Metode Pengumpulan Data Metode penentuan Responden Metode Pengolahan Data

3.3. Metode Pengumpulan Data

Untuk menganalisa suatu yang dihadapi, diperlukan beberapa macam data yang berhubungan dengan masalah tersebut. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan interview atau wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam perusahaan tersebut. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan dan dari literatur yang berkaitan dengan penelitian.

3.4. Metode penentuan Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi, karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka penelitian ini tidak mengambil keseluruhan populasi sebagai objek penelitian. Penentuan jumlah sample kuesioner ini menurut Suharsini Arikunto 2002, apabila Subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15, maka menggunakan rumus: n = 15 x N keterangan: n = besar sampel N = besar populasi

3.5. Metode Pengolahan Data

Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode risk assessment. Sebelum dilakukan analisis, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan sudah cukup atau belum yang dihitung dengan rumus pearson product moment sebagai berikut: dimana : r hitung = koefisien korelasi, = jumlah skor item, = jumlah skor total seluruh item, n = jumlah responden sedangkan uji reabilitas digunakan untuk mengetahui keandalan suatu instrumen dalam melakukan penelitian mempunyai arti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya untuk mencapai tujuan dari penelitian cara Uji reabilitas dihitung dengan rumus : r tot = b b r r  1 2 dimana : r tot = koefisien reabilitas seluruh item r b = angka korelasi produk moment belahan pertama dan belahan kedua setelah dilakukan uji statistik maka selanjutnya tahap pemgukuran tingkat implementasi yang terdiri dari : 1. Penilaian tingkat implementasi program Penilaian dilakukan oleh pekerja bagian produksi yang berhubungan secara langsung dengan potensi bahaya di perusahaan. 2. Perhitungan tingkat implementasi program Perhitungan dilakukan dengan menghitung rata – rata dari nilai yang diberikan oleh responden, kemudian menghitung rata – rata nilai masing – masing kategori penilaian, untuk mengetahui suatu kategori penilaian termasuk dalam kriteria pencapaian merah, kuning, dan hijau maka rata – rata tersebut di Normalisasikan dengan rumus De Boer Trikeens et.al,2000 sebagai berikut : Achivement kategori penilaian = minimum skala - maksimum skala minimum skala - aktual nilai x100 Nilai hasil normalisasi dari semua kategori kemudian di rata – rata sehingga diperoleh nilai tunggal 3. Pengumpulan data kecelakaan Berupa data sekunder, data kecelakaan kerja selama tahun 2009, yang terjadi di unit kerja yang diamati 4. Penentuan kategori kecelakaan kerja Dilakukan dengan mengacu pada tinjauan pustaka yaitu kategori hijau jika terjadi kecelakaan kerja ringan, kategori kuning jika terjadi kecelakaan kerja sedang, kategori hijau jika terjadi kecelakaan berat 5. Penentuan level tingkat implementasi program Dilakukan dengan memetakan hasil perhitungan tingkat implementasi program dan kategori kecelakaan kerja ke dalam satu tabel 2.2. ada 6 level implementasi program. Selanjutnya tahap pengkategorikan hazards dengan pendekata risk assessment. Pada tahap ini dilakukan klasifikasi hazards yang timbul di unit kerja yang diamati. Langkah awal dalam tahap ini adalah pemahaman mengenai potensi bahaya yang terjadi pada proses produksi yang terjadi di unit kerja tersebut. Output yang dihasilkan dari tahap ini berupa rangking dari hazards yang mungkin timbul di unit kerja yang diamati. Selanjutnya tahap analisa, pada tahap ini dilakukan analisa dari data yang telah dikumpulkan dan juga pengolahan data yang telah dilakukan terhadap pengukuran tingkat implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja di PT. IGLAS Persero.

3.6. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah