Dimana : r
tot
= koefisien reabilitas seluruh item r
b
= angka korelasi produk moment belahan pertama dan belahan kedua.
2.8. Penilitian Terdahulu
1. Hendra Adhinata 2009.
Judul : Pengukuran Tingkat Pencapaian Implementasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 untuk Mengkategorikan Hazards
dengan Pendekatan Risk Assessment Studi Kasus : PT. Mandara Adhitama UtamaBox, Surabaya
Perkembangan teknologi dan pasar bebas yang marak dengan berbagai persaingan, penerapan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa
Indonesia.
Kategori Kecelakaan Kerja Tahun 2008
Keterangan No.
Tanggal Kejadian
Uraian tentang terjadinya kecelakaan
Luka cedera Hari
kerja hilang
Kategori kecelaka
an kerja 1. 12022008
Terkena mesin slotter pada saat memasukkan kardus.
Jari tangan robek
2 Kuning
Sedang
2. 24062008 Terkena mesin longway saat
memasukkan shit
ke mesin longway jari tersangkut dengan
shit sehingga terseret ke mesin tersebut
Jari tangan retak Jari
tangan Kiri 3
Kuning Sedang
3. 11082008 Terkena mesin stitch ketika
melakukan penjepretan pada kardus mengenai jari.
Luka gores pada tangan
dan mengakibatk
an kebengkaan
2 Kuning
Sedang
Sumber : Data Internal PT. Mandara Adhitama UtamaBox
Berdasar dokumentasi kecelakaan kerja yang selama satu tahun yang ditunjukkan pada tabel 4.8. maka tingkat kecelakaan kerja di PT.Mandara
Adhitama Utama Box dapat dikategorikan kuning karena masih terjadi kecelakaan kerja dengan kategori sedang kuning dalam periode tahun 2008.
Untuk perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Berdasar penilaian terhadap tingkat implementasi K3 yang melalui
kuisioner yang telah dihitung. Pencapaian tingkat implementasi program K3 di
PT. Mandara Adhitama Utama Box., diperoleh angka 82 dengan cara merata–
rata dari angka pencapaian satu persatu program K3. Nilai pencapaian ini termasuk kategori Kuning karena berada pada range 60 - 84. Yang berarti
bahwa pencapaian dari suatu indikator kinerja belum mencapai target.
2. Dedy Oktrianto Effendi,
Judul : Pengukuran Tingkat Kesiapan Perusahaan Terhadap Bahaya di Tempat Kerja dan Penanganan Hazard
Studi Kasus PT Otsuka Indonesia
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05MEN1996, Bab III Pasal 3 disebutkan bahwa : “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga
kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem Manajemen K3”.
Berdasarkan hasil dari pengolahan Cheklist yang diberikan kepada seorang safety engineer
, seorang safety officer dan seorang anggota P2K3 di Pabrik Medical Equipment
1. Maka dapat diketahui bahwa nilai tingkat implementasinya sebesar 91. Dengan demikian tingkat implementasi program K3 pada Pabrik
Medical Equipment 1 berada pada level hijau, yang berarti bahwa pencapaian dari
suatu indikator kinerja program K3 sudah tercapai. Dari kelima kategori yang diberikan hampir kesemuanya telah mencapai pada kategori hijau, hanya terdapat
satu kategori yang berada pada kategori kuning yaitu pada kategori perencanaan. Jika dilihat lebih mendalam lagi terdapat perbedaan penilaian antara seorang
pengonsep dalam hal ini adalah safety oficer dan safety engineer dengan orang yang langsung berada dilapangan dalam hal ini adalah P2K3 di pabrik ME 1.
Kesimpulan yang didapatkan adalah nilai implementasi K3 berdasarkan pertanyaan yang ada pada Cheklist. Berada pada level hijau dengan nilai
pencapaian 91. Nilai Loss rate berdasarkan data kecelakaan. Berada pada level kuning. Ploting antara keduanya menghasilkan level 2 cukup baik
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. IGLAS Persero yang berlokasi di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik. Proses pengambilan data
dilakukan mulai Bulan Mei sampai Bulan Juni 2010, dengan penelitian langsung, data dari perusahaan, dan hasil wawancara dengan beberapa karyawan.
3.2. Identifikasi Variabel
Variabel adalah semua ciri atau faktor yang mempunyai variasi nilai, yang diukur dan diuji untuk menjelaskan hubungan yang diungkapkan maupun tidak
dalam hipotesis guna memecahkan masalah penelitian. Adapun variabel – variabel dari penelitian ini adalah :
a. Variabel terikat
Variabel ini adalah sebuah variabel yang nilainya ditentukan oleh satu atau beberapa faktor lain. Didalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
Tingkat kecelakaan atau Level Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Mengidentifikasi tingkat kecelakaan kerja yang kemudian digunakan
sebagai bahan evaluasi untuk dilakukan perbaikan dimasa mendatang.
39