23 dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni interferensi spektral dan interferensi
kimia Khopkar, 1985. Interferensi  spektral  disebabkan  karena  tumpangasuh  absorpsi  antara
spesies  pengganggu  dan  spesies  yang  diukur,  karena  rendahnya  resolusi monokromator.  Interferensi  kimia  dapat  mempengaruhi  jumlah  atau  banyaknya
atom  yang  terjadi  di  dalam  nyala.  Gangguan  kimia  disebabkan  karena  adanya reaksi  kimia  selama  atomisasi,  sehingga  mengubah  sifat  absorpsi  Khopkar,
1985.
2.6 Validasi Metode Analisis
Validasi  metode  analisis  adalah  suatu  tindakan  penilaian  terhadap parameter  tertentu  berdasarkan  percobaan  laboratorium  untuk  membuktikan
bahwa  parameter  tersebut  memenuhi  persyaratan  untuk  penggunaannya Harmita, 2004.
Beberapa parameter analisis yang  harus  dipertimbangkan dalam validasi metode analisis adalah sebagai berikut:
a. Kecermatan
Kecermatan  adalah  ukuran  yang  menunjukkan  derajat  kedekatan  hasil analisis  dengan  kadar  analit  yang  sebenarnya.  Kecermatan  dinyatakan  sebagai
persen  perolehan  kembali  recovery  analit  yang  ditambahkan.  Kecermatan ditentukan  dengan  dua  cara,  yaitu  metode  simulasi  dan  metode  penambahan
baku Harmita, 2004. Metode  simulasi  Spiked-placebo  recovery  merupakan  metode  yang
dilakukan  dengan  cara  menambahkan  sejumlah  analit  bahan  murni  ke  dalam suatu  bahan  pembawa  sediaan  farmasi  plasebo,  lalu  campuran  tersebut
Universitas Sumatera Utara
24 dianalisis  dan  hasilnya  dibandingkan  dengan  kadar  analit  yang  ditambahkan
kadar yang sebenarnya Harmita, 2004. Metode  penambahan  baku  standard  addition  method  merupakan
metode  yang  dilakukan  dengan  cara  menambahkan  sejumlah  analit  dengan konsentrasi  tertentu  pada  sampel  yang  diperiksa,  lalu  dianalisis  dengan  metode
yang  akan  divalidasi.  Hasilnya  dibandingkan  dengan  sampel  yang  dianalisis tanpa penambahan sejumlah analit. Persen perolehan kembali ditentukan dengan
menentukan  berapa  persen  analit  yang  ditambahkan  ke  dalam  sampel  dapat ditemukan kembali Harmita, 2004.
b. Keseksamaan presisi
Keseksamaan  atau  presisi  diukur  sebagai  simpangan  baku  relatif  atau koefisien  variasi.  Keseksamaan  atau  presisi  merupakan  ukuran  yang
menunjukkan derajat kesesuaian antara  hasil uji individual ketika  suatu metode dilakukan  secara  berulang  untuk  sampel  yang  homogen.
Keseksamaan  dapat dinyatakan
sebagai keterulangan
repeatability atau
ketertiruan reproducibility
Harmita, 2004. c.
Selektivitas Spesifisitas Selektivitas  atau  spesifisitas  suatu  metode  adalah  kemampuannya  yang
hanya  mengukur  zat  tertentu  secara  cermat  dan  seksama  dengan  adanya komponen lain yang ada di dalam sampel Harmita, 2004.
d. Linearitas dan rentang
Linearitas  adalah  kemampuan  metode  analisis  yang  memberikan  respon baik  secara  langsung  maupun  dengan  bantuan  transformasi  matematika,
Universitas Sumatera Utara
25 menghasilkan  suatu  hubungan  yang  proporsional  terhadap  konsentrasi  analit
dalam sampel Harmita, 2004. e.
Batas  deteksi  Limit  of  detection  dan  batas  kuantitasi  Limit  of quantitation
Batas  deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan, sedangkan batas kuantitasi
merupakan  kuantitas  terkecil  analit  dalam  sampel  yang  masih  dapat  memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  dilakukan  di  Laboratorium  Kimia  Organik  dan  Laboratorium Penelitian  Fakultas  Farmasi  Universitas  Sumatera  Utara.  Waktu  penelitian
dilakukan pada bulan Oktober 2014 – Januari 2015
3.2 Alat
Alat-alat  yang  digunakan  adalah  seperangkat  alat  Spektrofotometer Serapan  Atom SSA Hitachi Z-2000, oven Dynamica, tanur Bibby Stuart,