Paradigma Penelitian Hipotesis Penelitian

b. Perilaku Konservasi Perilaku konservasi adalah kegiatan konservasi terkait lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat peduli lingkungan yang meliputi berbagai kegiatan yaitu, aktivitas disposisional, daur ulang barang yang tidaktahan lama dan kemasan, pelestarian sumber daya, sikap terhadap kemasan, dan sebagainya. Schuhwerk dan Lefkokk-Hagius 1995 dalam Finisterra dan Reis 2012. Perilaku konservasi diukur menggunakan7 item pertanyaan dengan indikator meliputi aktivitas disposisional, daur ulang barang tidak tahan lama dan kemasan suatu produk, pelestarian sumber daya, dan sikap terhadap kemasan Pickett, Kangun, dan Grove 1995 dalam Finisterra dan Reis, 2012. Item-item yang digunakan di dalam kuesioner mengacu pada skala ENVIROCON Pickett, Kangun, dan Grove 1995.Untuk mengukur masing-masing instrumen penelitian ini digunakan skala likert, dengan lima alternatif jawaban yaitu: “sangat tidak setuju ss, tidak setuju ts, netral n, setuju s dan sangat setuj u ss” Sugiyono, 2008. c. Perilaku Pembelian Hijau Perilaku pembelian hijau didefinisikan sebagai suatu cara mengkonsumsi produk ramah lingkungan yang dapat didaur ulang dan responsif mengenai masalah ekologi Mustofa, 2007 dalam Maharani 2013. Perilaku pembelian hijau diukur menggunakan 10 item pertanyaan yang mencakup indikator- indikatorsebagai berikut: membeli produk hijau, perhatian kepada kemasan, peralatan hemat energi, polusi atau produk daur ulang Schuhwerk dan Lefkokk-Hagius, 1995 dalam Straughan dan Roberts, 1999. Item-item yang digunakan di dalam kuesioner mengacu pada skala ECCB Environmentally Conscious Consumer Behavior dalam Finisterra dan Reis 2012. Untuk mengukur masing-masing instrumen penelitian ini digunakan skala likert, dengan lima alternatif jawaban yaitu: “sangat tidak setuju ss, tidak setuju ts, netral n, setuju s dan s angat setuju ss” Sugiyono, 2008.

2. Variabel TerikatDependent Variabel Y

Variabel dependen merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi Sekaran dan Bougie, 2010. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sikap Skeptis pada Iklan Hijau. Menurut Harriman 1977 sikap skeptis merupakan ajaran terhadap semua pengetahuan yang dasarnya adalah ketidakyakinan atas sesuatu hal yang dipertanyakan. Sikap Skeptis di sini diukur menggunakan 4 item pertanyaan dengan indikator yang meliputi klaim ramah lingkungan dalam komunikasi yang dilakukan oleh pemasar dirasa membesar-besarkan, memberi informasi yang membingungkanmenyesatkan, dan kebenaran persepsi iklan dan kemasan suatu produk Mohr, Eroglu, dan Ellen 1998 dalam Finisterra dan Reis, 2012. Pertanyaan yang digunakan di dalam kuesioner mengacu pada pertanyaan untuk mengukur sikap skeptis dari Mohr et al. 1988 yang terdiri dari 4 pertanyaan. Untuk mengukur masing-masing instrumen penelitian ini digunakan skala likert, dengan lima alternatif jawaban yaitu: “sangat tidak setuju ss, tidak setuju ts, netral n, setuju s dan sangat setuju ss” Sugiyono, 2008.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kotamadya Magelang dan dilaksanakan pada bulan Mei 2016.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Sugiyono 2009:115 mendefinisikan pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen minyak pelumasoli mesin di Kotamadya Magelang.