menimbulkan euforia dan ketergantungan psikis. Karena tidak menimbulkan pendarahan lambung seperti asetosal, maka pada tahun-tahun terakhir parasetamol
banyak sekali digunakan di Indonesia sebagai analgetikum-antipiretikum yang aman Tjay, 1986.
Gambar 2.1 Struktur Parasetamol Analgetik obat penghilang rasa nyeri ialah obat yang digunakan untuk
mengurangimenekan rasa sakit, misalnya rasa sakit kepala, otot, perut, gigi dan sebagainya tanpa menghilangkan kesadaran penderita. Karena khasiat dari obat
analgetika ini dapat mengurangi rasa sakitnyeri, maka obat analgetika ini menjadi sangat popular dan disenangi oleh masyarakat, meskipun tidak dapat
menyembuhkanmenghilangkan penyakit dari penyebabnya Widjajanti,1988.
2.2.1 Penggunaan Parasetamol
Obat ini digunakan untuk mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri dan menurunkan suhu badan yang tinggi.Misalnya pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri
haid, keseleo, demam imunisasi, demam flu dan lain sebagainya. Obat-obat golongan ini yang beredar sebagai obat bebas adalah untuk sakit yang bersifat
ringan, sedangkan untuk sakit yang berat misal: sakit karena batu ginjal dan batu empedu, kanker perlu menggunakan jenis obat keras, dan untuk demam yang
berlarut-larut membutuhkan pemeriksaan dokter Widodo, 2004.
2.2.2 Efek Samping Parasetamol
Namun penggunaannya tetap harus dengan hati-hati, karena dosis dari 6- 12 g sudah dapat merusak hati secara fatal.Hal ini disebabkan oleh karena
terbentuknya metabolit toksis di dalam hati. Keuntungan lain dari parasetamol dibandingkan dengan fenasetin adalah kelarutannya dalam air, sehingga dapat
digunakan dalam sediaan-sediaan cair. Terhadap intoksikasi dapat digunakan N- asetil-sistein Fluimucil atau metionin pada pasien-pasien borok-lambung Tjay,
1986. Dosis: 4-6 kali sehari 325-650 mg, biasanya bersama kofein 50 mg yang
memperkuat khasiatnya, maksimal 4 g sehari. Anak-anak tergantung dari usia, 60- 120 mg beberapa kali sehari, maksimal 1,2-2,4 g sehari Tjay, 1986.
Tablet asetaminofen atau tablet parasetamol, tiap tablet mengandung acetaminophenum 500 mg dan zat tambahan yang cocok
secukupnya.Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Dosis 1 sampai 4 kali sehari 1 tablet Depkes RI, 1978.
Asetaminofen atau yang biasa disebut parasetamol, mempunyai daya kerja analgetik dan antipiretik sama dengan asetosal, meskipun secara kimia tidak
berkaitan. Tidak seperti asetosal, asetaminofen tidak mempunyai daya kerja antiradang, dan tidak menimbulkan iritasi dan pendarahan lambung.Sebagai obat
antipiretika, dapat digunakan baik asetosal, salisilamid maupun asetaminofen Sartono, 1996.
Asetaminofen memiliki efek samping yang paling ringan dan aman untuk anak-anak.Untuk anak-anak dibawah umur dua tahun sebaiknya digunakan
asetaminofen, kecuali ada pertimbangan khusus lainnya dari dokter.Dari penelitian pada anak-anak dapat diketahui bahwa kombinasi asetosal dengan
asetaminofen bekerja lebih efektif terhadap demam daripada jika diberikan sendiri-sendiri Sartono, 1996.
Sebagian obat bebas pereda nyeri dan demam juga berkhasiat anti peradangan seperti untuk encok. Obat bebas pereda nyeri dan demam yang
beredar di pasaran adalah: 1.
Parasetamol atau asetaminofen, berkhasiat meredakan nyeri, menurunkan panasdemam
2. Asetosal atau aspirin, berkhasiat meredakan nyeri, menurunkan
panasdemam, dan anti radang 3.
Ibuprofen, berkhasiat meredakan nyeri kekuatan sedang, menurunkan panasdemam, anti radang kekuatan sedang.
Obat-obat ini hanya berfungsi meredakan gejalanya saja, tidak menyembuhkan penyakit yang mendasarinyapenyebab penyakit.Bila sakit
berlanjut lebih dari 2 hari demam dan 5 hari nyeri atau gejala makin berat, periksalah ke dokter. Jangan gunakan bersama obat lain yang juga mengandung
obat ini biasanya obat-obat flu dan batuk Widodo, 2004. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Parasetamol yaitu:
a. Kelebihan dosis dapat menyebabkan gangguan fungsi hati
b. Makanlah bersama dengan makanan atau susu
c. Selama menggunakan obat ini hindari dari minum alkohol. Minumlah
air yang banyak kira-kira 2 liter per hari
d. Pemakaian untuk dewasa tidak boleh lebih dari 10 hari terus menerus
dan anak-anak tidak boleh lebih dari 5 kali sehari selama 5 hari
2.2.3 Interaksi-interaksi yang Terjadi Pada Obat Parasetamol