Perilaku Konservasi Landasan Teori

responsif mengenai masalah ekologi Mustofa, 2007 dalam Maharani 2013. Menurut Rahba dan Wahid 2010 dalam Maharani 2013 pembelian hijau merupakan suatu tindakan pembelian produk yang bermanfaat bagi lingkungan dari persepsi konsumen. Sedangkan menurut Chan 2001 dalam Maharani 2013 pembelian hijau merupakan jenis tertentu dari perilaku ramah lingkungan yang ditunjukkan oleh konsumen sebagai wujud kepedulian mereka terhadap lingkungan. Pembelian hijau dilakukan sebagai usaha untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dengan melindungi sumber daya alam, mengurangi penggunaan energi, minimalisir limbah serta meningkatkan kesehatan dan keselamatan. Dembkowski dan Hanmer-Lloyd 1994 dalam Florenthal, Bela, and Priscilla A. Arling 2011 juga berteori bahwa produk hijau dalam sikap tertentu misalnya, sikap terhadap produk dengan atribut yang kurang berbahaya bagi lingkungan akan mempengaruhi pembelian sadar lingkungan dan cara mengkonsumsi. Perilaku pembelian hijau mencakup topik-topik yang berkaitan dengan perilaku pembelian produk ramah lingkungan seperti membeli produk hijau, perhatian yang diberikan kepada kemasan, peralatan hemat energi, polusi atau produk daur ulang Schuhwerk dan Lefkokk-Hagius, 1995 dalam Straughan dan Roberts, 1999.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa literatur dan penelitian terdahulu tentang Kepedulian Lingkungan, Perilaku Konservasi, Perilaku Pembelian Hijau dan Sikap Skeptis: 1. Arminda Maria Finnisterra Do Paco dan Rosa Reis 2012 yang berjudul “Factors Affecting Skepticsm Toward Green Advertising”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kepedulian lingkungan berpengaruh positif terhadap sikap skeptis konsumen pada iklan hijau. Sedangkan terjadi ketidaksignifikansi terhadap uji yang dilakukan perilaku konservasi dan perilaku pembelian hijau terhadap sikap skeptis konsumen pada iklan hijau. Sampel penelitian berjumlah 320 responden yakni mahasiswa yang secara acak tersebar di Portuguese University. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Multiple Regression Analysis. 2. Diana L. Haytko dan Erika Matulich 2008 dengan judul “Green Advertising and Environmentally Responsible Consumer Behaviors: Linkages Examined”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan memiliki sikap yang lebih positif terhadap iklan hijau. Sampel penelitian berjumlah 565 responden yakni mahasiswa jurusan bisnis yang berada di universitas di Florida. Metode yang digunakan adalah Reliability Analysis dan Factor Analysis. 3. Peggy Simcic Brønn dan Albana Belliu Vrioni 2001 dengan penelitian yang berjudul “Measuring Norwegians’ Skepticism to Cause Related Marketing”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel Awareness of companies supporting causes berpengaruh signifikan terhadap Sikap Skeptis masyarakat terhadap pemsaran perusahaan. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 1023 yang dilakukan di Norwegia.

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Hubungan antara Kepedulian Lingkungan terhadap Sikap Skeptis

pada Iklan Hijau DSouza dan Taghian 2005 mengidentifikasi bahwa ketidakpercayaan dari konsumen kadang-kadang ditunjukkan pada perusahaan, produk, inisiatif, atau kampanye iklan hijau. Mereka menyimpulkan bahwa secara umum, konsumen yang lebih peduli lingkungan tidak menganggap suatu iklan hijau itu meyakinkan melainkan sesuatu yang berlebihan. Mereka juga berpendapat bahwa iklan yang benar harus beretika, berdasar hukum, benar, dan jujur juga memberikan informasi kepada masyarakat mengenai aspek-aspek perlindungan lingkungan dari produk yang ditawarkan. Newell, Goldsmith, dan Banzhaf 1998 mencoba untuk membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian lingkungan seorang konsumen, maka semakin besar kemungkinan bahwa ia akan menganggap klaim hijau yang dilakukan suatu produk sebagai klaim yang