commit to user 56
langsung ke dalam atau mengalir langsung ke saluran air hujan ke sungai terdekat. Penanganan air lindi dengan eksisting yang ada masih cukup memadai, hanya
diperlukan perbaikan konstruksi kolam yang ada. Untuk penyalurannya menggunakan paritsaluran drainase yang dibangun di sekitar area penumpukan
dan dialirkan kolam lindi yang ada. Kolam lindi dapat diberikan tumbuhan Eceng Gondok dan tumbuhan lainnya yang dapat berfungsi menetralisir dan
mendegradasi kandungan pencemar pada air lindi.
7. Tata Guna Lahan
Permukaan bumi mempunyai lingkungan fisik yang beragam dengan berbagai unsur dan variasi pembentuknya. Unsur-unsur pembentuk lingkungan
fisik tersebut meliputi faktor relief, litologi, stratigrafi, dan struktur perlapisan batuan atau keadaan geologinya. Keadaan unsur-unsur pembentuk permukaan
bumi yang beragam tersebut bekerja dalam suatu proses geomorfologi yang menghasilkan aspek bentuk lahan. Bentuk lahan adalah bentukan alam di
permukaan bumi, khususnya di daratan yang terjadi karena proses pembentukan tertentu atau melalui serangkaian evolusi tertentu pula Ardyansyah, 2003.
Pendekatan geomorfologi yang dikaitkan dengan kajian air tanah dangkal dikemukakan oleh Todd 1989 bahwa faktor litologi, struktur geologi dan
stratigrafi merupakan informasi penting dalam evaluasi sumberdaya air tanah. pendapat yang sama juga disampaikan oleh Sutikno 1992 bahwa faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap ketersediaan air sebagai sumber penyedia air bersih adalah iklim, geomorfologi, hidrologi, hidrologi, vegetasi, dan penggunaan lahan.
commit to user 57
Topografi merupakan gejala kenampakan bumi karena adanya gaya alam dari luar bumi yang terdapat dalam suatu daerah. Kelurahan Mojosongo
merupakan dataran yang berombak sehingga mengakibatkan adanya kemiringan. Distribusi kemiringan lahan di Mojosongo tergolong 25-40 . Areal TPA Putri
Cempo merupakan lokasi tandus, pegunungan berbukit dan tebing yang terjal, merupakan tanah kosong, tidak subur, dan bukan kawasan lindung flora dan fauna
Badan Pusat Statistik Surakarta, 2012. Irma 1998 mengemukakan bahwa sifat tanah di sekitar TPA Putri Cempo tergolong dalam jenis tanah alluvial yang
berwarna coklat keabu-abuan, tekstur lempung, konsistensi teguk lembab, plastis basah, dan kering keras, selain itu tingkat permeabilitasnya rendah dan
kepekaan terhadap erosi besar. Kelurahan Mojosongo terletak pada ketinggian 92 meter dari permukaan
air laut dengan luas wilayahnya 532.927 Ha DKP Kota Surakarta, 2012. Kondisi hidrologi di daerah TPA Putri Cempo terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air
permukaan berupa air sungai yang airnya berasal dari mata air maupun dari air hujan serta air saluran. Aliran air permukaan di sekitar TPA Putri Cempo berasal
dari air hujan dan mengalir pada sungai-sungai kecil dimana sungai tersebut pada musim kemarau kering. Di musim penghujan, sungai kecil menampung air hujan
dari permukaan dan diteruskan mengalir ke sungai Bengawan Solo. Sedangkan saluran kecil airnya berasal dari hasil pembuangan dan bekas cucian yang berasal
dari rumah tangga domestic maupun warung-warung makan dan toko. Kondisi air tanahnya tergolong dalam. Kedalaman air tanah di sekitar TPA Putri Cempo
mencapai 35 meter Indarto, 2007.
commit to user 58
B. Kerangka Berpikir
Sampah adalah suatu bahan terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomis.
Selain itu, sampah merupakan bahan buangan yang berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, khususnya pencemaran air tanah. Pembuangan
akhir merupakan tahap terakhir dalam pengelolaan sampah. Tempat Pembuangan Akhir TPA Putri Cempo Surakarta masih menggunakan sistem pembuangan
terbuka, sistem ini banyak menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan terutama pada pemukiman sekitar TPA. Jenis sampah yang dibuang ke TPA
berupa sampah organik maupun anorganik. Sampah organik yang tertimbun akan mengalami proses dekomposisi, salah satu hasil dekomposisi yang berupa cairan
disebut air lindi
leachate
yang dapat menimbulkan pencemaran air tanah maupun air permukaan.
Air lindi merupakan salah satu hasil dekomposisi sampah di sekitar TPA. Keberadaan air lindi yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari akuifer dan
sumber air minum, serta membahayakan kesehatan dan lingkungan karena air lindi mengandung mikroba patogen, logam berat dan jenis lainnya. Air limbah
yang dibiarkan akan mempunyai efek samping yang merugikan manusia, yaitu membahayakan kehidupan manusia karena dapat membawa penyakit, merugikan
dari segi ekonomi karena dapat menimbulkan kerusakan pada benda atau bangunan, tanaman maupun peternakan, serta merusak ekosistem, yakni
membunuh kehidupan yang ada pada perairan. Air lindian dari sampah cepat atau lambat akan mencapai akuifer tanah dan menyebar mengikuti pola penyebaran air