d. Banten Menjadi Propinsi
Provinsi ini dulunya bagian dari provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-undang no.23 tahun 2000. Wilayahnya
mencakup sisi barat dari Provinsi Jawa Barat, yaitu Serang, Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Tangerang dengan Ibu Kota Serang.
Tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PBB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000
dilakukan peresmian Propinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah propinsi sementara waktu itu sebelum
terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten pertama. Propinsi Banten terletak pada koordinat 5°750 - 7°111 LS dan 105°111 -
106°12 BT dengan Ibukota Propinsi adalah Serang. Luas wilayahnya mencapai 9.160,70 km2 dengan jumlah penduduk 7. 451.300 Jiwa 2003
Ragam suku bangsa yang mendiami propinsi ini diantaranya: suku Banten, Sunda, Baduy, Jawa, dan Lampung, dan lain-lain. Adapun penyebaran agama yang
dianut oleh masyarakat Banten adalah; Agama Islam 96,6, Kristen 1,2, Katolik 1, Budha 0,7, dan Hindu 0,4. Bahasa komunikasi sehari-hari yang
digunakan dalam masyarakat antara lain Bahasa Indonesia, Jawa-Banten, Sunda, dan Jawa.
2. Objek Pariwisata Propinsi Banten
Keindahan tak selamanya beriringan dengan rasa puas penikmatnya. Begitu pula wajah pariwisata di Banten. Di samping keindahan dan pesona alam yang
menjanjikan, kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata pun kerap membuntuti kekecewaan para wisatawan. Hal ini diakui benar oleh Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi Banten, H Sulaiman Affandi. Menurutnya, lemahnya pariwisata Banten karena belum tersedianya infrastruktur yang memadai bagi wisatawan.
Kalau saja itu diperhatikan, arus wisatawan ke Banten akan deras melebihi derasnya ke obyek wisata di luar Banten, katanya. Karena Banten jaraknya sangat
dekat dengan Jakarta, perkampungan orang-orang berduit yang membutuhkan kenyamanan dan ketenangan.
Republika minggu 24 Nopember 2002 hal 14
Sebenarnya Banten memiliki banyak sekali objek pariwisata yang sangat menarik dan mengesankan, bila ditinjau dari letak geografisnya, objek pariwisata
terbentang dari utara Banten hingga ke selatan. Diantaranya ada yang terdapat paling ujung barat dari propinsi Banten.Secara garis besar pengembangan sektor pariwisata
Banten terbagi dalam empat kawasan yaitu :
a. Kawasan Pantai Barat : wilayah Anyer, Labuan Carita dan
Tanjung Lesung. b.
Kawasan Wisata Ziarah : Kompleks Banten Lama, Pelabuhan Karangantu, Kabupaten Serang, Cikadueun-Caringin, Kabupaten
Pandeglang. c.
Kawasan Wisata Pantai Selatan meliputi Binuangeun dan Sawarna.
d. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon : Kawasan ini tergabung
dengan pulau-pulau kecil lainnya seperti Pu1au Panaitan, Handeu- leum dan Pulau Peucang.
1. Objek wisata alam dan pantai
a Pantai Anyer Daya tarik pantai Anyer diantaranya pesona menara Mercusuar, terletak di
tepi jalan raya yang menghubungkan ke berbagai kawasan wisata Pantai Carita, di Desa Tambang Ayam, 35 km dari Kota Serang. Menara ini dibangun pada
tahun 1885. Sepanjang pantai di sekitar menara sering dipergunakan untuk perlombaan mancing Selat Sunda setiap tahun. Pantai Anyer dilengkapi dengan
fasilitas rekreasi dan akomodasi resort wisata Mambruk, Hotel Sol Elite Marbella, dan Krakatau Country Club, yang menyediakan sarana olahraga, restoran, pemandian air
laut yang bersih, motor boat dan peralatan selam dengan pelayanan eklusif. Banyak pula rumah makan serta warung-warung di sepanjang pantai yang menyediakan
makanan dan aneka souvenir.
Cagar Alam Pulau Dua Pulau Burung
Daya tarik obyek wisata ini ialah bunga karang dan berbagai jenis ikan dan burung. Luas pulau 30 ha. Pada setiap bulan April sampai dengan bulan Agustus,
pulau ini didatangi ribuan burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Tidak kurang dari 40.000 ekor burung penerbang jarak jauh dari Asia, Australia dan
Afrika pernah datang ke pulau ini.Mencapai ke lokasi bisa dengan motor boat atau perahu layar dalam waktu 15-30 menit melalui Desa Sawah Luhur Kecamatan
Kasemen. Daerah sekitar pulau dilengkapi jaringan telekomunikasi, jaringan lstrik dan sarana air bersih.
c Pantai Carita Pantai Carita memiliki panorama alam yang indah, pantai yang landai
dengan ombak kecil. Di sepanjang pantai kerapkali menjadi tempat berbagai atraksi wisata seperti Festival Krakatau. Sebagian besar kawasan dipenuhi villa
dan bungalow milik pribadi. Fasilitas jalan menuju ke lokasi melalui jalan negara dan propinsi yang dilengkapi dengan jaringan telekomunikasi, listrik dan air besih
yang memadai.
d Pantai Tanjung Lesung
Memiliki panorama pantai yang alami dan indah berpasir putih serta karang yang unik. Suasana dan kondisi kawasan wisata andalan Kabupaten Pandeglang ini
cocok untuk kegiatan olahraga air snorkling, diving dan jetsky. Terletak di sebelah Barat wilayah Pandeglang. Kondisi air tenang dan jernih. Di bagian Utara
dari tanjung merupakan daerah perbukitan yang tidak
begitu curam. Di sini terdapat bagian laut yang menjorok ke pantai dan membentuk lagoon, bagian air laut membentuk seperti danau membentuk seperti
danau seluas 12 ha dan kedalaman sampai 5 meter dengan kondisi air yang tenang. Menuju lokasi melalui jalan Negara dan jalan Propinsi yang mulus. Dilengkapi
jaringan telekomunikasi dengan fasilitas layanan telekomunikasi interlokal dan internasional SLI, jaringan listrik dan sarana air bersih.
e Pantai Karangbolong
Pantai Karangbolong yang terlertak 50 Km dari kota Serang atau 140 Km dari kota Jakarta, berada di pinggir Jalan Raya Anyer - carita, merupakan kawasan rekreasi
pantai dimana terdapat sebuah karang besar yang tengahnya berlubang secara alamiah dengan posisi menghadap ke laut lepas. Kemungkinan besar karang bolong ini terjadi
karena letusan gunung Karakatau pada tahun 1883. Di bagian puncaknya terdapat kupel peninjauan dan hutan mini sebagai tempat beristirahat dan sambil menikmati
pemandangan laut lepas.
f Pemandian Air Panas Batukuwung
Terletak di kaki gunung Karang, tepatnya di desa Citasuk Kecamatan Padarincang,
dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan sekitar 35 Km ke selatan kota Serang, atau dapat juga melalui jalur Anyer - Cinangka - Batukuwung. Di tempat ini Anda
bisa menikmati mandi air panas beryodium tinggi. tanpa belerang atau mandi air
dingin serta kolam renang. Atau dapat pula
berekreasi disekitarnya untuk menikmati kesegaran alam lingkungannya yang masih segar.
g Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan cagar alam dan suaka margasatwa, terdiri dari gugusan Pulau Peucang; Handeuleum dan Panaitan dan gunung Honje.Ciri
khas dan kekayaan taman nasional ialah menjadi tempat berkembang berbagai jenis satwa liar yang dilindungi. Seperti badak bercula satu, rusa, mancak, banteng,
primata, babi hutan, kucing, rase, lemur dan aneka jenis burung. Menuju ke lokasi bisa lewat darat melalui Kecamatan Panimbang batas timur taman nasional
menyusuri jalan propinsi. Atau lewat laut, menuju Pulau Peucang, Handeuleum dan Pulau Panitan. Kawasan ini dilengkapi jaringan telekomunikasi, listrik dan air bersih
dengan akomodasi penginapan Tamanjaya, penginapan Flora dan penginapan fauna Pulau Peucang, Penginapan Handeuleum Pulau Handeuleum. Juga tersedia
akomodasi jasa informasi, pemandu wisata dan fasilitas kapal kecil.
h Mercusuar Anyer Kidul
Mercusuar setinggi 75.5 M dengan 18 lantai ini dibangun pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Gunung Krakatau meletus. Dinding baja setebal 2,5 Cm pada
lantai II dan 12 Mercusuar ini terdapat lubang setebal 2m. Dalam sejarah Indonesia, Anyer Kidul sangat dikenal karena Gubernur Jendral Daendels pada tahun 1811
mengawali pembangunan jalan di Pulau Jawa sepanjang 1.000 Km dimulai dari Anyer Kidul ini sampai Panarukan ujung Timur Jawa Timur.
i Pulau dan Anak Gunung Krakatau
Pulau dan Anak Gunung Krakatau merupakan panorama gunung berapi yang masih aktif. Pantai di sekitar Gunung Krakatau landai dan bersih dengan
hamparan pasir yang indah. Kawasan ini cocok untuk pengembangan Wisata Bahari dan olahraga air seperti diving dan lain-lain.
2 Objek Wisata Sejarah dan Budaya
a Mesjid Agung Banten
Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu
Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M Mesjid ini letaknya Cuma 10 km dari Serang dan dapat dicapai dengan berbagai kendaraan darat, baik kendaraan bermotor
maupun kereta api. Obyek wisata ini bisanya dipadati pengunjug pada hari-hari besar keagamaan Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha
dan Maulud.
Di bagian selatan mesjid ini terletak sebuah bangunan tambahan yang disebut Tiyamah, yang dibangun dengan gaya arsitektur Belanda kuno oleh Hendrik Lucas
Cardeel, seorang
arsitektur Belanda
beragama Islam.
Di halaman depan Masjid berdiri dengan megah sebuah menara yang dibangun antara tahun 1560-1570 KC Crucq dengan model konstruksi padat dan tangga naik
menyerupai goa,
yang dibangun
dengan bantuan
Cek Ban
Cut,
seorang Arsitek bangsa Mongolia.
b Keraton Surosowan
Letaknya berdekatan sekali dengan Masjid Agung Banten, menghadap ke Utara. Bangunan Keraton tersebut saat ini sudah hancur, yang masih nampak
hanyalah sisa-sisa berupa pondasi, sisa-sia bangunan kolam pemandian keluarga sultan yang dikenal dengan sebuah Pancuran emas, dan bekas sebuah
kolam pemandian keluarga Sultan yang dikenal dengan pancuran emas, dan sebuah kolam
taman dengan sebuah bangunan bale kambangnya.
c Museum Situs Kepurbakalaan Banten
Musium ini menyimpan seluruh benda purbakala dan benda-benda budaya Banten Lama. Musium ini berada persis di depan Masjid Agung Banten. Selain
dipergunakan untuk menyimpan benda-benda sejarah, musium ini juga sering digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan menambah wawasan
pengetahuan masyarakat.
d Meriam Ki Amuk
Meriam yang berhasil direbut dari pemerintahan Belanda ini merupakan yang pertama dimiliki Sultan Banten. Pada bagian atas moncong meriam ini terdapat
prasasti dengan hurup Arab, yang bunyinya: Akibatl Khairisalamtul Imani. Dan menunjuk pada tahun caka 1450.
