BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini mengoperasikan dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Di sini dijelaskan bahwa yang menjadi variabel
bebas X adalah terpaan film “KING” sedangkan variabel terikat Y adalah motif berprestasi atlet bulutangkis junior. Agar lebih mudah
pengukurannya, maka dapat dioperasikan sebagai berikut:
3.1.1. Terpaan Film “KING” X
Terpaan adalah pengalaman yang didapat dari televisi, surat kabar, majalah, dimana di dalamnya terdapat tekanan secara tidak langsung
pressure sehingga menimbulkan pengaruh influence Jenning B, Dolf, 1986: 13.
Terpaan film adalah penerimaan informasi tentang kegiatan komunikasi massa yang menyampaikan pesan berkenaan dengan
produkjasa melalui komunikasi persuasif ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media Hamalik, 1987: 143.
Adapun indikator untuk pengukuran dari Terpaan Film “KING” dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi
Merupakan frekuensi Atlet-atlet Bulutangkis Junior di PB. Suryanaga
25
26
Surabaya yang sedang aktif menjalani pelatihan berkala dan terdaftar sebagai atlet junior yang diberi program intensif untuk berpartisipasi
dalam kejuaraan-kejuaraan bulutangkis yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta berskala kecil ataupun besar dalam
menontonmelihat film “KING”; baik di Bioskop, Televisi maupun kaset vcd original.
Penggunaan frekuensi dikategorikan menjadi 3 bagian pengukuran interval.
a. 1 – 2 kali menonton film “KING”
b. 3 – 5 kali menonton film “KING”
c. 6 – 7 kali menonton film “KING”
Hal ini berdasarkan dari jawaban terendah sampai tertinggi para responden dari kuesioner yang diajukan peneliti tentang berapa kali
tepatnya mereka telah menonton film “KING” baik dari bioskop ataupun melalui kaset original. Jadi dapat disimpulkan:
Jawaban tertinggi = 7 kali menonton
Jawaban terendah = 1 kali menonton
Jumlah kelas
= 3
Jadi lebar intervalnya adalah 7 – 1 = 2 3
Jadi kategori nya dibedakan menjadi : a.
6 – 7 kali diberi skor 3 Tinggi
b. 3 – 5 kali diberi skor 2
Sedang
27
c. 1 – 2 kali diberi skor 1
Rendah 2.
Durasi Diukur dengan didasarkan pada seberapa lama Atlet Bulutangkis
Junior di PB. Suryanaga Surabaya dalam menontonmelihat film “KING”; baik di Bioskop, Televisi maupun kaset vcd original. Indikasi
nya dihitung dengan rata-rata waktu dalam satuan menit. Untuk memudahkan pengukuran, maka peneliti mengkategorikan berdasarkan
pada durasi film dari awal sampai akhir yaitu sebanyak 1 – 105 menit dalam sekali menonton. Langkah pertama yang dilakukan dengan
mencari lebar interval I sebagai berikut : I = Jarak Pengukuran R
Jarak Interval Kelas K Hadi, 1993:12
Keterangan : R : Durasi menonton tertinggi – Durasi terendah
K : Jenjang yang diinginkan Jawaban tertinggi = 105 menit setiap menonton
Jawaban terendah = 1 menit setiap menonton Jumlah kelas = 3
Jadi lebar intervalnya adalah : 105 – 1 = 34,66 dibulatkan menjadi 35
3
28
Kategorinya dibedakan menjadi : 70 – 105 menit diberi skor 3
Tinggi 36 – 69 menit diberi skor 2
Sedang 1 – 35 menit diberi skor 1
Rendah Skala pengukuran terpaan film “KING” menggunakan skala
ordinal yang diurutkan berdasarkan kategori tinggi, sedang, rendah. Masing-masing alternatif jawaban telah diberi skor. Untuk menyamakan
pengukuran terpaan film “KING” yang terdiri dari indikator frekuensi dan durasi, maka menggunakan rumus sebagai berikut :
INTERVAL = Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban Terendah Jenjang
yang Diinginkan
Jumlah pertanyaan dari terpaan film “KING” terdiri dari 2 pertanyaan. Skor jawaban tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah
item pertanyaan Skor jawaban terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah
item pertanyaan Lebar interval
= 3x2 - 1x2 3
= 6 – 2 3
Terpaan = 1,33
29
Jadi pengkategorian responden untuk variabel terpaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Rendah = 1 - 2 Sedang = 3 – 4
Tinggi = 5 - 6
3.1.2. Motif Berprestasi Atlet Bulutangkis Junior Y