pemisahan senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit trace elements, dalam jumlah banyak dan dalam skala proses industri. KCKT merupakan metode yang
tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif Rohman, 2009.
KCKT paling sering digunakan untuk: menetapkan kadar senyawa- senyawa tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan protein-
protein dalam cairan fisiologis; menentukan kadar senyawa- senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintetis, atau produk-produk degradasi dalam sediaan
farmasi; memonitor sampel-sampel yang berasal dari lingkungan; memurnikan senyawa dalam suatu campuran; kontrol kualitas; dan mengikuti jalannya reaksi
sintetis. Keterbatasan metode KCKT adalah untuk identifikasi senyawa, kecuali jika KCKT dihubungkan dengan Spektrometer Masa SM.Keterbatasan lainnya
adalah jika sampelnya sangat komlpeks, maka resolusi yang baik sulit diperoleh Rohman, 2009.
2.3.4 Keuntungan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
KCKT dapat dianggap sebagai pelengkap KG. Dalam banyak hal keduanya dapat digunakan untuk menghasilkan pemisahan yang sama. Untuk KG
diperlukan pembuatan turunan senyawa, sedangkan KCKT dapat dilakukan tanpa pembuatan turunan senyawa.Untuk senyawa yang tidak tahan panas atau tidak
atsiri, KCKT merupakan pilihan yang tepat. Bagaimanapun, KCKT tidak akan menggantikan KG, sekalipun memang peranannya di laboratorium analisis
semakin lama semakin besar. Pembuatan turunan senyawa menjadi popular pula
pada KCKT karena cara itu dapat dipakai untuk meningkatkan kepekaan detektor UV-Vis yang biasa digunakan Johnson, 1991.
2.3.5 Instrumentasi Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Komponen-komponen utama pada KCKT adalah sebagai berikut, yaitu: wadah fase gerak, pompa untuk mengalirkan fase gerak, alat untuk memasukkan
sampel, kolom, detektor, wadah, penampung buangan fase gerak, tabung penghubung dan suatu komputer atau integrator untuk mengolah data sinyal
sehingga diperoleh suatu kromatogram Rohman, 2012. Sistem instrumen standar untuk elusi isokratik terdiri atas:
i Reservoir pelarut
ii Sebuah pompa yang mampu memompa pelarut dengan tekanan sampai
4000 psi dan aliran hingga 10 mlmenit iii
Suatu injektor lengkung yang pas dengan lengkung bervolume tetap antara 1 dan 200 µl 20µl sering digunakan sebagai baku
iv Suatu kolom, yang biasanya berupa tabung baja dikemas, biasanya
dengan gel silika tersalut oktadesilsilan salut-ODS dengan diameter partikel rata-rata 3,5 atau 10 µm
v Suatu detektor, yang biasanya berupa detektor UVVisibel meskipun
untuk penerapan khusus tersedia berbagai macam detektor vi
Sistem penangakap data, yang dapat berupa suatu integrator komputisi atau sebuah komputer dengan piranti lunak yang sesuai memproses
data kromatografi
vii Kolom dihubungkan pada injektor dengan tabung berdiameter dalam
yang sempit lebih kurang 0,2 mm, untuk meminimalkan ‘volume mati’, yaitu ruang kosong didalam sistem ketika kromatografi tidak
terjadi dan pelebaran pita dapat terjadi melalui difusi longitudinal viii
Instrumen-instrumen memiliki injeksi sampel yang lebih canggih, memiliki injeksi sampel otomatis dan oven kolom serta mampu
mencampur dua pelarut atau lebih dalam berbagai perbandingan terhadap waktu untuk menghasilkan gradien fase gerak Watson,
2009.
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan