7. Hendry Winarto menjadi pemain Nasional Spanyol.
8. Angeline De Pauw menjadi pelatih di USA.
9. Mona Santoso menjadi pelatih di USA.
10. Lelyana Daisy Chandra menjadi pemain profesional di Denmark.
11. Rizky Kurniawan menjadi pemain profesional di Denmark.
12. Rony Agustinus menjadi sparing team nasional di Singapura.
13. Jeffer Rosobin menjadi pelatih tim nasional di Singapura.
14. Adjie Santoso pernah menjadi pelatih di Jepang.
15. Hadi Sugiarto pernah menjadi pelatih di India.
16. Gustiani Megawatisari dan Viki Indra Okvana menjadi pelatih di
Republik Ceko.
4.2. Penyajian Data
4.2.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden Atlet Bulutangkis Junior PB. Suryanaga dapat identifikasikan sebagai berikut:
Berdasarkan kategori usia, responden terbanyak berasal dari 9 – 11 tahun Usia Pembibitan dengan jumlah 20 orang atau 43,48, responden
usia 12 – 13 tahun Usia Pemula sebanyak 6 orang atau 13,04, usia 14 – 15 tahun Usia Remaja sebanyak 10 orang atau 21,74 sedangkan untuk usia
16 - 18 tahun Usia Taruna sebanyak 10 orang atau 21,74. Jumlah ini sesuai dengan jumlah yang dikatakan oleh Sekretaris
Umum PB. Jaya Raya Suryanaga Surabaya, Bapak Willy Wilalangi melalui wawancara yang peneliti lakukan.
Hal ini berarti olahraga bulutangkis lebih banyak diminati pada anak usia antara 9 tahun sampai 11 tahun, karena penting mengenal bulutangkis
dari usia sejak dini. Walaupun cukup banyak juga pada usia 14 tahun sampai 18 tahun. Pada usia 12-13 tahun jumlahnya minim dikarenakan banyak yang
naik ke kategori usia remaja. PB. Jaya Raya Suryanaga sendiri tidak menetapkan faktor usia untuk bisa menjadi atlet di dalam klub ini, hal
terpenting adalah pengelompokkan usia walaupun belum pernah memegang raket sekalipun. Tetapi akan ada pengelompokkan kecil lagi di tiap-tiap
kategori umur, ini membedakan mana yang mahir maupun belum dan berbeda juga tingkat latihan yang diikuti.
Jenis kelamin antara atlet putra dan putri sama, untuk putra berjumlah 23 orang atau 50 sedangkan atlet putri juga sebanyak 23 orang atau 50
dari total keseluruhan responden 46 orang. Ini berarti olahraga bulutangkis disukai atau digemari oleh semua
orang, maksudnya tidak terbatas pada laki-laki saja tetapi perempuan juga menyukai nya.
4.2.2. Tingkat Perhatian, Pengertian, dan Penerimaan
Total dari keseluruhan responden sejumlah 46 atlet dengan prosentase mutlak 100 pernah menonton film “KING”. Hal ini disebabkan oleh
adanya eksperimen sebelum peneliti turun lapangan yaitu berupa acara nonton bareng film “KING” setelah latihan di PB. Suryanaga. Jadi dapat
dipastikan seluruh responden telah menonton film “KING” sebelum peneliti mengedarkan kuesioner sebagai instrument penelitian dalam skripsi ini.
Berdasarkan hasil tabel tampak bahwa sebanyak 38 atlet dengan prosentase 82,6 dari total responden 46 atlet junior Bulutangkis PB
Suryanaga Surabaya menjawab opsi jawaban Setuju Sekali SS. Hal itu berarti mereka sangat menyukai film “KING”. Alasannya film “KING”
merupakan film Indonesia pertama yang mengambil latar belakang dunia bulutangkis, dan juga penasaran seperti apa hasil karya dari artis Ari Sihasale
yang dulunya juga sukses menggarap film Denias. Sebanyak 8 atlet tersisa atau 17,4 menyukai film “KING” dengan memilih opsi jawaban Setuju S.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebanyak 33 responden dari 46 atlet menyatakan Setuju Sekali atas penyataan sebagaimana tersebut
di atas. Sisanya hanya 13 responden dengan jumlah prosentase 28.3 yang menjawab setuju bahwa mereka senantiasa memperhatikan dengan penuh
alur cerita film “KING”. Hal ini disebabkan karena secara pribadi mereka, para atlet junior Bulutangkis PB. Suryanaga penggemar film. Terlebih, saat
mengetahui film “KING” mempunyai latar belakang kesamaan dengan dunia yang mereka geluti sekarang yakni bulutangkis.
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 20 atlet atau 43,5 berpendapat durasi film “KING” sama sekali tidak membuat mereka merasa
bosan. 13 atlet atau 28,3 menjawab tidak setuju; 10 atlet atau 21,7 menjawab kurang setuju; 2 atlet atau 4,3 menjawab tayangan film “KING”
membuat bosan, dan 1 atlet atau 2,2 menjawab durasi film “KING” sangat membosankan. Ini dikarenakan film “KING” mempunyai kisah yang menarik
untuk diikuti dari awal sampai akhir film.
Hasil tabel menunjukkan sebanyak 29 atlet atau 63 menjawab Setuju Sekali SS mereka menonton film “KING” tidak sambil melakukan
aktivitas lain atau benar-benar fokus ke film. 14 atlet atau 30,4 menjawab Setuju S; 2 atlet atau 4,3 menjawab Kurang Setuju KS; dan hanya 1
orang atlet atau 2,2 menjawab Tidak Setuju TS. Karena sedikit dari mereka ada yang melakukan beberapa kegiatan seperti sms-an, telepon
bahkan ada yang membuka facebook.
Hasil tabel di atas menunjukkan sebanyak 32 atlet atau 69,6 menjawab Setuju Sekali SS; 11 atlet atau 23,9 menjawab Setuju S;
hanya 3 atlet atau 6,5 menjawab STS Sangat Tidak Setuju. Ini membuktikan bahwa para atlet memang ingin menonton film “KING” ini
tanpa ada paksaan dari pihak lain. Kesimpulannya film “KING” banyak disukai dan menjadi favorit bagi
hampir seluruh atlet bulutangkis junior PB. Suryanaga. Hal ini terlihat pada tabel 4.3 dimana sebanyak 38 atlet sangat menyukai film ini. Mereka selalu
memperhatikan jalan cerita yang ditampilkan dan alur cerita dalam film tersebut tidak membuat mereka bosan, hal ini dapat dibuktikan pada tabel 4.4
dan 4.5. Serta sebagian besar atlet junior yang menonton film “KING” ini tidak sambil melakukan aktivitas yang lain tabel 4.6. Hal ini berarti mereka
menonton dengan serius adegan-adegan dalam film “KING”.
4.2.3. Terpaan Film “KING”