20
untuk menguatkan tegangan keluaran yang sangat kecil hingga kurang dari mili volt, salah satunya sensor Load Cell, hingga ukuran tegangan dalam satuan mili
volt.gambar rangkaian dapat dilihat pada gambar 2.10. agar tegangan dapat terukur secara linier digunakan penguatan sebesar 1000 kali.
2.4 RANGKAIAN INVERTING PENGUAT PEMBALIK
OPERASIONAL AMPLIFIER Konsep Dasar Teori
Defenisi Operasional Amplifier
OP – AMP Operasional Amplifiers pada hakekatnyan merupakan sejenis IC. Didalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa
transistor, resistor dan atau dioda jikalau suatu rangkaian, masukan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan
berbagai operasi matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi, dan sebagainya oleh karena itu IC jenis ini dinamakan penguat
operasi atau operasional amplifier, disingkat OP – AMP. Namun demikian OP – AMP dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
misalnya : sebagai penguat audio, pengaturan nada, osilator atau pembangkit gelombang, sensor circuit, dsb. OP – AMP banyak disukai karena faktor
penguatannya besar 100.000kali. Sejarah perkembangan OP – AMP
Pengembangan rangkaian terpadu IC luar telah ada sejak tahun 1960, pertama telah dikembangkan pada “chip ” silikon tunggal . rangkaian terpadu merupakan
susunan antara transistor, diode sebagai penguat beda dan pasangannya darlington.kemudian tahun 1963 industri semikonduktor Fairchild
21
memperkenalkan IC OP – AMP pertama kali µA 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP –AMP yang lain sebelumnya, dimana tegangan sumber
catu daya dibuat tidak sama yaitu +UCC = +12 V dan –UEE = -6 V, dan resistor inputnya rendah sekali yaitu KW dan gain 3600 VV.
KARAKTERISTIK IDEAL OP –AMP 1. Penguatan tegangan tak terhingga Av = ~ “ penguatan tegangan
bergantung pada tegangan sumber Vcc”. 2. Impedansi input tak berhingga Zin = ~
3. Bandwithnya mendekati tak hingga dengan demikian delay timenya hamper tak ada Bw = ~
∆t = 0 4. Impedansi Out put kecil sekali Zout = 0
5. Vout = 0 jika Vin = 0
2.4.1 Operasi penguat Diferensial
Prinsip kerja penguat diferensial : 1. Pada saat tegangan masukan
= 0 titik
dan terhubung ke
massa , dan besarnya tegangan selisih pada kedua basis 0 pada
kedua kolektor sama besar , dan pada keluaran terjadi perubahan
tegangan pada → ∆
2. Pada saat tegangan masukan 0 titik terhubung ke massa , dan
besarnya tegangan selisih pada kedua basis =
Ada dua kemungkinan kejadian : 1. Bila
berpolaritas positif, maka pada kondisi ini arus kolektor menyebabkan tegangan keluaran
ke arah negatif lebih kecil daripada 0
→ ∆ = negatif