kaki yakni sebanyak 65 orang 54,2. Komplikasi tersebut terdiri dari kaki terasa dingin, kaki kebas, kaki terasa panas, gatal, dan keseimbangan berjalan
terganggu. Mayoritas responden tidak merokok 99,2, merokok dihubungkan
dengan berkembangnya komplikasi multipel diabetes, termasuk berbagai tipe neuropati. Merokok juga merupakan faktor risiko mayor terjadinya aterosklerosis
Priyantono, 2005.
2.2 Pengetahuan Responden
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek Notoatmodjo, 2003. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan diketahui mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik 80,8. Dari hasil penelitan di India selatan yang
dilakukan oleh Rakesh, et al.,2013 bahwa 75 responden memiliki pengetahuan yang baik, di pakistan menunjukkan bahwa 63,3 responden memiliki
pengetahuan yang baik. Namun berbeda dengan hasil penelitian di Iran dan Nigeria yang menujukkan bahwa pengetahuan masyarakat akan perawatan kaki
masih rendah. Jika ditinjau dari pendidikan responden, mayoritas respoden dengan
pendidikan SMA memiliki pengetahuan yang baik 23. Mayoritas responden yang menderita diabetes
≤ 10 Tahun memiliki pengetahuan yang baik 57,5. Mayoritas responden yang berada pada usia 55 tahun memiliki pengetahuan
yang baik terhadap perawatan kaki 76 63,3
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pengetahuan yang bervariasi dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang
yang bersangkutan yang terdiri dari: pendidikan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi lingkungan, kebudayaan dan informasi
Notoadmojo,2003. Pada lampiran distribusi soal, pada pertanyaan tentang memeriksa kaki
setiap hari untuk mengetahui apakah ada kerusakan pada kaki responden menjawab pertanyaan benar sebanyak 74,2 pertanyaan 1. Keadaan ini
menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik dalam memeriksa kaki setiap hari. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian di
brazil yang dilakukan oleh Rocha, et al., 2005 yakni 81,8 responden memiliki pengetahuan yang baik untuk memeriksa kaki mereka setiap hari. Pemeriksaan
kaki yang dilakukan setiap hari akan membantu mengurangi komplikasi di kaki seperti ulkus diabetes. Hal ini berhubungan dengan kemudahan pelaksanaaanya
karena bersifat mandiri dan tidak memerlukan peralatan khusus Wright Ojo, 2010.
Mayoritas responden menjawab pertanyaan tidak benar yakni pada pertanyaan menggunakan cermin untuk memeriksa telapak kaki responden
menjawab pertanyaan benar sebanyak 43,3 pertanyaan 2. Keadaaan ini menunjukkan responden kurang menyadari fasilitas yang dapat digunakan untuk
memeriksa kaki. Untuk mempermudah pasien dalam melakukan pemeriksaan kaki hanya dibutuhkan cermin untuk membantu melihat bagian bawah kaki, kecuali
untuk pasien yang mengalami gangguan retinopati maka membutuhkan orang
Universitas Sumatera Utara
terdekat untuk membantu melakukannya National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease
, 2008 Pada pertanyaan merendam kuku kaki sebelum menggunting kuku kaki
dengan air hangat kuku, responden menjawab pertanyaan benar 62,5 pertanyaan 3. Hal ini sesuai dengan Tambunan 2004 bahwa bila kuku kaki
keras sulit untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat kuku 37 C selama ±
4 menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih. Semua responden menjawab pertanyaan dengan benar yakni memeriksa
alas kaki sebelum memakainya pertanyaan 12. Memeriksa alas kaki sebelum memakainya membantu pasien DM untuk mencegah adanya benda asing yang
dapat melukai kaki National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease
, 2008 Mayoritas responden menjawab dengan benar yakni menggunting kuku
kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit sebanyak 97,5 pertanyaan 15. Hasil ini cukup berbeda jauh
dengan penelitian di brazil yang dilakukan Rocha, et al., 2005 bahwa 54,5 responden yang menjawab benar untuk menggunting kuku kaki dengan benar.
Tambunan 2004 menyatakan bahwa menggunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, dan
permukaan kuku digunting rata agar tidak tajam. Mayoritas responden menjawab dengan benar bahwa senam kaki harus
dilakukan setiap hari terutama ketika kaki terasa dingin sebanyak 82,5
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan 16, dan senam kaki dapat melancarkaan aliran darah sebanyak 75,8 pertanyaan 17. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah
dan memperkuat otot-otot kecil dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki Tambunan, 2002
2.3 Sikap Responden