Bendrong Lesung Letak Geografis dan Ekosistem

Singa Batu, model dari Ciok Say ini ada bermacam-macam. Tapi yang utama mengikuti dua aliran, yaitu aliran utara dan aliran selatan, Aliran utara yang dimaksud adalah utara sebelah utara Sungai Yang Zi. Bentuknya Garang, badannya tegak, mulutnya persegi, seperti yang kita lihat di kompleks istana kekaisaran di Beijing. Sedangkan aliran selatan adalah yang terdapat di sebelah selatan Sungai Yang Zi, bentuknya lebih bervariasi, lebih luwes, tapi kurang gagah. Aliran selatan inilah yang dominan di klenteng-klenteng di Indonesia, terutama di kota Tangerang termasuk Tay Kak Sie. Bentuk Singa ini aneh sekali, tidak mirip sama sekali dengan wujud singa sebenarnya. Maklum di Tiongkok tidak ada Singa. Bentuk Singa Batu itu diambil dari Anjing Peking Say, yang pada waktu itu merupakan peliharaan kaisar dan hanya di Keraton saja, karena dianggap suci. f. Kota Cilegon

1. Bendrong Lesung

Bendrong Lesung merupakan salah satu kesenian tradisional kota Cilegon yang tumbuh dan berkembang secara turun-temurun di masyarakat sampai sekarang. Kesenian tradisional ini pada awalnya merupakan tradisi masyarakat desa dalam menyambut panen raya, sebagai ungkapan kebahagian atas jerih payah yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil, Bendrong Lesung dalam perkembangannya tidak saja ditampilkan dalam menyambut Panen Raya, namun ditampilkan juga pada acara-acara pesta perkawinan ataupun upacara berbagai macam peresmian.

4. Letak Geografis dan Ekosistem

Posisi Geografis Provinsi Banten berada antara 5°750 - 7°111 LS dan 105°111 - 106°12 BT, dengan luas wilayah 9.160,70 km2. Posisinya sangat strategis sebagai penghubung jalur perdagangan Sumatera - Jawa. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Barat dengan Selat Sunda, serta di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga wilayah ini mempunyai sumber daya laut yang potensial. Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari : a. Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri. b. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan. Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil. c. Kawasan Banten sekitar Gunung Halim-Kendeng hingga Malingping, Leuwi-dmar, Bayah berupa pegunungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. d. Banten Bagian Barat Saketi, DAS Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang - Aseupan dan Pulosari sampai DAS Ciliman - Paandeglang dan Serang bagian Barat yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan intensifikasikan. e. Ujung Kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa Rhini Sondaicus. f. DAS Cibaliung - Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum dimanfaatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya berupa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produktif.

5. Iklim dan Curah Hujan