20
Dinamika Kelompok
dipengaruhi oleh penampilan, cara ia berbicara, tertawa, berpakaian dan sebagainya. Biasanya kesannya bisa positif dan
bisa negatif atas orang lain. Dan itu berpengaruh terhadap sikap dan pandangan kita terhadap yang bersangkutan. Oleh karena
itu, diperlukan beberapa waktu untuk membuktikan apakah kesan atau pandangan kita itu benar. Semakin baik peserta
saling mengenal, semakin kompak mereka dan semakin efektif proses kerja sama dan proses pembelajaran yang terjadi. Adapun
langkah-langkah dalam membina kekompakan tersebut agar peserta siap untuk memulai proses pembelajaran, sebagai
berikut:
1. Pencairan Kelas
Kegiatan awal yang perlu dilakukan adalah pencairan kelas atau
bina suasana.
Kegiatan dimaksudkan
untuk mempersiapkan
peserta memulai
pelajaran. Disini
dimaksudkan untuk mencairkan suasana agar hubungan antar peserta dan antara peserta dengan fasilitator terbina dengan
baik, sehingga siap untuk belajar. Dengan bina suasana ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana aman dan penuh
kepercayaan diantara peserta dan widyaiswara. Dengan merasa senang, bebas dari tekanan fisik maupun mental
emosional, memungkinkan peserta belajar lebih efektif dan menyerap serta mengingat sejumlah besar materi dengan
baik. Mengapa demikian? Karena dalam keadaan seperti ini, peserta bisa memanfaatkan potensinya secara optimal.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
21
Kuncinya adalah membangun ikatan emosional dengan
menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan dan menyingkirkan segala macam ancaman. Proses belajar
dapat diibaratkan sebuah mobil, akan dapat melaju dengan semua
silinder, jika
dimulai dari
gigi pertama
menyingkirkan ancaman dan berusaha masuk ke kondisi
HOTS Quantum Teaching, Bobby DePorter dkk. Higher
Order Thinking Skills HOTS atau Ketrampilan Berpikir
Orde lebih tinggi. Ini tidak akan dapat dicapai dalam suasana penuh tekanan fisik dan emosional, karena ketika otak
menerima ancaman atau tekanan, kapasitas saraf untuk berpikir rasional mengecil. Otak dibajak secara emosional,
Goleman, 1995 menjadi mode bertempur atau kabur dan beroperasi pada tingkat bertahan hidup. Oleh karena itu, bina
suasana atau pencairan kelas adalah sesuatu yang mutlak diperlukan agar proses pembelajaran berjalan secara efektif.
2. Pengenalan Diri
Manusia adalah mahluk individu dan mahluk yang berke- Tuhanan, yang memiliki akal dan perasaan. Manusia akan
dapat melakukan hal-hal yang luar biasa, yang baik dan bermanfaat bagi orang lain apabila memahami potensi-
potensi yang dimilikinya jika terus menerus belajar dengan mendayagunakan kapasitas berpikir dan merasakan secara
optimal.
22
Dinamika Kelompok
Agar dapat mengembangkan diri, setiap orang hendaknya
mengenal dirinya dengan baik, mengenal potensi-potensi yang dimilikinya, baik potensi yang positif maupun potensi
yang negatif. Dengan mengetahui potensi yang positif akan diketahui apa yang harus dikembangkan atau dioptimalkan
dan yang negatif akan dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Dengan mengenal diri secara lebih baik, peserta
dapat memahami dengan jelas apa faktor-faktor yang menunjang keberhasilan-keberhasilan dan faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan-kegagalan yang pernah dialami. Dengan mengenal dirinya secara lebih baik peserta
mengetahui apa yang ingin dicapai atau dicita-citakan, sehingga dapat menetapkan tujuan hidupnya secara lebih
reatistis. Penetapan tujuan ini akan mendorong atau memotivasi seseorang berbuat lebih baik lagi. Dengan
jelasnya tujuan yang ingin dicapai seseorang akan jelas hendak melangkah kemana. Tanpa tujuan yang jelas,
seseorang juga tidak akan jelas akan melangkah kemana. Bagaimana dengan Saudara peserta prajabatan?
3. Mengenal Orang lain