Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT 89S51

7 • Pin 10 sampai 17 Port 3.0 sd Port 3.7 Ini adalah port 3 merupakan saluranbus IO 8 bit dua arah dengan internal pull-ups yang memiliki fungsi pengganti. Bila fungsi pengganti tidak dipakai, maka ini dapat digunakan sebagai port paralel 8 bit serbaguna. Selain itu sebagian dari port 3 dapat berfungsi sebagai sinyal.8 kontrol pada saat proses pemograman dan verifikasi. Bit Fungsi Alternatif P3.0 sebagai RXD alamat B0H; Untuk menerima data port serial P3.1 sebagai TXD alamat B1H; Untuk mengirim data port serial P3.2 sebagai INT0 alamat B2H; Interupsi eksternal 0 P3.3 sebagai INT1 alamat B3H; Interupsi eksternal 1 P3.4 sebagai T0 alamat B4H; Input Eksternal waktupencacah 0 P3.5 sebagai T1 alamat B5H; Input Eksternal waktupencacah 1 P3.6 sebagai WR alamat B6H; Jalur menulis memori data eksternal P3.7 sebagai RD alamat B7H; Jalur membaca memori data eksternal • Pin 18 dan 19 Ini merupakan masukan ke penguat osilator berpenguat tinggi. Pada mikrokontroler ini memiliki seluruh rangkaian osilator yang diperlukan pada serpih yang sama on chip kecuali rangkaian kristal yang mengendalikan frekuensi osilator. Karenanya 18 dan 19 sangat diperlukan untuk dihubungkan dengan kristal. Selain itu XTAL 1 dapat juga sebagai input untuk inverting oscilator amplifier dan input ke rangkaian internal clock sedangkan XTAL 2 merupakan output dari inverting oscilator amplifier. 8 Gambar 2.3 konfigurasi Kristal untuk osilator • Pin 20 Merupakan ground sumber tegangan yang diberi simbol GND. • Pin 21 sampai 28 Port 2.0 sd Port 2.7 Ini adalah port 2 yang merupakan saluranbus IO 8 bit dua arah dengan internal pull-ups. Saat pengambilan data dari program memori eksternal atau selama mengakses data memori eksternal yang menggunakan alamat 16 bit MOVX DPTR, port 2 berfungsi sebagai saluranbus alamat tinggi A8 – A15. Sedangkan pada saat mengakses ke data.9 memori eksternal yang menggunakan alamat 8 bit MOVX R1, port 2 mengeluarkan isi dari P2 pada Special Function Register. • Pin 29 Program Store Enable PSEN merupakan sinyal pengontrol untuk mengakses program memori eksternal masuk ke dalam bus selama proses pemberianpengambilan instruksi fetching. • Pin 30 Address Latch Enable ALEPROG merupakan penahan alamat memori eksternal pada port 1 selama mengakses ke memori eksternal. Pena ini juga sebagai pulsasinyal input pemograman PROG selama proses pemograman. 9 • Pin 31 External Access Enable EA merupakan sinyal kontrol untuk pembacaan memori program. Apabila diset rendah L maka mikrokontroller akan melaksanakan seluruh instruksi dari memori program eksternal sedangkan apabila diset tinggi H maka mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari memori program internal ketika isi program.11 counter kurang dari 4096. ini juga berfungsi sebagai tegangan pemograman VPP = +12V selama proses pemograman. • Pin 32 sampai 39 Port 0.0 sd Port 0.7 Ini adalah port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit open colector, dapat juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program eksternal. Pada saat proses pemograman dan verifikasi port 0 digunakan sebagai saluranbus data. External pull-ups diperlukan selama proses verifikasi. • Pin 40 Merupakan positif sumber tegangan yang diberi simbol Vcc.

2.1.2 Struktur Mikrokontroler AT 89S51

Blok diagram umum mikrokontroler adalah sebagai berikut : Gambar 2.4. Blok diagram mikrokontroler AT 89S51 10 Masing – masing bagian tersebut saling dihubungkan melalui internal BUS, umumnya terdiri dari 3 jenis bus, yaitu :addres bus, data bus, dan control bus. Diagram Arsitektur AT 89S51 Gambar 2.5. Arsitektur mikrokontroler AT 89S51 Fungsi setiap bagian: a Register adalah suatu tempat penyimpanan Variabel bilangan bulat 8 bit atau 16 bit. Pada umumnya register berjumlah banyak, dan masing-masing ada yang memiliki fungsi khusus dan ada yang memiliki fungsi umum. b Accumulor register A, merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai operand umum proses aritmatika dan logika. c Program counter, merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai pencacahpenghitung eksekusi program mikrokontroler d ALU Arithmetical and Logical Unit, ALU memiliki kemampuan khusus dalam mengerjakan proses-proses arithmetika penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dan operasi logika AND, OR, XOR dan NOT e Clock circuits, mikrokontroller merupakan rangkaian digital sekuensial, dimana kerjanya berjalan melalui sinkronisasi clock. Karenanya diperlukan clock circuits yang menyediakan clock bagi seluruh bagian rangkaian