Perhitungan Gaji dan Upah

33 Perbedaan antara gaji dan upah : 1. Gaji a. Berlaku secara nasional b. Dikeluarkan oleh pemerintahan pusat c. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali d. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan e. Dasar pemberian ada golongantingkat pekerjaan f. Diikuti dengan sistem tunjangan 2. Upah a. Dapat berlaku secara lokal b. Dikeluarkan pemerintahan daerah c. Ditinaju setiap 1 tahun sekali

C. Perhitungan Gaji dan Upah

Besar kecilnya gaji dan upah karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara-III PERSERO dibayar setiap awal bulan serta tunjangan lainnya dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Upah Minimum Propinsi UMP. Gaji pokok yang diterima karyawan berbeda jumlahnya karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam perusahaan. Selain gaji pokok karyawan juga menerima tunjangan lainnya. Rumus Sistematis :  Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan Universitas Sumatera Utara 34 Perkiraan pendapatan Karyawan Pimpinan : I. Komponen Tetap a. Gaji Pokok b. Tunjangan Tetap c. Beras

II. Komponen Variabel

a. Tunjangan Jabatan b. Kompensasi Prestasi I Kinerja c. Kompensasi Prestasi II Kompetensi

III. Santunan Sosial dan Bantuan dan lain-lain

a. Uang sewa rumah b. Uang Listrik c. Uang Air d. Uang Transport e. Bantuan Anak Sekolah f. Dapenbun Beban Perusahaan g. Jamsostek Beban Perusahaan h. PPh Pasal 21

IV. Potongan

a. Dapenbun Beban Perusahaan b. Jamsostek Beban Perusahaan c. PPh Pasal 21 d. Dapenbun Beban Karyawan e. Jamsostek Beban Karyawan Universitas Sumatera Utara 35 f. Potongan Zakat g. Potongan lain-lain Keterangan perhitungan gaji karyawan pimpinan : a. Gaji pokok dan tunjangan tetap besarnya sesuai dengan pangkat atau golongan yang disesuaikan dengan Upah Minimun Propinsi UMP b. Tunjangan jabatan , kompensasi prestasi I kinerja, kompensasi prestasi II Kompetensi ialah tunjangan yang diberikan kepada Karyawan Pimpinan untuk jabatan yang didudukinya. c. Santunan sosial dan bantuan lain-lain ialah bantuan yang diberikan kepada karyawan pimpinan atau karyawan pelaksanan untuk meningkatkan taraf hidup karyawan dan keluarganya. d. Potongan ialah pengurangan gaji yang diterima karyawan atas ketentuan perusahaan dan tidak merugikan karyawan tersebut. Adapun tingkat jabatan di PT. Perkebunan Nusantara-III yaitu : a. Strata I Golongan IA berpangkat Pelaksana Pratama Golongan IB berpangkat Pelaksana Muda b. Strata II Golongan IC berpangkat Juru Pratama Golongan ID berpangkat Juru Muda Universitas Sumatera Utara 36 c. Strata III Golongan IIA berpangkat Penyelia Pratama Golongan IIB berpangkat Penyelia Muda Golongan IIC berpangkat Penyelia Madya Golongan IID berpangkat Penyelia Utama d. Strata IV Golongan IIIA berpangkat Pengatur Pratama Golongan IIIB berpangkat Pengatur Muda Golongan IIIC berpangkat Pengatur Madya Golongan IIID berpangkat Pengatur Utama e. Strata V Golongan IVA berpangkat Penata Madya Golongan IVB berpangkat Penata Utama f. Strata VI Golongan IVC berpangkat Pembina Madya g. Strata VII Golongan IVD berpangkat Pembina Utama Universitas Sumatera Utara 37 Dari golongan IA sampai dengan IID merupakan golongan untuk Karyawan Pelaksana sedangkan golongan IIIA sampai dengan IV merupakan golongan untuk Karyawan Pimpinan. Adapun jabatan - jabatan IA sampai IID ialah PemanenPenderes, Opas Kantor, Krani BagianAfdeling, Krani I Bagian, Mandor I. Sedangkan golonga IIIA sampai dengan IVD jabatannya ialah Asisten BagianAfdeling, Staf Urusan, Asisten Kepala, Masinis Kepala, Kepala Bidang, Kepala Urusan, Manager, Distrik Manajer dan Kepala Bagian. Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara-III PERSERO antara lain : 1. Jam kerja Jam kerja 1 satu hari bagi Kantor Direksi adalah 8 delapan jam atau 40 empat puluh jam seminggu dengan ketentuan sebagai berikut : a. Senin S d Kamis : Pukul 07.30 - 16.30 Wib b. Jum’at : Pukul 07.30 – 11.30 Wib 2. Cuti 1. Cuti Tahunan a. Karyawan yang telah bekerja terus menerus selama 1 satu tahun berhak atas cuti tahunan selama 12 dua belas hari kerja. b. Pemberian cuti tahunan harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. c. Kepada Karyawan yang berhak atas cuti tahunan diberikan tunjangan cuti tahunan sebesar 125 seratus dua puluh lima persen dari gaji. Universitas Sumatera Utara 38 d. Apabila cuti tahunan tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa setahun sampai dengan hak cuti tahunan berikutnya bukan karena kehendak Perusahaan, maka cuti tahunan tersebut dinyatakan gugur namun jika dikarenakan keperluan pekerjaan sehingga pelaksanaan cuti harus ditunda maka hak cuti dianggap tidak gugur dengan ketentuan harus dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari atasan langsung yang bersangkutan. e. Bagi Karyawan yang meninggal dunia atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja PHK dan masih mempunyai sisa Cuti Tahunan yang belum sempat dilaksanakannya, diberikan penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian secara proporsional 112 dari tunjangan cuti untuk setiap hari. 2. Cuti Panjang a. Karyawan yang telah bekerja terus menerus selama 6 enam tahun berhak atas cuti panjang selama 30 tiga puluh hari kalender. b. Pemberian cuti panjang harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. c. Kepada Karyawan yang berhak atas cuti panjang diberikan tunjangan cuti panjang sebesar 175 seratus tujuh puluh lima persen dari gaji dan pelaksanaan cuti panjang diatur dalam peraturan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 39 d. Pada tahun dimana Karyawan memperoleh cuti panjang, hak cuti tahunan pada tahun itu tidak gugur. e. Apabila cuti panjang tidak dilaksanakan sebagian atau seluruhnya dalam masa 6 enam tahun sampai dengan hak cuti panjang berikutnya bukan karena kehendak Perusahaan, maka hak cuti panjang yang bersangkutan dinyatakan gugur namun jika dikarenakan keperluan pekerjaan sehingga pelaksanaan cuti harus ditunda maka hak cuti dianggap tidak gugur dengan ketentuan harus dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari atasan langsung yang bersangkutan. f. Bagi Karyawan yang meninggal dunia dan atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja PHK yang masih mempunyai sisa Cuti Panjang yang belum sempat dilaksanakannya, diberikan penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian setiap hari kerjanya 130 gaji terakhir ditambah kompensasi prestasi atau tunjangan khusus bagi yang berhak berdasarkan golongan. 3. Cuti Melahirkan a. Karyawan wanita berhak atas cuti melahirkan selama 1½ satu setengah bulan sebelum melahirkan dan 1½ satu setengah bulan setelah melahirkan sedangkan Karyawan wanita yang mengalami gugur kandungan diberikan izin selama 1½ satu setengah bulan setelah keguguran. Universitas Sumatera Utara 40 b. Perpanjangan cuti melahirkan dapat dibenarkan hanya berdasarkan Surat Keterangan Dokter karena alasan keadaan yang dapat membahayakan kesehatankeselamatan Karyawan. c. Penghasilan Karyawan selama cuti melahirkan adalah sama seperti Karyawan aktif, yakni : 1. Karyawan pada Strata I, II, dan III non produksi, penghasilan yang dibayarkan sesuai dengan Pasal 31, 32, 35 dan 37. 2. Karyawan pada Strata I, II, dan III produksi, penghasilan yang dibayarkan sesuai dengan Pasal 31, 32, dan 37 serta Pasal 35 berdasarkan golongan. 3. Karyawan pada Strata IV, V, VI, dan VII, penghasilan yang dibayarkan sesuai dengan Pasal 31, 32, 33, 34 dan 37. d. Pengusaha memberikan kesempatan yang cukup kepada Karyawan Wanita untuk menyusui anaknya. 4. Cuti Haid a. Karyawan wanita yang dalam masa haid merasakan sakit, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. b. Izin tidak masuk bekerja karena adanya halangan tersebut wajib diberikan apabila dimintadiberitahukan oleh Karyawan tersebut kepada atasan langsung dengan mendapatkan gaji penuh. c. Kepada Karyawan wanita yang telah memasuki masa Menopause sesuai dengan Keterangan Dokter tidak diberikan cuti haid. Universitas Sumatera Utara 41 d. Hal-Hal terkait mengenai cuti haid akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan perusahaan.

D. Prosedur dan Peranan Pencatatan Pada Gaji dan Upah