37
II.4.1 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari setiap elemen pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini ada empat komponen
yang perlu diperhatikan yaitu pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan perspektif jangka panjang Askar Jaya : 2004.
a. Pembangunan yang menjamin pemerataan dan keadilan sosial pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-hal seperti ;
meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi yang dicapai dengan keseimbangan
distribusi kesejahteraan, Namun pemerataan bukanlah hal yang secara langsung dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak secara langsung
dapat diukur. Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal yang menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar,
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat. Aspek etika lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek
generasi masa datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan
generasi masa datang dalam memenuhi kebutuhannya. b.
Pembangunan yang
menghargai keanekaragaman
pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan bahwa sumber daya
alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa datang. keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem.
Universitas Sumatera Utara
38 pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang merata
terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti.
c. Pembangunan yang menggunakan pendekatan integratif pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam. Manusia
mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan antara sistem alam dan
sistem sosial. Dengan menggunakan pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan
yang dapat dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.
d. Pembangunan yang meminta perspektif jangka panjang masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan, implikasi pembangunan berkelanjutan
merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini. Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda dengan asumsi normal dalam
prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka jangka pendek mendominasi
pemikiran para pengambil keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan.
Budimanta 2005 menyatakan, untuk suatu proses pembangunan berkelanjutan, maka perlu diperhatikan cara berpikir yang integratif. Dalam
konteks ini, pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
Universitas Sumatera Utara
39 kompleksitas antara sistem alam, sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan, mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan tersebut. Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang.
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan dalam pembangunan adalah kerangka pikir jangka pendek, yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan. Kondisi ini sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan
akibat dan implikasi pada jangka panjang, seperti misalnya potensi kerusakan hutan, banjir yang semakin sering melanda dan dampaknya yang semakin luas,
krisis energi, kemiskinan yang sulit untuk diturunkan, dan seterusnya. Seharusnya mempertimbangkan keanekaragaman hayati, memastikan bahwa sumberdaya
alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa mendatang. Yang tak kalah pentingnya adalah juga pengakuan dan perawatan
keanekaragaman budaya yang akan mendorong perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.
Distribusi keadilan sosial ekonomi. Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin adanya pemerataan dan keadilan sosial
yang ditandai dengan meratanya sumber daya lahan dan faktor produksi yang lain, lebih meratanya akses peran dan kesempatan kepada setiap warga masyarakat,
serta lebih adilnya distribusi kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
40
II.4.2 Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan