22
pesan yang bersifat edukatif yang diperankan sekaligus disampaikan oleh pemeran dalam film tersebut yang menerpa anak-anak, yang dalam
penelitian ini adalah atlet bulutangkis junior PB. Suryanaga Surabaya. Kemudian diharapkan akan mampu menarik perhatian para atlet tersebut.
Pada tahap berikutnya, anak-anak mengerti dan menerima pesan-pesan yang terkandung dalam film “KING”. Penerimaan pesan-pesan yang
terkandung dalam film “KING” oleh para atlet junior ini akan menimbulkan respon yaitu perubahan tingkat motif dalam prestasi,
perubahan ini berkaitan dengan adanya motif berprestasi yang ditimbulkan para atlet junior bulutangkis tersebut, atau tidak ada sama
sekali.
2.2. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah hubungan terpaan film “KING” dengan motif berprestasi atlet bulutangkis junior PB.
Suryanaga di Surabaya. Adapun kerangka berpikirnya sebagai berikut: Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu terpaan film
“KING” sebagai variabel x variabel bebas dan motif berprestasi atlet junior bulutangkis sebagai variabel y variabel terikat.
Berdasarkan teori S-O-R, peneliti ingin melihat adanya terpaan film “KING” yang memunculkan motif untuk menjadi atlet berprestasi
pada atlet junior di PB.Suryanaga. Terpaan film “KING” variabel x diukur melalui indikator frekuensi dan durasi dalam menonton film
23
“KING”. Yaitu dengan mengetahui berapa kali dalam sebulan mereka menonton, baik itu melalui televisi, ataupun kaset vcd original yang telah
beredar dengan luas di pasaran. Serta berapa lama mereka menonton film “KING”. Sedangkan motif berprestasi atlet bulutangkis junior atau
variabel y setelah mendapat terpaan film “KING”, operasionalisasinya dapat diukur melalui indikator yang meliputi: Berani mengambil resiko,
melakukan evaluasi, bertanggung jawab, tekun dan inovatif. Secara sistematis bagan kerangka berpikir mengenai penelitian ini dijabarkan
sebagai berikut:
Variabel X
Terpaan film “KING” Indikator
:
1. Frekuensi
2. Durasi
Variabel Y
Motif Beprestasi atlet junior bulutangkis
PB. Suryanaga Indikator:
1. Berani mengambil resiko
2. Melakukan evaluasi
3. Bertanggung jawab dan
disiplin 4.
Tekun 5.
Inovatif
Gambar 2 : Bagan kerangka berpikir
24
2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul Arikunto, 2002:67. Dari hal diatas maka hipotesisnya adalah:
Ho: Tidak terdapat hubungan terpaan antara film “KING” dengan motif berprestasi atlet bulutangkis junior PB.Suryanaga
Hi: Terdapat hubungan terpaan antara film “KING” dengan motif berprestasi atlet bulutangkis junior PB.Suryanaga
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini mengoperasikan dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Di sini dijelaskan bahwa yang menjadi variabel
bebas X adalah terpaan film “KING” sedangkan variabel terikat Y adalah motif berprestasi atlet bulutangkis junior. Agar lebih mudah
pengukurannya, maka dapat dioperasikan sebagai berikut:
3.1.1. Terpaan Film “KING” X
Terpaan adalah pengalaman yang didapat dari televisi, surat kabar, majalah, dimana di dalamnya terdapat tekanan secara tidak langsung
pressure sehingga menimbulkan pengaruh influence Jenning B, Dolf, 1986: 13.
Terpaan film adalah penerimaan informasi tentang kegiatan komunikasi massa yang menyampaikan pesan berkenaan dengan
produkjasa melalui komunikasi persuasif ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media Hamalik, 1987: 143.
Adapun indikator untuk pengukuran dari Terpaan Film “KING” dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi
Merupakan frekuensi Atlet-atlet Bulutangkis Junior di PB. Suryanaga
25