR “MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE” PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA.

0 1 24

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SEBAGAI KESIAPAN MENGIKUTI PRAKTEK KERJA INDUSTRI.

0 2 25

MANFAAT HASIL BELAJAR DESAIN MODE BUSANA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK INDUSTRI.

2 12 28

KONTRIBUSI HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN BERWIRAUSAHA DI BIDANG KRIYA TEKSTIL.

0 10 29

KONTRIBUSI HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN BERWIRAUSAHA DI BIDANG KRIYA TEKSTIL.

0 0 31

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR FINISHING BUSANA PRIA BERBASIS INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SEBAGAI QUALITY CONTROL DI INDUSTRI GARMEN : Penelitian Dilakukan Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi.

5 75 82

KONTRIBUSI PENCAPAIAN KOMPETENSI BELAJAR MATA DIKLAT INDUSTRI KREATIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA SISWADI UNIT PRODUKSI SMK NEGERI 1 NGAWEN.

0 0 109

MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK YANG TELAH MENEMPUH PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN BUSANA SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 1 160