Pembuatan Larutan Fase Gerak = aquabidest : metanol 3 : 1 Pembuatan Larutan Baku Pembuatan Larutan Sampel Cara Kerja Penetapan Kadar

BAB III METODE PENGUJIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penetapan kadar ini dilakukan di Ruang Laboratorium yang terdapat di Industi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl. Tanjung Morawa Km. 9 No. 59 Medan selama dua minggu yaitu pada tanggal 26 Januari 2015 sampai tanggal 06 Februari 2015.

3.2 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Waters Detector 2489 Pump 1525, kolom bondapack C 18 3,9 x 300 mm, ultrasonic bath digital Merk ELMA Type D-78224, filter 0,45µm Phenex NY, syringe injector, gelas ukur Pyrex 50 ml, beaker glass Pyrex 250 ml, labu tentukur Pyrex 100 ml dan 50 ml, pipet volum Pyrex 5 ml dan 2 ml, pipet tetes, batang pengaduk, timbangan digital analytical balance Merk Sartorius, vial 10 ml, bola karet, lumpang dan alu.

3.3 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah aquabides, metanol, sediaan tablet parasetamol dan parasetamol Baku Pembanding Farmakope Indonesia BPFI.

3.4 Prosedur Percobaan

3.4.1 Pembuatan Larutan Fase Gerak = aquabidest : metanol 3 : 1

Larutan fase gerak dibuat dengan cara mencampurkan larutan aquabides dan metanol dengan perbandingan 3:1. Kemudian di ultrasonic untuk menghomogenkan dan menghilangkan gas.

3.4.2 Pembuatan Larutan Baku

Ditimbang 50 mg baku pembanding parasetamol BPFI, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan menggunakan pelarut aquabides : metanol 3:1. Dipipet 1 ml lalu dimasukkan dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkankan menggunakan pelarut sampai garis tanda. Setelah itu disaring menggunakan penyaring 0,45 µm.

3.4.3 Pembuatan Larutan Sampel

Ditimbang 10 tablet parasetamol kemudian digerus. Ditimbang tablet setara dengan 50 mg parasetamol. Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, ditambahkan pelarut 25 ml. Kemudian diultrasonic selama 15 menit. Didiamkan hingga suhu kamar dan dicukupkan dengan pelarut hingga batas tanda. Kemudian dipipet 1 ml, dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan pelarut. Disaring dengan saringan millipore 0,45 mikro dan dimasukkan ke dalam botol vial.

3.4.4 Cara Kerja Penetapan Kadar

a. Persiapan alat KCKT Dihidupkan Power Detektor 2489, Manual Injector dan pompa 1525.Dihidupkan komputer. Dibuka Reverence Velve pada pump 1525 ke arah kanan, kemudian lakukan Purging dan diset flowrate flow 5 mlmin. Dilakukan purging selama ± 2-4 menit. Setelah selesai tekan stop pump. Kembalikan posisi Reverence Valve seperti semula. Diset flow rate dan komposisi fasa gerak sesuai kebutuhan analisa langkah ini digunakan untuk conditioning column. Klik OK b. Persiapan injek Sebelum diinjeksikan larutan baku pembanding sekunder dan larutan sampel disaring dengan filter 0,45 µm. Disuntikkan secara terpisah larutan baku pembanding sekunder sebanyak 6 kali dan larutan uji parasetamol sebanyak 2 kali duplo ke dalam injection port dengan volume penyuntikan masing-masing 20 µl. Pemisahan zat aktif terjadi melalui mekanisme kromatografi. Hasil pemisahan dibaca oleh detektor dengan panjang gelombang 243 nm.Dihitung luas area puncak utama masing-masing larutan baku pembanding sekunder dan larutan sampel. Larutan standar dan larutan sampel diukur HPLC dengan kondisi: FG Fase Gerak : Aquabides : Metanol 3:1 FD Fase Diam : Bondapack C 18 3,9 x 300 mm Panjang gelombang : 243 nm Volume Injeksi : 20 µl Flow rate : 1,5 mlmenit

3.4.5 Perhitungan