17 b Peserta didik dapat memanfaatkan sumber- sumber belajar setempat untuk
kepentingan pembelajaran disekolah c Peserta didik lebih mengenal dan akrab dengan lingkungan alam, lingkungan
sosial dan budaya yang terdapat di daerahnya masing- masing d Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai yang menunjang pembangunan daerahnya. e Peserta didik dapat mengembangkan materi muatan lokal yang dapat
menghasilkan nilai ekonomi tinggi didaerahnya sehingga dapat hidup sendiri f Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya untuk memecahkan masalah yang ditemukan disekitarnya g Peserta didik menjadi termotivasi untuk ikut melestarikan budaya dan
lingkungannya serta terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.
Berdasarkan definisi- definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan muatan lokal yaitu menyiapkan peserta didik supaya memiliki wawasan yang
mantap tentang lingkungannya dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang menunjang pembangunan didaerahnya,
sehingga secara tidak langsung peserta didik ikut berperan melestarikan budaya di lingkungannya serta terhindar dari keterasingan lingkungannya sendiri.
3 Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum Muatan lokal dalam kurikulum merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau bahan kajian suatu mata pelajaran yang sudah ada. Sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, muatan lokal mempunyai alokasi waktu tersendiri.
Muatan lokal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan II yang dimaksud
18 dengan industri adalah kegiatan memproses atau mengolah dengan
menggunakan sarana dan peralatan. Sedangkan menurut UU No.5 Tahun 1984, Industri adalah kegiatan yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, atau barang setengah jadi, atau barang jadi menjadi barang yang bernilai dalam penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri. Industri dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan
mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan
mutu setinggi- tingginya I made Sandi, 1987: 148. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa industri merupakan
suatu proses penggarapan barang mentah menjadi barang jadi dengan jumlah banyak serta memperhitungkan hasil barang yang diproses supaya mempunyai
kualitas tinggi. Menurut Sukmadinata 2005: 138 kreatif adalah merupakan suatu
kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik baru bagi dirinya maupun orang lain. Sedangkan kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kreatif adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru, dan dapat berguna bagi diri sendiri serta orang lain.
Sedangkan industri kreatif di SMK Negeri 1 Ngawen merupakan salah satu pembelajaran muatan lokal yang bertujuan meningkatkan tingkat pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman siswa. Pembelajaran ini dilakukan untuk melatih
19 siswa supaya mempunyai sikap tanggunga jawab terhadap suatu tugas, serta
membiasakan siswa agar mampu bekerjasama dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran industri kreatif ini meliputi pembuatan pakaian jadi yang dimulai dari pemotongan bahan yang berupa kain. Selain itu menggunakan
macam peralatan seperti; pola, gunting kain, gunting kertas, pita ukur, penggaris lurus, penggaris pola, karbon, rader, jarum pentul, kapur jahit, mesin jahit,
mesin obras, setrika, dan peralatan tambahan yang lain seperti mesin pembuatan lubang kancing, alat pembuat kancing bungkus dan lain sebagainya.
Peralatan tersebut digunakan sesuai dengan fungsinya masing- masing. Sehingga pembuatan pakaian jadi dari bahan kain pada pembelajaran industri
kreatif dapat berjalan dengan lancar.
c. Pencapaian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan Abdurrahman 2003: 28 bahwa ”belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar
atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”. Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran
terdiri dari sejumlah aspek. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2013: 2. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses belajar yang mempunyai tujuan
20 untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan serta tercapainya
tujuan belajar itu sendiri. Hasil Belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan
dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 3, hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi
siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.
Kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru.
Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses belajar adalah hasil belajar
yang diukur melalui tes. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ahmadi 2004: 35 bahwa “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha,
dalam hal ini usaha belajar dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dilihat pada setiap mengikuti tes”.
Terkait dengan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh dari hasil usaha
belajar dari suatu pembelajaran yang hasilnya dapat dilihat pada setiap tugas yang diberikan. Sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari nilai
siswa selama mengikuti pembelajaran industri kreatif yang diambil dari dokumen
siswa atau rapor siswa.
Pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran industri kreatif di SMK Negeri 1 Ngawen rata- rata sudah berada di batas kriteria ketuntasan minimal.
21 Namun pada kenyataanya saat saya melakukan survei, tidak semua siswa dapat
menguasai cara pengoperasiann beberapa mesin yang nantinya akan digunakan siswa saat mengikuti praktik industri, seperti pengoperasian mesin jahit
high speed dan mesin obras. Sehingga masalah ini menjadikan saya untuk melakukan
penelitian terhadap hasil pembelajaran industri kreatif terhadap kesiapan menempuh praktik industri. Survei yang saya lakukan merupakan kelas XI bidang
busana di SMK Negeri 1 Ngawen.
Pencapaian hasil belajar siswa pada pembalajaran industri kreatif ini diperoleh dari hasil tugas praktek pembuatan seragam sekolah yang dilakukan
secara kelompok. hal ini dilakukan untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti praktik industri yang akan siswa tempuh selama dua bulan. Satu bulan pertama
praktik industri dilaksanakan di dunia industri seperti konveksi dan satu bulan lainnya dilakukan disekolah. Praktik industri di sekolah ini selama satu bulan
siswa mendapatkan tugas membuat seragam sekolah untuk siswa baru dengan ukuran standar S, M, L, XL seperti yang telah dilakukan saat pembelajaran
industri kreatif. Sehingga siswa sudah mempunyai bekal keterampilan yang telah didapatkan saat pembelajaran yang telah dilalui.
d. Kesiapan Mengikuti Praktik Industri a. Praktik Industri
1 Pengertian Praktik Industri
Praktek Kerja Industri Prakerin adalah bagian dari pendidikan sistem ganda PSG sebagai program bersama antara SMK dan industri yang
dilaksanakan di dunia usaha, industri. Undang-Undang Prakerin Dikmendikti,
22 2003 mengungkapkan bahwa Praktek Kerja Industri Prakerin adalah program
wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswawarga
belajar. Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali
siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 2007: 21 praktik industri dibeberapa
sekolah disebut dengan On The Job Training OJT merupakan modal pelatihan
yang diselenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi
pekerjaan. Praktik industri PI adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung didunia usaha atau dunia industri DUDI, secara terarah
untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional Wardiman Djojonegoro,
1997: 79.
Menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa praktek kerja industri Prakerin adalah suatu program sekolah yang wajib diikuti pleh peserta
didik Khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah sebagai program bersama antara SMK dengan dunia industri yang dalam
pelakasanaannya dilakukan di dunia usaha industri. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
323U1997 bahwa: “Prakerin adalah suatu program yang bersifat wajib yang merupakan
bagian dari Program Pendidikan Sistem Ganda PSG dalam pedoman