commit to user 32
Tabel 7 . Distribusi Akseptor Berdasarkan Kejadian Amenorea Sekunder
Amnorea Sekunder Frekuensi
Persentase Positif
32 59,3
Negatif 22
40,7
Jumlah
54 100
Sumber : Data primer pada bulan April-Mei 2010
Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui kejadian amenorea sekunder pada 54 akseptor dimana sebanyak 32 akseptor 59,3
mengalami amenorea sekunder positif, sedangkan 22 akseptor 40,7 lainnya mengalami amenorea sekunder negatif tidak mengalami amenorea
sekunder.
B. Analisis Bivariat
1. Hubungan Karakteristik Akseptor Kontrasepsi DMPA dengan Kejadian Amenorea Sekunder
Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Independensi Kai Kuadrat, dapat diperoleh hubungan antara karakteristik akseptor yang
meliputi usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, paritas, dan berat badan akseptor dengan kejadian amenorea sekunder.
commit to user 33
Tabel 8 . Hubungan Karakteristik Akseptor Kontrasepsi DMPA dengan
Kejadian Amenorea Sekunder
Amenorea Sekunder Jumlah
Nilai p
positif negatif
n n
n Usia
21-25 tahun 8
15 10 18 18 33
26-30 tahun 13 24
8 15 21 39 0,231
31-35 tahun 11 20
4 7
15 28
Pendidikan
Lulus SD 5
9 3
6 8
15 Lulus SLTP
10 18 8
15 18 33 0,967 Lulus SLTA
16 30 10 18 26 48
Lulus PT 1
2 1
2 2
4
Pekerjaan
IRT 21 37
16 30 37 68 Karyawan
7 13
4 7
11 20 1,000 Wiraswasta
4 7
2 4
6 11
Paritas
Primipara 13 24
10 18 23 42 0,724 Multipara
18 33 13 25 31 58
Berat Badan
50,5 kg 15 28
14 26 29 54 0,225 ≥50,5 kg 17 31 8 15 25 46
commit to user 34
Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa karakteristik akseptor seperti usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan berat badan akseptor tidak
memiliki hubungan yang bermakna secara statistik p 0,05 terhadap kejadian amenorea sekunder.
2. Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi DMPA dengan Kejadian
Amenorea Sekunder
Lama pemakaian kontrasepsi DMPA dan kejadian amenorea sekunder dinyatakan dalam bentuk tabel dan diagram yang menyatakan distribusi
frekuensi dan arah hubungan dari kedua variabel yang diteliti.
Tabel 9 . Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi DMPA dengan
Kejadian Amenorea Sekunder
Amenorea Sekunder Jumlah
Nilai p
Positif Negatif
n n
n Lama
Pemakaian bulan
3-12 7
13 13
24 20
37
13-23 11
21 4
7 15
28 0,021
≥ 24
14 26
5 9
19 35
Jumlah 32
60 22
40 54
100
commit to user 35
13
24
21
7
26
9 5
10 15
20 25
30
P e
rs e
n ta
se
3--12 13--23
≥ 24
Lama Pemakaian Bulan
Amenorea Sekunder Positif
Amenorea Sekunder Negatif
Gambar 3
. Grafik Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi DMPA dengan Kejadian Amenorea Sekunder
Berdasarkan tabel 9, diperoleh nilai signifikan yang didapat p = 0,021 p 0,05, sehingga H
ditolak dan hipotesis kerja H
1
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lama
pemakaian kontrasepsi DMPA dengan kejadian amenorea sekunder. Berdasarkan gambar 3, diperoleh informasi bahwa kejadian amenorea
sekunder semakin meningkat seiring dengan lama pemakaian kontrasepsi DMPA. Kejadian amenorea sekunder paling banyak dialami akseptor yang
memakai kontrasepsi selama ≥ 24 bulan yaitu sebesar 26, dan paling
sedikit dialami oleh akseptor dengan pemakaian kontrasepsi selama 3-12 bulan sebesar 13.
commit to user 36
C. Analisis Regresi Logistik