Strategi Kreatif KONSEP PERANCANGAN

menempatkan pariwisata dan kebudayaan Propinsi Banten sebagai pariwisata yang menarik, dan kebudayaan yang unik.

C. Strategi Kreatif

Propoinsi Banten yang tergolong baru diantara propinsi – propinsi yang ada di Indonesia adalah memiliki banyak sumber daya alam yang belum terkelola dengan baik dan juga objek pariwisata yang sebenarnya sangat menarik jika dikelola dan dipromosikan dengan tepat. Sesuai dengan tugas pokok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten yaitu : 1. Merumuskan rencana strategis pembinaan dan promosi pariwisata 2. Merumuskan kebijakan dibidang promosi Kebudayaan dan pariwisata 3. Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan dinas kebudayaan dan pariwisata 4. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan dibidang kebudayaan dan Kepariwisataan kepada Gubernur sebagai bahan kebijakan dan atau pembuatan keputusan dibidang promosi 5. Merumuskan kebutuhan pegawai dibidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku 6. Mengadakan hubungan kerjasama dengan unit kerja pemerintah maupun swasta dibidang pembinaan dan promosi kebudayaan dan Kepariwisataan 7. Memberikan masukan kepada gubernur bagi pengangkatan pegawai dalam jabatan tertentu dalam lingkungan dinas sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Melaksanakan tugas dekonsentrasi dan pembantuan 9. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang ada di Propinsi 10. Mengendalikan anggaran dinas 11. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan dinas 12. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas dinas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah 13.Melaksanakan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Disparda Prov Banten . Untuk merumuskan rencana strategis pembinaan dan promosi pariwisata, pertimbangan yang diambil dalam pembuatan promosi periklanan Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten berdasarkan rumus AIDCA yaitu attention, Interst, desire, conviction, dan action Rhenald Kasali, 1992 : 11 . Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur – unsur pendukung desain secara keseluruhan dalam menentukan bentuk visual adalah sebagai berikut : 1. Konsep Verbal Konsep Verbal meliputi naskah kepala berita Headline , teks Body Copy , Slogan Keyword . a. Kepala Berita Headline Headline yang juga sebagai kepala berita pesan, headline merupakan copy yang paling penting, dengan kalimat yang terdiri dari beberapa kata saja, ia harus mampu membuat audience tertarik pada tema atau produk yang ditawarkan pada iklan ini. Headline digunakan sebagai penangkap perhatian utama eye catcher untuk menggugah kesadaran konsumennya Bedjo Riyanto, 2000 : 21 . b. Teks Body Copy Kegunaannya yakni memberikan uraian secara terperinci mengenai Informasi dari setiap objek pariwisata dan kebudayaan atau kesenian tradisional yang terdapat di propinsi Banten. c. Slogan Keyword Slogan adalah baris kalimat penutup the pay – off line , hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra perusahaan. Slogan dari Pariwisata Banten adalah “ The Future Tourism” . 2. Konsep Non Verbal a. Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata – kata Dendi Sudiana, 1996 : 37 . Ilustrasi dalam hal ini termasuk foto, dan rancang grafis yang membantu menciptakan kesan indah, unik dan menarik. Foto adalah rekaman visual suatu peristiwa yang diambil dengan kamera dan berlangsung cepat dan tepat. Dengan menggunakan foto produk yang kita tawarkan bisa dilihat secara langsung oleh para khalayak, dengan foto iklan yang kita tampilkan terasa lebih eksklusif dan elegan. b. Typografi Typografi adalah seni mengatur setting dan pengaturan huruf type dan kemudian mencetaknya Rhenald Kasali, 1995 : 90 . Typografi yang baik mengarah pada keterbacaan, dan kemenarikan dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. Frank Jefkins, 1996 : 248 . Perencanaan typografinya harus mempertimbangkan karakteristik huruf yang sesuai dengan gaya audience, sedangkan pertimbangan lain adalah segi keindahan dan keterbacaannya. Jenis typografi yang digunakan adalah jenis huruf yang dapat menciptakan kesan kreatif dan dinamis. Arial adalah jenis font yang simple, mudah dibaca dapat terkesan formal tapi tidak terlalu serius atau ilmiah sehingga cocok untuk memberikan teks informasi pada sebuah media promosi. Flexure