e Keraton Kaibon
Kaibon berasal dari kata Ka-Ibu-an, yang mengandung arti bahwa Keraton ini diperuntukan bagi Ibunda Sultan. Pada saat Sultan Muhammad Rafiudin
seharusnya sudah memimpin untuk menggantikan pemerintahan ayahnya yang mangkat yaitu Sultan Muhammad Syafiudin, ketika itu beliau masih berusia 5 bulan,
sehingga untuk melanjutkan pemerintahan Banten pada waktu itu, Ibunda Sultan Rafiudin yang bernama Ratu Asiyah menggantikan kedudukan putra mahkota sampai
Sultan dewasa. Oleh karena itulah maka Keraton ini dinamakan Kaibon. Letaknya kurang lebih satu Km sebelum masjid Agung Banten, atau tepatnya berlokasi di
kampung Kroya. Bersamaan dengan penghapusan Kesultanan Banten tahun 1813, Keraton Kaibon ini dibongkar oleh pemerintah Hindia Belanda di bawah pimpinan
Daendels, batu bata dan bahan – bahan bangunan lainnya masih bisa dipakai di boyong ke kota Serang untuk dimanfaatkan membangun kresidenan, kabupaten dan
beberapa gedung lainnya. Sehingga yang ada kini hanyalah puing – puing reruntuhan keraton kaibon.
f Klenteng China
Klenteng yang dibangun pada masa awal kerajaan Banten ini berada lebih kurang 50 m disebelah barat benteng Speelwijk. Klenteng yang diperkirakan tertua di
Indonesia ini selain digunakan untuk beribadah bagi umat Budha, juga sering dimanfaatkan pengunjung dai berbagai kota besar di Indonesia untuk mencoba
membaca peruntungan hidupnya.
g Tasikardi
Tasikardi atau danau buatan Tasik = Danau, Kardi = buatan yang terletak tidak jauh dari mesjid Agung Banten dan dibangun pada masa pemerintahan Sultan
Maulana Yusuf ini, kini banyak dikunjungi wisatawan baik yang ingin berekreasi maupun yang ingin melihat sisa-sisa kejayaan masa lalu. Danau seluas 5 Ha yang
seluruh dasar alasnya dilapisi dengan ubin bata ini di tengahnya terdapat sebuah pulau berbentuk segi empat, yang pada masa kejayaanya dulu di gunakan sebagai
tempat rekreasi keluarga sultan. Pada masa itu, air Tasikardi ini selain di gunakan untuk mengairi pesawahan yang ada di sekitarnya, juga dimanfaatkan untuk keperluan
seisi keraton Surosowon melalui pipa-pipa di dua tempat penyaringan yang dikenal dengan sebutan pengindelan Abang penyaringan Merah dan Pengindelan Putih
penyaringan Putih.
h Pelabuhan Karangantu
Di Pelabuahan ini, pada bulan Oktober atau Nopember pesta Raut Laut. Selain sebagai adat nelayan, pesta laut tersebut sekaligus untuk mengenang kejayaan
masa lalu, karena pada abad ke XIV Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang paling ramai sebelum Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia. Pada jamannya, pelabuhan
terbesar di Kabupaten Serang ini banyak disinggahi kapal-kapal Persia, Cina, Arab, Portugis, Inggris dan Belanda yang mengadakan hubungan dagang dengan Kesultanan
Banten.
i Baduy Rawayan
Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan cagar budaya Pegunungan Kendeng, seluas 5.101,85 ha di daerah Kanekes. Daerah ini dikenal sebagai
wilayah tanah titipan, yaitu tanah titipan dari nenek moyang yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak, tidak boleh diakui sebagai
hak milik pribadi.
Suku Baduy merupakan suku asli banten yang masih menjaga tradisi anti modernisme. Setiap Bulan April sampai Mei daerah Baduy tertutup bagi orang luar
yang hendak berkunjung. Saat itu sedang diadakan upacara adat Kawalu, semacam hari raya besar keagamaan bagi masyarakat Suku Baduy Rawayan dan Ngalaksa.
Menuju ke lokasi melalui jalan Kabupaten sampai ke Leuwidamar, dilanjutkan melalui jalan setapak sejauh 10 km dari kampung Ciboleger, Desa Cibungur dengan
kondisi jalan berbukit dan curam.
3. Kesenian dan Kebudayaan Propinsi Banten