commit to user 17
meliputi tes kehamilan dan pemeriksaan laboratorium Wiknjosastro dkk eds, 2006.
4. Hubungan Lama Pemakaian DMPA dengan Amenorea Sekunder
Mekanisme kerja utama DMPA adalah menghambat terjadinya ovulasi Albertazzi et al., 2006. Berdasarkan mekanisme farmakokinetiknya,
DMPA mengandung obat MPA Medoxyprogesterone Acetate yang dilepaskan secara perlahan ke dalam serum darah. Kadar MPA ini
dipertahankan sebesar 1,0 ngml selama tiga bulan dan setelah itu mengalami penurunan. MPA yang bersirkluasi dalam darah mampu
menekan pembentukan gonadotropic releasing hormone GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat pelepasan lonjakan LH di hipofisis.
Penghambatan ini menimbulkan kegagalan ovulasi dan akhirnya tidak terjadi siklus menstruasi amenorea. Selain itu, tidak adanya ovulasi
mengakibatkan kadar progesteron dalam serum tetap rendah yaitu kurang dari 0,4 ngml. Estradiol serum juga tetap dipertahankan rendah sebesar 50
pgnl selama 3 bulan pemakaian DMPA akibat tidak meningkatnya kadar FSH secara simultan Kaunitz, 2001. Kadar estradiol yang rendah dalam
jangka lama dapat menghambat pertumbuhan jaringan endometrium yang melapisi uterus, sehingga timbul atrofi Hefner dan Schust, 2006;
Albertazzi and Steel, 2006.
commit to user 18
Menurut Boroditsky et al. 2000, amenorea sekunder merupakan gangguan menstruasi yang sering dikeluhkan peserta kontrasepsi DMPA.
Kondisi amenorea ini dilaporkan terjadi setelah tiga bulan pemakaian sebesar 30, kemudian menjadi 55 pada akhir satu tahun pemakaian
dan akhirnya menjadi 68 setelah dua tahun pemakaian DMPA. Selain itu, menurut Hartanto 2003, efek pemakaian kontrasepsi DMPA terhadap
amenorea bertambah besar seiring dengan lamanya waktu pemakaian. Pemakaian DMPA sebagai kontrasepsi hormonal tidak menimbulkan
efek permanen terhadap fertilitas kesuburan. Akan tetapi, kembalinya kesuburan pada wanita menjadi tertunda karena terkait dengan lama
pemakaian kontrasepsi tersebut Kaunitz, 2001. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh McGee 1997 menunjukkan bahwa tidak diperoleh hasil
yang signifikan antara kondisi amenorea pada akseptor kontrasepsi DMPA dengan penurunan densitas massa tulang Bazargani and Fardyazar, 2006.
commit to user 19
B. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.
Skema kerangka pemikiran Keterangan :
= menunjukkan faktor-faktor yang saling terkait = menunjukkan faktor lain yang secara tidak langsung
berpengaruh Atrofi endometrium
Lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA Depot
Medroxyprogesterone acetate
Estradiol dipertahankan dalam kadar rendah
Tidak terjadi ovulasi Penghambatan GnRH di
hipotalamus
Tidak terjadi lonjakan LH
Bila 3 bulan disebut amenorea sekunder
Kadar MPA tinggi dalam serum
Tidak terjadi menstruasi Faktor lain :
- Kehamilan - Laktasi
- Adanya gangguan sistem
endokrin - Anoreksia nervosa
- Latihan fisik berat - Stres emosional
- Obesitas Kadar FSH tetap dan tidak
mengalami kenaikan secara simultan