Korelasi ukuran buah dan biji dengan kandungan minyak Produksi biodiesel

19 dibandingkan kedua lokasi, maka kandungan minyak sampel dari pantai Lovina lebih tinggi dari pada Nusa Penida. Penggunaan heksan, petroleum eter dan etanol didasarkan pada perbedaan polaritas ketiga pelarut tersebut. Kesesuain polaritas antara pelarut dan bahan yang dilarutkan mempengaruhi kemampuan pelarut dalam menarik bahan yang dilarutkan. Heksan adalah pelarut non-polar dan minyak adalah bahan non-polar juga sehingga penggunaan heksan menghasilkan rendemen tertinggi dibandingkan dengan kedua pelarut lain. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Wildan dkk 2014 yang mengesktrak minyak dari limbah padat biji karet menggunakan tiga macam pelarut, yaitu heksan, etil asetat dan etanol, dimana heksan menghasilkan rendemen terbanyak. Tabel 5a One sample T-test kandungan minyak seluruh sampel, b independent sample T- test kandungan minyak pada dua lokasi

5.4. Korelasi ukuran buah dan biji dengan kandungan minyak

Ukuran buah dan biji yang meliputi panjang, lebar, tebal dan berat tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan kandungan minyak Tabel 6. Ada beberapa parameter buah yang berkorelasi positif satu sama lain, yaitu panjang buah dengan lebar buah, panjang buah dengan berat buah, lebar buah dengan tebal buah, panjang buah dengan berat buah, tebal buah dengan berat buah. Parameter biji yang berkorelasi positif satu sama lain adalah lebar biji dengan berat biji. Beberapa parameter buah juga ada yang berkorelasi positif dengan biji, diantaranya: lebar buah dengan lebar biji, lebar buah dengan berat biji, tebal buah dengan tebal biji, berat buah dengan lebar biji. 20 Tabel 6. Korelasi ukuran buah dan biji dengan kandungan minyak Pbu Lbu Tbu Bbu Pbi Lbi Tbi Bbi Kand. minyak Pbu 1 Lbu 0,35 1 Tbu 0,83 0,46 1 Bbu 0,78 0,58 0,73 1 Pbi -0,01 -0,33 -0,33 -0,11 1 Lbi 0,18 0,40 0,15 0,43 0,30 1 Tbi 0,32 -0,08 0,46 0,34 -0,11 -0,09 1 Bbi 0,10 0,62 0,11 0,30 0,11 0,40 -0,12 1 Kand. minyak 0,45 0,13 -0,01 0,02 0,08 0,06 -0,26 0,09 1 Keterangan Pbu = panjang buah Tbu = tebal buah Pbi = panjang biji Tbi = tebal biji Lbu = lebar buah Bbu = berat buah Lbi = lebar biji Bbi = berat biji Korelasi signifikan pada taraf 5 Korelasi signifikan pada taraf 1

5.5. Produksi biodiesel

Produksi biodiesel menggunakan reaksi transesterifikasi untuk mengkonversi minyak menjadi fatty acid metil ester FAME menggunakan dua macam katalis, yaitu ASP dan KOH. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penggunaan kedua katalis tersebut menghasilkan persentase konversi yang berbeda nyata P0,05. Katalis ASP menghasilkan konversi 37 sedangkan katalis KOH 90. Rendahnya konversi minyak menjadi biodiesel oleh katalis ASP mungkin karena sifat fisikokimia situs aktif basa pada katalis tersebut tidak cukup kuat untuk memacu transeterifikasi. Hal ini masih memerlukan pembuktian melalui penelitian lebih lanjut tentang sifat – sifat fisikokimia ASP, misalnya: porositas, konsentrasi situs aktif, luas permukaan dan kebasaan permukaan.

5.6. Komposisi metil ester asam lemak