17
atau prestasi dengan cepat, dimana kesuksesan itu tergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa motif berprestasi
merupakan “ standard of excellence” atau kecenderungan dalam diri atlet untuk berprestasi sebaik mungkin. Atlet yang mempunyai motif
berprestasi tinggi mempunyai sifat yang positif terhadap suatu situasi yang mengacu ke arah prestasi. Adisasmito, 2007:38-39
Sebagai kesimpulan, yang dimaksud motif berprestasi dalam penelitian ini adalah dorongan atau keinginan yang menggerakkan atlet
untuk mencapai keberhasilan dengan standar tertentu.
2.1.4.2. Ciri-ciri Motif Berprestasi
Ciri-ciri orang yang memiliki motif berprestasi tinggi dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
a. Ciri-ciri pokok, yakni memiliki kepercayaan diri, bekerja keras,
keberhasilan dalam bekerja, tanggung jawab, dan ambisius. b.
Ciri-ciri lain nya, yakni memperhitungkan resiko, bangga terhadap keberhasilan kerja kerja, menemukan tujuan, mengatasi rintangan,
tidak suka buang-buang waktu, memecahkan masalah, dan berhasil dalam kompetisi. Adisasmito, 2007:40
Dari hasil penelitiannya, McClelland menemukan tiga karakteristik umum dari orang yang memiliki motif berprestasi, yaitu:
a. Kepiawaian dalam menetapkan tujuan personal yang tinggi namun
secara rasional dapat dicapai.
18
b. Lebih komit terhadap kepuasan berprestasi secara personal dari
dalam daripada iming-iming hadiah dari luar. c.
Keinginan akan umpan balik dari pekerjaannya. McClelland, 1999:1
Sedangkan untuk lebih fokus terhadap motif berprestasi atlet, Lilik berpendapat atlet yang memiliki motif berprestasi yang tinggi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Berani mengambil resiko Atlet dengan motif berprestasi yang tinggi cenderung untuk
memilih aktivitas yang menantang, namun tidak berada diatas taraf kemapuan dan cenderung memilih aktivitas dengan derajat
kesulitan yang sedang, yang memungkinkan berhasil. Mereka menghindari tugas yang terlalu mudah karena sedikitnya tantangan
atau kepuasan yang didapat. Misalnya, atlet bulutangkis yang belum bisa melakukan jumping smash akan berusaha keras berhasil
melakukan nya walaupun kemungkinan bisa cedera. 2.
Melakukan evaluasi Atlet yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi selalu
melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya. Meminta umpan balik kepada pelatih merupakan salah
satu upaya yang dilakukan atlet untuk melakukan evaluasi kemampuan nya. Secara teoritis, atlet dengan motif berprestasi
yang tinggi lebih menyukai bekerja dalam situasi dimana mereka
19
mendapat umpan balik yang konkret tentang apa yang sudah mereka lakukan. Karena jika tidak, mereka tidak dapat mengetahui
apakah mereka sudah melakukan sesuatu dengan baik dibandingkan dengan yang lain atau belum. Umpan balik ini
selanjutnya yang akan dipergunakan untuk memperbaiki prestasi nya.
3. Bertanggung jawab dan disiplin
Atlet dengan motif berprestasi yang tinggi akan lebih bertanggung jawab dan disiplin secara pribadi pada hasil kinerjanya karena
hanya dengan begitu mereka merasa puas saat dapat menyelesaikan suatu tugas dengan baik. Atlet dengan motif berprestasi nya yang
tinggi memiliki tanggung jawab penuh dalam menjalankan program latihan yang diberikan padanya dengan sungguh-sungguh
dan disiplin yang tinggi. Disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi dapat terlihat dari tepat waktunya latihan, tidur, menjaga
asupan makanan, serta melakukan latihan dengan semnangat dan sungguh-sungguh.
4. Tekun
Atlet dengan motif berprestasi yang tinggi lebih tekun menjalani latihan, bahkan pada saat latihan tersebut dibuat lebih sulit dan
kompleks. Misalnya, jika seorang pemain memiliki kelemahan dalam teknik, ia tidak akan segan-segan mencari tahu dan berlatih
untuk dapat mengatasi kelemahan nyatersebut sampai bisa. Dalam
20
pertandingan, atlet yang mempunyai ketekunan akan terlihat sabar, ulet, semangat, pantang menyerah walaupun perolehan angkanya
tertinggal. 5.
Inovatif Atlet dengan motif berprestasi yang tinggi biasanya sering
melakukan inovasi dalam bermain dengan melakukan cara atau sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Ia akan lebih sering
mencari informasi untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melakukan suatu hal dan lebih inovatif sehingga dapat menemukan
strategi ataupun taktik yang baik dalam mengatasi lawan-lawan nya. Adisasmito, 2007: 48-50
Dalam penelitian ini, motif berprestasi didapatkan dari media film film “KING”
2.1.4. Teori S-O-R