merupakan font dekoratif yang masih simple disini memberikan kesan tegas teks BANTEN tapi tidak kaku dan bersifat lebih dinamis. Crackhouse merupakan dekoratif font dengan efek pecah yang memberikan kesan atraktif jenis ini dapat menarik konsumen pada media promosi tertentu. Smudger LET font yang memiliki keunikan dan memberikan kesan gesit dan lincah. Ignacious font dengan lekukan yang memberikan kesan klasik tapi mudah dibaca.Typografi yang digunakan dalam pembuatan media promosi Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten adalah : · Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ · Flexure ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ · Crackhouse ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ · Smuudger LET ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ · Ignacious ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ c. Warna Penggunaan warna dalam konsep perencanaan promosi ini diambil berdasarkan warna – warna yang sudah ada dalam logo propinsi Banten yang memiliki arti tersendiri dari tiap – tiap warna, warna tersebut adalah : · Merah : melambangkan keberanian · Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana · Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran · Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati · Abu-abu : melambangkan ketabahan · Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan · Hijau : melambangkan kesuburan · Coklat : melambangkan kemakmuran Logo Propinsi Banten Dari acuan warna – warna tersebut, dalam konsep desain media promosi pariwisata ini menggunakan warna yang tenang dan lembut, dari warna pokok yang telah ada. Warna – warna yang dominan adalah : Green, C 100 M 0 Y 100 K Autumn Orange, C 0 M 40 Y 80 K 0 d. Tata Letak layout Layout adalah tata letak yaitu mempunyai arti kesatuan yang utuh dan terpadu dari komponen tipografi, ilustrasi, warna, tanda – tanda identifikasi yang ditempatkan dan disusun pada halaman. Ada 5 lima prinsip dasar desain : e. Keseimbangan Balance Penataan unsur –unsur untuk mencapai suatu kesan kasatmata visual image atau penyebaran yang menyenangkan. f. Lawanan contrast Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang berbeda – beda dalam rangka menarik perhatian dan keterbacaan. g. Perbandingan proportion Pertalian antara objek dan latar belakang yang keduanya tampak dan saling berinteraksi. h. Alunan Pirsa gaze-motion Perataan judul, ilustrasi, naskah, dan tanda – tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam pengurutan paling logis. i. Kesatuan unity Berbagai mutu keseimbangan, lawanan, perbandingan, dan alunan pirsa, digabungkan untuk pengembangan kesatuan pikir, penampilan, dan reka bentuk tata letak design in the layout . Dendi Sudiana, 1986 : 29 Semua elemen – elemen pokok dalam layout iklan media cetak seperti naskah teks copy dan ilustrasi memerlukan suatu cara pengorganisasian untuk mencapai suatu kesatuan hubungan unity agar pesan message iklan dapat disampaikan secara efektif dan estetik. Bedjo Riyanto, 2000 : 26 . Dalam merumuskan dan menentukan ide tema pokok yang akan kita sampaikan dalam iklan, harus didasarkan pada satu central theme saja. Hal ini berdasar pada kenyataan bahwa daya ingat manusia sangat terbuka, dan dengan menggunakan satu tema pokok saja memungkinkan pesan yang disampaikan akan lebih diingat oleh konsumen. Dan kenyataan membuktikan bahwa strategi promosi yang sukses selalu menggunakan satu tema pokok saja. Setelah strategi kreatif ini disusun dan diketahui ide atau tema pesan apa yang akan disampaikan maka selanjutnya adalah bagaimana kita menyampaikannya kepada konsumen pesan tersebut sehingga dapat diterima dan menghasilkan respon konsumen sesuai yang diterima. Cara penyampaian tema atau pesan iklan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan Rasional Tema atau pesan disampaikan dengan menampilkan figur produk, data fungsional dengan sisi praktis, menguraikan fakta - fakta tentang produk dengan informasi yang lugas dan jujur. 2. Pendekatan Emosional Tema dan pesan disampaikan melalui sentuhan perasaan atau emosi konsumen. Cara pendekatan ini sama sekali tidak mementingkan ciri figure atau fakta – fakta tentang produk, tetapi lebih mementingkan pada pesan – pesan yang sedikit berlebihan. Dan memanjakan perasaan atau tergiur pada pesan yang disampaikan tersebut.

D. Perencanaan Media