commit to user 108
D. Tingkat Degradasi Kualitas Air Tanah di Sulurejo dan Randusari
Berdasarkan KepMenLH No. 115 Tahun 2003, Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air kualitas air yang menunjukkan kondisi cemar atau
kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan. Penentuan status mutu air dilakukan untuk
mengetahui tingkat degradasi air tanah di Desa Sulurejo dan Desa Randusari dengan menggunakan Metode Analisis Indeks Pencemaran IP dan STORET.
Pengelolaan kualitas air diharapkan dapat memberikan masukan pada pengambil keputusan agar dapat menilai kualitas badan air untuk suatu peruntukan serta
melakukan tindakan untuk memperbaiki kualitas jika terjadi penurunan kualitas akibat kehadiran senyawa pencemar.
Tabel 11. Rekapitulasi kualitas air tanah dengan Indeks Pencemaran IP Lokasi sampel
Nilai IP kualitas air
Sumur S1 6.115
cemar sedang Sumur S2
3.184 cemar ringan
Sumur S3 3.257
cemar ringan Sumur S4
5.075 cemar sedang
Sumur S5 5.631
cemar sedang Sumur S6
3.143 cemar ringan
Sumur S7 3.364
cemar ringan
Penentuan kualitas air berdasarkan rekapitulasi nilai Indeks Pencemaran IP di Desa Sulurejo dan Randusari tergolong tercemar ringan dan sedang.
Terdapat tiga sampel air sumur yang bersifat tercemar sedang, yaitu sumur di Sulurejo 1, Sulurejo 4, dan Randusari 1. Berdasarkan data di atas Tabel 11
cukup menjelaskan bahwa keberadaan air lindi hasil luruhan sampah dari TPA Putri Cempo yang merembes ke dalam lapisan tanah telah mencemari air tanah
commit to user 109
dangkal air sumur di sekitar TPA. Adanya zat pencemar tersebut menyebabkan penurunan tingkat kualitas air tanah sehingga air tanah tersebut tidak layak lagi
untuk di konsumsi. Tabel 12. Rekapitulasi kualitas air tanah dengan metode STORET
No Parameter
BM Air
Skor S1
S2 S3
S4 S5
S6 S7
Fisika
1 Bau
- -
- -
- -
- -
2 Rasa
- -
- -
- -
- -
3 Warna
- -
- -
- -
- -
4 Suhu °C
dev 3 5
Padatan total 50
-4 -4
Kimia
6 pH
6.0-9.0 7
DO 6
-2 -2
-4 -4
-4 -2
-4 8
BOD 2
-20 -4
-2 9
COD 10
-8 -4
-2 10 Nitrat
10 11 Sulfat
400 12 Klorida
600 13 Besi Fe
0.30 -2
14 Timbal Pb 0.03
Biologi
15 Coliform fecal 100
-20 -20
-20 -20
-20 -20
-20 jumlah
-54 -22
-24 -32
-34 -22
-24 buruk sedang sedang
buruk buruk sedang sedang
Analisis lain yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat degradasi air tanah adalah metode STORET. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat pencemaran air akibat masuknya air lindi pada saluran perairan umum. Penggunaan metode STORET memberikan keuntungan dalam mengetahui baik
buruknya kualitas badan air untuk suatu peruntukkan, serta dapat diketahui pula parameter yang tidak memenuhi persyaratan baku mutu tertentu Canter, 1977.
Berdasarkan hasil rekapitulasi kualitas air tanah dengan metode STORET Tabel 12 diketahui bahwa kualitas air di Desa Sulurejo dan Randusari tergolong
commit to user 110
tercemar burukberat dan tercemar sedang. Terdapat tiga dari tujuh sampel air sumur yang diuji tergolong tercemar burukberat. Hasil penentuan kualitas air
antara Indeks Pencemaran dan STORET diketahui tidak jauh berbeda, tetapi dengan dua metode ini dapat diketahui bahwa telah terjadi penurunan kualitas air
tanah di sekitar TPA Putri Cempo, khususnya di Desa Sulurejo dan Randusari. Secara umum, air tanah di Desa Sulurejo dan Randusari pada jarak 50-300 dari
TPA sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini juga dapat diketahui dari data analisis Lab Tabel 10 bahwa semua sumur mengandung coliform fekal yang
sangat tinggi dan berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit.
E. Rekomendasi Pengelolaan Air Tanah di Sekitar TPA Putri Cempo